Kisah seorang gadis cantik bernama Ellina, dia gadis yang ceria, baik dan ramah dan mudah bergaul, namun sedikit konyol. Tapi dibalik sifatnya yang menyenangkan dia juga menyimpan sebuah harapan. Dia berharap pernikahannya yang dilakukan di hari kasih sayang (Valentine day) akan penuh dengan kebahagiaan namun apa yang terjadi. Semua yang ia harapkan dan ia dapat setelah pernikahannya jauh dari bayangannya tentang kebahagiaan, karena kebahagiaan yang sang suami tawarkan hanya kebahagiaan semu saja, karena kehadiran seorang gadis yang menjadi cinta pertama sang suami terus membayangi kehidupan rumah tangga mereka. lalu apa yang akan terjadi pada Ellina? akankah sang suami tetap mempertahankan pernikahan mereka, atau malah memilih Cinta pertamanya? Dan tega meninggalkannya dalam kerapuhannya. Dan akankah kebahagiaan yang selalu dia impikan, yaitu mempunyai keluarga kecil yang bahagia menjadi kenyataan dalam kehidupannya.
Ditengah hiruk pikuk keramaian Bandara soekarno hatta, terlihat seorang pemuda tengah berbicara bersama seseorang lewat ponselnya tanpa memperdulikan sekitarnya.
"Iya Bun. Sebentar lagi Reno sampai kok, tapi ke apartemen dulu yah," Ucap Reno.
"Baiklah nak, yakin kamu gak mau dijemput, biar Inna yang jemput," Ucap Sang Bunda disebrang sana.
"Gak usah Bunda, Reno pulang sendiri aja."
"Ya sudah, kalau gitu hati-hati dijalan, jangan lupa pulang ke rumah, udah 5 tahun kamu gak pulang Ren," Peringat Bundanya.
"Iya Bunda sayang, udah ya Reno mau naik mobil dulu," Ucap Reno lalu menyudahi pemicaraannya lewat ponselnya bersama sang Bunda, lalu dia pun memasukan ponselnya ke dalam kantong celana jeansnya, namun tiba-tiba dia mendengar suara teriakan seorang perempuan yang entah memanggil siapa.
"Itu dia! Iya itu dia suami ku," Teriak seorang perempuan lalu berlari menghampiri Reno, membuat Reno kebingungan karena tiba-tiba gadis itu menghampirinya dan mengakui kalau Reno adalah suaminya dan itu membuat Reno bingung karena memang dia belum mempunyai seorang istri.
"Tolong bantu aku dari kejaran mereka tuan please, nanti aku akan membalasmu dengan apapun yang kau minta kalau kau membantuku," Bisik Gadis itu tepat di telinga Reno.
"Maaf tuan apa dia istri anda?" Tanya petugas bandara itu, belum sempat Reno menjawab, gadis itu langsung berbicara dan mengatakan sebuah kebohongan.
"Iya tentu saja aku istrinya dan dia suamiku, iya kan sayang?!" Ucap Sang gadis itu sambil bergelayut manja dilengan Reno, membuat Reno bingung dengan sikap gadis itu, dia pun hanya mengangguk, karena tidak mengerti dengan apa yg terjadi pada gadis itu.
"Kalau begitu, tolong bayar dendanya tuan, dia tadi merusak barang seorang penumpang," Ucap petugas bandara itu.
"Tapi aku tidak sengaja Pak, sudahlah Damai saja," Ucap gadis itu, namun tiba-tiba Reno tersenyum tipis setelah melihat gadis cantik dihadapannya, diam-diam Reno mempunyai ide licik entah apa yang ada dalam pikirannya saat ini.
"Baik Pak berapa aku harus membayar ganti ruginya," Tanya Reno.
"10 juta, karena istri anda memecahkan laptop salah penumpang yang satu pesawat dengan kalian tadi," Ucap petugas itu
"What! 10 juta yang benar saja pak, bapak tahu kan tadi aku tidak sengaja menabrak orang itu apalagi memecahkan laptopnya aku benar-benar tidak sengaja Pak, karena aku sedang mengejar pencuri yg menjambret tas ku, Bapak tahu semua peralatan dan Dompetku ada ditas itu, juga alamat kerabat orang tuaku yang berada disini pak," Ucap sang gadis
"Sudahlah jangan dibahas lagi sayang, ini pak uang nya, dan tolong lepaskan IS-TRI saya," Ucap Reno dengan menekan kata istri sambil menatap tajam gadis yang mengaku sebagai istrinya itu, petugas itu pun menerima uang yang diberikan Reno, lalu pergi meninggalkan Reno dan perempuan yang dikejarnya tadi.
"Terima kasih sudah mau menolongku, aku janji akan mengganti uang 10 jutamu itu tuan," Ucap sang gadis sambil tersenyum.
"Oke sama-sama, memang sesama manusia harus saling menolong kan, tapi sayangnya semua itu tidak gratis ISTRIKU, kenalkan aku Reno Refriyansyah Aditama, dan kau?"
"I-iya tuan apa yang anda inginkan dariku?" tanya gadis itu yang terlihat gugup.
"Namamu?"
"Ellina Rahardian, tapi panggil saja Ellin," Ucap gadis yang bernama Ellina itu dengan masih sedikit gugup dan ketakutan.
"Oke, sesuai dengan apa yang kamu bilang saat tadi meminta bantuan pada ku, kamu mau melakukan apapun untukku kan?, jadi sekarang aku ingin kau bekerja denganku selama 5 bulan sebagai asistenku, ingat ASISTEN BUKAN ISTRI," Ucap Reno dan ucapan Reno sontak membuat mata Ellina membulat seketika seakan mau keluar.
"Ta-tapi aku bisa membayarmu dengan uangku tuan, aku akan menelpon orang tuaku," Sahut Ellina dengan was-was karena tidak mungkin Ellina mau bekerja menjadi ART di rumah milik pria yang tadi dia akui sebagai suaminya itu, apa kata dunia seorang putri keluarga Rahardian tiba-tiba mendadak jadi Asisten Rumah tangga.
"Jadi kau tidak mau? Baiklah kalau begitu aku akan memanggil petugas itu lagi dan mengambil uang ku lalu menyuruh mereka membawamu dan menahanmu saja dan aku akan bilang kalau kamu berbohong tentang kita yang suami istri, kan kamu memang bukan istri ku," Ucap Reno lalu mulai melangkah kakinya untuk memanggil petugas itu lagi.
"Ja-jangan tuan, aku tidak mau dipenjara gara-gara hal ini, baiklah aku akan bekerja denganmu tuan tapi bisa tidak dikurangi, jangan sampai 5 bulan," Ucap Ellina memelas.
"Tidak! Karena setiap bulannya aku akan memotong hutangmu 2 juta ngerti kamu! Sekarang bawa koperku," Ucap Reno lalu berjalan lebih dulu meninggalkan Ellina yang terpaksa harus membawa koper milik Reno yang lumayan berat itu.
"Isshh.., dasar sombong sekali pria itu," grutu Ellina yang kini terlihat kesal karena ulah Reno.
"Aku dengar apa yang kau katakan gadis bodoh," Ucap Reno yang menoleh dan menatap tajam kearah Ellina.
"Hehe maaf tuan," Ucap Ellina lalu menggeret kopernya mengikuti Reno untuk ikut pulang ke apartementnya.
"Ya Tuhan, gara-gara aku kena jambret hidup ku jd malang seperti ini, Papa, Mama tolong putrimu ini," Ucap batin Ellina yang tiba-tiba teringat pada Sang papa dan mamanya dan dia sangat merindukan mereka sekarang.
*****
Akhirnya Reno dan Ellina pun sampai di sebuah apartement milik Reno.
"Ini lah tempat tinggalku," Ucap Reno yang kini sudah berada di apartemennya bersama Ellina, Ellina pun kagum dengan dekorasi apartemen seorang pria tapi terlihat sangat rapih dan elegan.
"Tuan, apa aku boleh meminjam ponsel mu, untuk memberi tahu papa dan mamaku agar mereka tidak khawatir," Ucap Ellina. Lalu Reno yang kini sedang duduk santai disofa pun memberikan ponselnya, Ellina pun langsung menelepon orang tuanya dan memberi tahu kalau dia kini sedang berada di rumah sahabatnya yang di Jakarta, Ellina sengaja berbohong agar orang tuanya tidak merasa khawatir.
"Baiklah sekarang kamu boleh istirahat dulu, tapi nanti setelah istirahat siapkan makan malam untukku, sekarang aku mau kerumah orang tua ku dulu, nanti aku pulang sore jadi kamu harus masak makan malam untukku," Ucap Reno.
"Tapi tuan aku belum pernah memasak sendiri," Ucap Ellina dengan memasang wajah mengiba agar Reno tidak menyuruhnya memasak. Namun ternyata itu tidak berpengaruh pada Reno, pria itu tetap menyuruh Ellina untuk tetap memasak.
"Itu urusan mu, pokonya aku gak mau tahu ya Ellina! Pulang dari rumah orang tuaku nanti makan malam untukku harus kau sediakan," Ucap Reno membuat Ellina bingung karena dia memang tidak bisa memasak,entah apa yang harus dia masak mau di pesan delivery pun dia tidak punya uang sepeser pun karena semuanya telah diambil oleh si penjambret sialan itu, Sementara Reno dia sudah pergi kerumah orang tuannya.
"Oh Tuhan bagai mana ini? Aku kan gak bisa masak," Ucap Ellina yang kini malah berbaring di sofa.
*****
Reno baru saja sampai dirumah orang tuanya, dia langsung memasuki rumah kedua orang tuanya, karena dia sangat merindukan Ayah dan Bundanya.
"Bunda...!" Seru Reno membuat orang yang berada dirumah itu berhamburan menuju ruang tamu, setelah mendengar suara panggilan dari Reno.
"Ya ampun cucu nenek," Ucap Ara yang kini berhamburan langsung memeluk Reno.
"Kak Reno...!" Teriak Inna pada Reno sang Kakak, lalu dia pun memeluk Reno karena dia sangat merindukan kakaknya itu.
"Putraku kau sudah pulang nak," ucap Renata yang kini matanya mulai berkaca-kaca karna bisa melihat putranya lagi setelah 5 tahun pergi dan menetap dilondon selama lima tahun karena meneruskan kuliah disana, dan dia pun sukses membangun perusahaan di London bahkan sudah bisa membeli apartemen sendiri di jakarta lewat temannya.
"Reno juga kangen banget sama bunda," Ucap Reno sambil mengeratkan pelukannya pada sang Bunda.
"Ayah mana, Bun?" Tanya Reno. Karena dia tidak melihat sang Ayah.
"Ayah disini, Nak." Sahut Dewa. Sambil tersenyum, Reno pun langsung memeluk ayah yang sangat dirindukanya, dan setelah acara peluk-pelukannya selesai akhirnya mereka pun kini berkumpul diruang keluarga.
Mereka ingin mendengarkan cerita Reno saat dia kuliah di London. Mereka pun betanya-tanya kepada Reno apa saja yang dia kerjakan saat kuliah di London, sehingga dia bisa membuka usaha disana dan sukses meski sambil kuliah dan Reno pun mulai menceritkan semuanya dengan detail kepada orang tuanya dan nenek juga kakenya tidak lupa Kakak perempuannya dan juga kakak iparnya.
Mereka pun tertawa dan terlihat sangat bahagia karena kepulangan Reno yang akan menjadi penerus keluarga Aditama kelak.
Bersambung
Seperti kucing dan anjing. Mungkin itu gambaran yang cocok, untuk sepasang remaja yang selalu terlibat pertengkaran. Meski hanya karena hal yang sepele. Padahal kedua orang mereka bersahabat sejak mereka masih mengenakan seragam putih abu-abu. Tapi entah kenapa persahabatan kedua orang tuanya tidak menurun kepada putra dan putri mereka yaitu Jihan Aiyana Abimanyu dan Septian Erlangga Wijaya. Apa sebenarnya alasan dibalik permusuhan mereka? Sehingga mereka malah terlihat seperti anjing dan kucing. Atau lebih tepatnya seperti Tom and Jerry sepasang kucing dan tikus yang tidak pernah akur. Seperti itulah Septian dan Jihan saat mereka bertemu. Namun bagaimana ya reaksi mereka, jika mereka tahu kalau mereka akan dijodohkan. Akan kah mereka menerima begitu saja? Atau malah akan protes dan menolaknya. Lalu bagaimana kehidupan mereka. Andai mereka benar-benar menikah? Apakah mereka akan tetap seperti Tom and Jerry. Atau malah sebaliknya mereka akan bersikap seperti layaknya pasangan suami istri yang normal lainnya.
Jika Takdirku hanya untuk menikmati kesendirianku, maka aku akan menikmatinya, Bullshit dengan yang Namanya Cinta, karena Tidak akan ada pria yang bisa menandingi kesetiaan Ayahku pada Ibuku. SEARA ARLETA KUSUMA. Salahku membuatnya membenci dan tidak mempercayaiku lagi, karena kesalah pahaman, membuatku mengkhianatinya, dan itu karena kebodohanku karena tidak pernah menyeledikinya terlebih dahulu. Karena hanya sebuah foto aku sampai salah mengenali gadis kecilku, dan saat aku menemukannya dia sudah membenciku. Akankah aku bisa membuatnya kembali padaku dan kembali mencintaiku serta mempercayaiku kembali. RIGELALDO DAMIAN BAGASKARA Hidup ku hancur setelah mengetahui bahwa dia menikahiku karena sebuah dendam atas perbuatan yang tidak pernah aku lakukan, jika sudah seperti ini akan kah aku sanggup bertahan untuk tetap bersamanya. VANESSA GLADLYSA BAGASKARA Menyesal itu yang aku rasakan sekarang disaat dia mulai menjauh dan berubah padaku, aku akui semua salahku aku membalas dendam padanya atas perbuatan Kakaknya, padahal dia tidak tahu apa-apa dia hanya gadis kecil yang kebetulan jatuh Cinta padaku dengan tulus, tapi aku memanfaatkannya untuk sebuah balas dendam, kini saat Dendam ku menjadi Cinta, akan kah dia mau menerima ku kembali, atau dia lebih memilih untuk meninggalkan ku karena rasa sakit ya sudah aku torehkan padanya. BAYU AGARA KUSUMA
Setelah tiga tahun menikah yang penuh rahasia, Elsa tidak pernah bertemu dengan suaminya yang penuh teka-teki sampai dia diberikan surat cerai dan mengetahui suaminya mengejar orang lain secara berlebihan. Dia tersentak kembali ke dunia nyata dan bercerai. Setelah itu, Elsa mengungkap berbagai kepribadiannya: seorang dokter terhormat, agen rahasia legendaris, peretas ulung, desainer terkenal, pengemudi mobil balap yang mahir, dan ilmuwan terkemuka. Ketika bakatnya yang beragam diketahui, mantan suaminya diliputi penyesalan. Dengan putus asa, dia memohon, "Elsa, beri aku kesempatan lagi! Semua harta bendaku, bahkan nyawaku, adalah milikmu."
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....
Kupejamkan mataku, dan kukecup bibirnya dengan lembut, dia menyambutnya. Bibir kami saling terpaut, saling mengecup. Pelan dan lembut, aku tidak ingin terburu-buru. Sejenak hatiku berkecamuk, shit! She got a boyfriend! Tapi sepertinya pikiranku mulai buyar, semakin larut dalam ciuman ini, malah dalam pikiranku, hanya ada Nita. My logic kick in, ku hentikan ciuman itu, kutarik bibirku mejauh darinya. Mata Nita terpejam, menikmati setiap detik ciuman kami, bibir merahnya begitu menggoda, begitu indah. Fu*k the logic, kusambar lagi bibir yang terpampang di depanku itu. Kejadian ini jelas akan mengubah hubungan kami, yang seharusnya hanya sebatas kerjaan, menjadi lebih dari kerjaan, sebatas teman dan lebih dari teman.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Pada hari Livia mengetahui bahwa dia hamil, dia memergoki tunangannya berselingkuh. Tunangannya yang tanpa belas kasihan dan simpanannya itu hampir membunuhnya. Livia melarikan diri demi nyawanya. Ketika dia kembali ke kampung halamannya lima tahun kemudian, dia kebetulan menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki. Ayah anak laki-laki itu ternyata adalah orang terkaya di dunia. Semuanya berubah untuk Livia sejak saat itu. Pria itu tidak membiarkannya mengalami ketidaknyamanan. Ketika mantan tunangannya menindasnya, pria tersebut menghancurkan keluarga bajingan itu dan juga menyewa seluruh pulau hanya untuk memberi Livia istirahat dari semua drama. Sang pria juga memberi pelajaran pada ayah Livia yang penuh kebencian. Pria itu menghancurkan semua musuhnya bahkan sebelum dia bertanya. Ketika saudari Livia yang keji melemparkan dirinya ke arahnya, pria itu menunjukkan buku nikah dan berkata, "Aku sudah menikah dengan bahagia dan istriku jauh lebih cantik daripada kamu!" Livia kaget. "Kapan kita pernah menikah? Setahuku, aku masih lajang." Dengan senyum jahat, dia berkata, "Sayang, kita sudah menikah selama lima tahun. Bukankah sudah waktunya kita punya anak lagi bersama?" Livia menganga. Apa sih yang pria ini bicarakan?
Kiara tidak pernah berpikir bahwa ia akan menjadi seorang istri dari Keith Wilson, gurunya sendiri di usianya yang masih 17 tahun. Ia dan Keith menikah bukan karena saling cinta, melainkan perjodohan yang sudah diatur oleh kedua orangtua mereka. Meski Kiara menentang keras, tapi tidak dengan Keith yang justru menerimanya dengan ikhlas. Kiara tak sadar bahwa ada niat tersembunyi dari perjodohan yang terkesan mendadak dan terburu-buru itu. Belum lagi, Kiara sendiri dibuat tak percaya pada sikap Keith setelah menjadi suaminya yang bersikap sangat posesif serta mengekang ruang geraknya karena larangan-larangan aneh yang pria itu beri. Permasalahan perlahan kian datang mengguncang kehidupan baru Kiara, dimulai dari kekecewaan teman-temannya tentang berita pernikahannya yang ia sembunyikan, lalu hubungan Keith dengan wanita yang jelas mencintai suaminya itu, serta kenyataan dan fakta pahit tentang hidupnya juga masalalunya yang selama ini disembunyikan oleh kedua orangtuanya. Akankah Kiara berhasil melalui dan menyembuhkan luka hatinya itu? Memaafkan masalalu dan menerima Keith kembali yang jelas sudah menyakiti hatinya, yang sayangnya sudah terjatuh dalam pada suaminya tersebut?