" Tanya Aleta yg kini sedang duduk
gadu ya Bun?" Bukan menjawab, Septian
lagian gak ada yang ngadu kok, tadi tante Sabrina yang telepon Bunda. K
li karena dengan tega sudah berbohong pada putranya hanya karena ingin melih
jadi-jadian itu nangis semudah itu," sahut Se
sembarangan kalau manggil nama orang lain, bunda gak pernah ngajarin kamu
ya Bun, Tian ke kama
n dan menuju kamarnya. Namun, saat berpapasan dengan Kiara, Septian hanya meno
ngomel-ngomel sama Kia. Biasanya dia ngomel-ngomel gak j
da interogasi tadi, habisnya dia jahili
pun hanya mengangguk sambil me
tian dan Jihan. Mereka malah seperti tom and jerry yang hobbynya bertengkar dan berdebat meski cuma gara-gara hal yang sepele. mereka itu
*
n kelas mereka. Namun, saat Jihan dan Maura asyik bercanda tiba-tiba suar
r
n Maura. Dengan menaruh kotak makanan diatas meja dengan kasar
ja, entar kalau Inces kena serangan jantung g
n gaya alaynya, sambil sese
kalan bilang good bye forever deh sama lo. Gue seneng karena kalau lo mati, gak bakalan ada lagi cewek jad
t beberapa pasang mata menatap kearahnya. Karena
tu. Nanti kalau Tuhan denger gimana?" Tanya
mang gue piki
malah kembali tert
a tolong Jihan Mah, Tian ngezol
mentara Maura dia hanya bisa melongo melihat perdebatan antara kedua temannya itu, Ji
, katanya sih gue suruh minta maaf sama lo. Tapi gue sih ogah banget minta maaf sama lo, masa seo
ucapannya sendiri dan itu membuat Jihan dan Septian menatap tajam ke
a yang Maura ucapkan. Jihan merasa sangat kesal karena Maura menyamaka
ekali
," Ujar Maura yang kini
n lo kalau ketawa rame sendiri!" Ketus Septian yan
kesukaannya lewat Septian tanpa memperdulikan ucapan Maura
im kue segala, beda banget sama anaknya yg sup
Septian Erlangga gak akan pernah menyerahkan ciumannya pada sembarangan ce
n muntah gu
inis kearah Septian dan
ya Septian pura-pura terke
ek baik-baik, suka sembarangan lo kalau ngomong, dasar Curut rese lo! Minggat lo dari
dengan penuh emosi, sambil mengangkat kotak ma
u Septian sambil tertawa dan berlar
curut udah bikin gue
enyandarkan tubuhnya ke sandara
bukan esmosi,"
Ucap Jihan dengan pedenya sambil tertawa geli karena ucapannya
ya bikin hati Maura meleleh," ujar Maura. Membuat Jihan mengerutkan dahinya sambil menatap Maur
sahabatnya itu. Mendengar pertanyaan Jihan. Maura pun mengan
Septian gak suk
gan lirih. Lalu waj
ain coba lo suka sama si Curut? Kayak gak a
Maura lagi sedih, bilang apa kek biar gue se
ura langsung menelungkupk
nanti siang gue traktir makan di kantin gimana?" Tan
ru ini yang namanya sahabat," Ucap Maura yang kini terlihat
Acih mah tukang warteg ujung komplek rumah gue!" Ketus Jihan sa
ujung-ujungnya gue lagi yang kalah," Ujar Mau
h kalau l
tasnya kemudian tak lama dosennya pun datang dan kini pelajaran pun dimulai. Kelas yang semula ricuh ak
sam