/0/3483/coverbig.jpg?v=a4145294651a9b58b82e784f8996b1b1)
Seperti kucing dan anjing. Mungkin itu gambaran yang cocok, untuk sepasang remaja yang selalu terlibat pertengkaran. Meski hanya karena hal yang sepele. Padahal kedua orang mereka bersahabat sejak mereka masih mengenakan seragam putih abu-abu. Tapi entah kenapa persahabatan kedua orang tuanya tidak menurun kepada putra dan putri mereka yaitu Jihan Aiyana Abimanyu dan Septian Erlangga Wijaya. Apa sebenarnya alasan dibalik permusuhan mereka? Sehingga mereka malah terlihat seperti anjing dan kucing. Atau lebih tepatnya seperti Tom and Jerry sepasang kucing dan tikus yang tidak pernah akur. Seperti itulah Septian dan Jihan saat mereka bertemu. Namun bagaimana ya reaksi mereka, jika mereka tahu kalau mereka akan dijodohkan. Akan kah mereka menerima begitu saja? Atau malah akan protes dan menolaknya. Lalu bagaimana kehidupan mereka. Andai mereka benar-benar menikah? Apakah mereka akan tetap seperti Tom and Jerry. Atau malah sebaliknya mereka akan bersikap seperti layaknya pasangan suami istri yang normal lainnya.
Seorang gadis cantik yang tengah fokus membaca novelnya terkejut saat seseorang datang mengagetkannya. Sampai-sampai gadis dengan nama lengkap Jihan Aiyana itu menjatuhkan buku novel yang dia sedang baca, wajah Jihan terlihat sangat kesal lalu mengumpat saat melihat siapa yang mengagetkannya. Jihan langsung memaki pria yang telah membuatnya sangat terkejut. Kalau saja dia memiliki penyakit jantung mungkin dia sudah terkena serangan jantung, untunglah dia tidak mempunyai riwayat penyakit jantung.
"Shit! Balik lo dasar curut! Gimana kalau gue mati kena serangan jantung gara-gara ulah lo?!" Teriak Jihan lalu mengejar Septian yg kini berlari setelah berhasil mengerjai Jihan.
"Hahaha! Kejar gue kalau bisa," sahut pria yang bernama Septian Erlangga Wijaya, sambil berlari dan sesekali menjulurkan lidahnya pada Jihan lalu tertawa, membuat Jihan semakin geram. Karena sudah geram dengan tingkah Septian, Jihan lantas mencopot sepatunya kemudian melemparkannya kearah Septian yang masih saja mengolok-oloknya. Pletak! Sepatu kets Jihan mendarat dengan sempurna diatas kepala Septian, membuat Septian meringis kesakitan.
"Aww...!" Pekik Septian sambil memegangi kepalanya, dia menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap tajam kearah Jihan.
"Hahaha! Mampus! Rasain lho, mamam tuh sepatu gue!" Bukannya takut Jihan malah tertawa terbahak-bahak karena lemparannya mendarat tepat sasaran mengenai kepala Septian. "Makanya jadi cowok jangan jahil!" lanjut Jihan menatap Septian tanpa belas kasihan.
"Gila lo, ya?! Memang kepala gue apaan? Dasar cewek jadi-jadian!" Cetus Septian yg kini masih mengelus-elus kepalanya yg terkena lemparan sepatu Jihan.
"Septian sama Jihan berantem lagi," Bisik beberapa mahasiswa yg melihat perdebatan antara Jihan dan Septian, yang sudah biasa bagi mereka.
"Eh, eh, apa lo bilang? cewek secantik gue lo bilang cewek jadi-jadian? HEH! Dasar curut empang lo! Kembaliin gak sepatu gue." Jihan pun menatap tajam kearah Septian. Lalu dengan langkah terpaksa Jihan menghampiri Septian. Tahu Jihan akan menghampirinya, tiba-tiba Septian tersenyum jahat.
"Cowok seganteng gue lo katain curut? Gue Idola cewek-cewek di kampus ini, lo tau?" desis Septian tak terima. "Lo tuh cewek jadi-jadian. Gak tahu apa kalau cewek-cewek pada ngantri sama gue?" ujar Septian dengen sombongnya, membuat Jihan ingin tertawa terbahak-bahak karena kesombongan yang Septian ucapkan.
"Ngantri apa, bang? Ngantri buat musnahin lo dari muka bumi ini?"
Mendengar ejekan dari Jihan membuat Septian kesal, tapi dia langsung tersenyum saat menyadari bahwa sepatu gadis itu kini ada ditangannya. "Lo mau sepatu lo balik gak? kalau mau ambil sini! Itu pun kalau lo bisa."
Kini ucapan Septian menghentikan tawa Jihan. Mata bulat Jihan beralih menatap sepatu miliknya yang berada ditangan rivalnya itu. Sambil kini memegang sepatu Jihan, Septian pun menyeringai, tentu saja Septian tidak akan membuat Jihan dengan mudah mengambil sepatunya itu.
"Balikin gak sepatu gue curut!" Wajah Jihan sudah menunjuk kekesalannya pada Septian. Lalu Jihan pun semakin mendekat pada Septian. Namun bukannya memberikannya, Septian malah kembali berlari meninggalkan Jihan yang semakin geram dengan tingkahnya.
"Jangan harap lo dapetin sepatu lo dengan mudah. Kalau bisa ambil sini!" teriak Septian yang kini sudah kembali berlari meninggalkan Jihan yang masih terdiam ditempatnya.
"Dasar Curut!!! Jangan lari lo, balikin sepatu gue bajingan!" Jihan sudah mulai geram berteriak sekuat tenaga, membuat orang-orang yang berada disana menatap kearah Jihan. Mereka bingung dengan Jihan yang tiba-tiba berteriak dengan sangat kencang. Jihan pun akhirnya mengejar Septian dengan kaki terpincang-pincang karena hanya memakai sepatu sebelah.
"Siapa suruh lo ngelemparin sepatu lo ke gue, wlek...." Septian berlari lagi sambil menjulurkan lidahnya pada Jihan.
"Maura tangkap Septian!" Teriak Jihan saat melihat Maura berdiri tepat di depan Septian.
"Kena lo!" Maura yang diperintahkan oleh Jihan pun langsung memegangi tangan Septian. Apa yang Maura lakukan tentu saja membuat Septian terkejut.
"Tolong ambilin sepatu gue, Ra. Kaki gue udah sakit banget nih, jalan pake sepatu sebelah. Jangan lepasin dia, Ra, Gue mau kasih pelajaran sama sih curut." Jihan dengan semangat menghampiri Maura yang masih memegangi tangan Septian sesuai dengan perintah yang Jihan berikan.
"Ini lo ambil sepatunya, Ra. Tapi tolong lepaskan gue ya Maura yang cantik dan manis, gue mohon," bisik Septian mencoba sedikit memuji Maura. Dia memohon dengan senyum semanis untuk Maura guna membuat Maura tertipu daya dan melepaskannya.
"Tian manis banget sih," Maura terlena.
"Makasih pujiannya," Ucap Maura yang kini melepaskan cekalan tangannya pada Septian. Namun sepatu Jihan kini sudah tergeletak dilantai.
"Makasih ya Maura yang manis. Muach!!!" Setelah Maura melepaskan pegangannya pada lengan Septian. Kini dia pun kembali berlari menjauh dari Maura dan Jihan. Maura yang mendapatkan pujian dari Septian pun terus tersenyum sambil menatap kepergian Septian. Sehingga melupakan apa yang Jihan suruh.
"Hey, Maura! kenapa lo malah lepasin dia sih?! Gue kan udah bilang jangan lepasin dia, kan gue pengen ngasih pelajaran sama dia, Ra!!!" Jihan pun mengambil sepatu yang tergeletak dilantai lalu memakainya.
"Abis dia tampan dan manis banget sih, Han. Jadi gue gak tega kalau lihat lo marahin dia. Apalagi sampai maki-maki dia depan anak-anak," Ucap Maura sambil senyum-senyum tidak jelas.
"Hadeh! Lo ini Ra, sama saja kayak cewek-cewek yang lainnya gampang banget dirayu sama sih curut." Jihan yang memang sedang kesal pun berlalu meninggalkan Maura yg masih senyum-senyum tidak jelas.
"Eh, Han, tungguin gue...!" Teriak Maura yg baru menyadari kalau Jihan sudah pergi meninggalkannya.
*****
"Mama Jihan pulang," Seru Jihan yg kini sudah duduk disofa sambil menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa. Mendengar putarinya memanggilnya, Sabrina pun menghampiri putri semata wayangnya itu.
"Ada apa sayang? Kenapa wajah putri Mama yang cantik jadi kusut kayak gini?" Tanya Sabrina. Lalu duduk disamping putrinya dan mengelus rambut Jihan yang panjang.
"Gak apa-apa Mah. Jihan cuma lagi bete aja," jawab Jihan lalu memeluk mamanya. Mendapat pelukan tiba-tiba dari putrinya, Sabrina pun hanya tersenyum seakan tahu penyebab kekesalan putrinya.
"Pasti Septian bikin ulah, ya?" Tebak Sabrina. Jihan mengangguk sambil mengerucutkan bibirnya, dia masih kesal kalau mengingat kejahilan Septian tadi di kampusnya.
"Dia selalu saja menjahili Jihan, Mah. Bikin Jihan kesel. Dia tuh nyebalin banget Mah. Jihan benci banget sama dia!" Rengek Jihan sambil cemburut dan tidak melepaskan pelukannya pada sang ibu.
"Hahahaha! Ternyata Septian, suka banget ya jahilin putri mama ini, jangan terlalu benci sayang, nanti kamu lama-lama bisa jadi cinta lho... " Ucap Sabrina setengah menggoda.
"Ah, Mama kok gitu sih?! Anaknya sedih malah diketawain. Ya sudahlah, Jihan mendingan ke kamar aja. Mau bersihin badan dulu, lengket banget rasanya nih badan." Setelah bicara seperti itu, Jihan pun pergi meninggalkan Sabrina sendirian yg tersenyum melihat kepergian putri kesayangannya terlihat kesal.
Kini Sabrina pun mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang, setelah teleponnya tersambung Sabrina mulai berbicara dan sesekali tertawa entah dengan siapa dia bicara sehingga terlihat sangat bahagia. Sedangkan putrinya kini sedang kesal karena ulahnya yang telah menertawakannya.
Bersambung
Kisah seorang gadis cantik bernama Ellina, dia gadis yang ceria, baik dan ramah dan mudah bergaul, namun sedikit konyol. Tapi dibalik sifatnya yang menyenangkan dia juga menyimpan sebuah harapan. Dia berharap pernikahannya yang dilakukan di hari kasih sayang (Valentine day) akan penuh dengan kebahagiaan namun apa yang terjadi. Semua yang ia harapkan dan ia dapat setelah pernikahannya jauh dari bayangannya tentang kebahagiaan, karena kebahagiaan yang sang suami tawarkan hanya kebahagiaan semu saja, karena kehadiran seorang gadis yang menjadi cinta pertama sang suami terus membayangi kehidupan rumah tangga mereka. lalu apa yang akan terjadi pada Ellina? akankah sang suami tetap mempertahankan pernikahan mereka, atau malah memilih Cinta pertamanya? Dan tega meninggalkannya dalam kerapuhannya. Dan akankah kebahagiaan yang selalu dia impikan, yaitu mempunyai keluarga kecil yang bahagia menjadi kenyataan dalam kehidupannya.
Jika Takdirku hanya untuk menikmati kesendirianku, maka aku akan menikmatinya, Bullshit dengan yang Namanya Cinta, karena Tidak akan ada pria yang bisa menandingi kesetiaan Ayahku pada Ibuku. SEARA ARLETA KUSUMA. Salahku membuatnya membenci dan tidak mempercayaiku lagi, karena kesalah pahaman, membuatku mengkhianatinya, dan itu karena kebodohanku karena tidak pernah menyeledikinya terlebih dahulu. Karena hanya sebuah foto aku sampai salah mengenali gadis kecilku, dan saat aku menemukannya dia sudah membenciku. Akankah aku bisa membuatnya kembali padaku dan kembali mencintaiku serta mempercayaiku kembali. RIGELALDO DAMIAN BAGASKARA Hidup ku hancur setelah mengetahui bahwa dia menikahiku karena sebuah dendam atas perbuatan yang tidak pernah aku lakukan, jika sudah seperti ini akan kah aku sanggup bertahan untuk tetap bersamanya. VANESSA GLADLYSA BAGASKARA Menyesal itu yang aku rasakan sekarang disaat dia mulai menjauh dan berubah padaku, aku akui semua salahku aku membalas dendam padanya atas perbuatan Kakaknya, padahal dia tidak tahu apa-apa dia hanya gadis kecil yang kebetulan jatuh Cinta padaku dengan tulus, tapi aku memanfaatkannya untuk sebuah balas dendam, kini saat Dendam ku menjadi Cinta, akan kah dia mau menerima ku kembali, atau dia lebih memilih untuk meninggalkan ku karena rasa sakit ya sudah aku torehkan padanya. BAYU AGARA KUSUMA
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Apa yang terlintas di benak kalian saat mendengar kata CEO? Angkuh? Kejam? Arogan? Mohammad Hanif As-Siddiq berbeda! Menjadi seorang CEO di perusahaan besar seperti INANTA group tak lantas membuat dia menjadi tipikal CEO yang seperti itu. Dia agamis dan rajin beribadah. Pertemuan putrinya Aisyah dengan Ummi Aida, seorang office girl di tempat dimana dia bekerja, membuat pertunangannya dengan Soraya putri pemilik perusahaan terancam batal karena Aisyah menyukai Ummi yang mirip dengan almarhum ibunya. Dengan siapa hati Hanif akan berlabuh?
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
WARNING 21+ Harap bijak dalam memilih bacaan. Angel memiliki seorang ayah tiri yang tampan rupawan, dia sangat menyayangi ayah tirinya seperti ayah kandungnya sendiri. namun seiring berjalannya waktu, rasa sayang Angel pada ayah tirinya berubah menjadi perasaan lain. Apa yang harus dia lakukan saat suatu malam ayah tirinya datang padanya dalam keadaan mabuk dan menyatakan perasaannya? apalagi, Angel tidak kuasa menahan godaan ayah tirinya dan berakhir tidur bersama. Ibu Angel yang mengetahui ada gelagat aneh dari suaminya terhadap Angel, mulai mengakui hal yang membuat Angel sangat terkejut. Ayah tirinyalah yang menyebabkan ayah kandung Angel meninggal. Apa yang harus Angel lakukan?
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"