s, mereka akan menuju ke kantin sambil bercanda tanpa melihat ke depan. Namun, tiba-ti
r
tidak sengaja menabraknya. Mata bulat mereka pun kini saling memandang
nnya? Maura udah laper nih," Ucap Maura ya
e hah! Ini apa juga malah natap-natap gue kayak gini!" Ketus Ji
g memeluknya. Mendengar teriakkan Jihan. Septian pun langsu
ng makasih, malah marah-marah sama gue. Emang dasar ya lo itu benar-benar cewek jadi-jadian
pergi dengan menggandeng Tangan Maura tanpa merasa bersalah sedikit pun. Jihan dan Maura pun menuju ke kantin meninggal Septian yang masih terlihat e
au terima kasih lagi. Kalau tau kayak gitu tadi gue biarin aja d
makan siang mereka. Namun, Septian yang baru saja datang. Dia langsung dudisini, dasar cewek gak punya ahlak!" Ketus Septian sambil melahap makanan Jihan yang
kan apa dong?" Tanya Jihan. Kembali dengan gaya bicaranya yang alay sambi
gue, karena tadi gue udah nolongin lo, dan lo belum berterima kasi
enyeruput jus jeruk milik Jihan sampai habis tidak tersisa. Melihat itu Jihan han
Sambil mengangkat gelas yang sudah kosong dan
et
gi dikepala Septian, membuat
gak asal pukul kepala orang!" Ketus Septian sambil mengusap-us
ue dan minuman gue tadi. Dasar curut empang! Seenaknya aja loe makan makanan dan minum ju
Maura. Mencoba menenangkan S
o!" Usir Septian yang k
cemprengnya. Membuat Septian menutup kedua telinganya karena suara cempreng milik Maura. Sedang Maura s
Bikin kuping gue sakit," Ucap Septian. Setelah bicara seper
*
a sahutan dari ibunya. Tapi saat masuk ke rumahnya Jihan
Sabrina dengan antusias. Lalu dia menggandeng lengan putrinya menuju ke ruang keluarga, membuat Jihan semakin bingung
sama Kia. kalian
yapa dengan gembira. Lalu Jihan memeluk
engan sedikit protes pada putri dan sahabatnya tapi pertanyaan Sabrina membuat Aleta tertawa ka
lahirkan juga kamu. Tapi nampaknya di
juk, membuat Aleta sema
mereka pun kini tertawa bersama. Tertawa karena merasa lu
ang dong, Kak?" Tanya K
mendengar ucapan Kiara yang seperti rengekan. Jihan pun melepaskan pelukannya dengan Sabrina dan
ang kok sma Kia, kan Kia adik kesayangan Kakak sa
agar tidak marah, lalu dia
an pelukannya pada Jihan. Sabrina dan Aleta yang melihat pemandangan s
Dirumah sepi ka
rteriak. Dan kini sudah berdiri di
am, ini malah teriak-teriak dirumah orang lagi bikin malu Bund
memaklumi dan kini dia tersenyum pada Septian. membuat Septian malu lalu menghampiri Sabrina d
," Ucap Septian. Mendengar permintaan maaf yang tulus dari Septian. Sa
ah teriak-teriak kayak Tarzan dikira rumah kita hutan kali. Jangan gitu do
n pada Septian. Kini Jihan mer
a, kok gue jadi gak yakin ya kalau lo itu anak tante Sabrina. Soalnya k
han semakin geram. Dia pun menjawab ucapan Septian dengan san
erus pinter lagi. Dan asal lo tau gue juga gak yakin lo anak tante Aleta sama om Reno, secara mereka
nnya pas banget bikin gue ganteng banget kayak gin
aling melirik bingung saja kalau Jihan dan Septian ber
ice cream milik Jihan dan tidak sengaja menjatuhkan boneka teddy bear besar milik Jihan pemberian neneknya, ke dalam lumpur saat Bermain diluar rumah dan bonekanya tidak bisa dibersihk
u setuju kan?" Tanya Aleta pada Sabrina pelan t
samaan. Malah membuat Aleta dan Sabrina juga Kia
sam