/0/3442/coverbig.jpg?v=0a56bfc676e163a82416d76a1a12aa4d)
Kecelakaan yang dialami Doni Damara menguak rahasia besar tentang dirinya. Bagaimana dia menyikapi konflik ini? Apa yang harus dia lakukan? Apakah dia tega meninggalkan Rina, wanita yang sudah menolongnya saat kecelakaan dan Romeos, anak Rina yang sudah menganggap Doni sebagai ayahnya yang sudah meninggal sejak dia dilahikan? Atau dia akan kembali pada keluarga kecilnya yang sudah ditinggalkannya sejak kecelakaan itu terjadi? Meninggalkan bu Marmi, ibunya yang begitu sangat menyayanginya, Aida, istri yang sangat yakin bahwa Doni masih hidup dan masih sangat setia menunggu kedatangannya, juga Ajeng anak semata wayangnya yang dulu begitu manja padanya. Bagaimana juga dengan Rina dan Romeo? Apakah mereka bisa menerima masa lalunya? Semua konflik berikut penyelesaiannya dikemas cantik dalam sebuah cerita berjudul DILEMA.
"Oma ...! Romi peringkat satu!" Teriak seorang anak laki laki melambaikan map tebal berwarna hitam dengan logo sekolah tercetak di tengah tengah map tersebut.
Anak laki laki berkulit bersih itu tersenyum ceria menunjukan barisan gigi putih bersih dan rapi, warna kulit sawo matang yang dimiliknya adalah warisan dari ayahnya yang tidak pernah dia lihat secara nyata sejak dia dilahirkan, sedangkan bola mata hitam dan alis tebalnya berasal dari mama tercinta dan rahang serta tulang pipinya yang tegas perpaduan ke dua orang tuanya.
Dia berlari menghampiri seorang wanita paruh baya yang sedang duduk menunggu di ruang tunggu sebuah Sekolah Lanjut Atas ternama di kota Bandung.
Ya, meskipun ini Sekolah Menengah Atas namun pembagian raport harus pula dihadiri oleh orang tua murid atau yang mewalikannya.
Karena pada saat itu para orang tua atau wali murid dapat melihat penampilan kreatifitas anak anaknya selama belajar di sekolah ini dan selain itu saat pembagian raport juga dijadikan ajang berkumpulnya para orang tua murid untuk saling berkenalan dan bersilaturahmi satu sama lain.
"Alhamdulilaah ...! Cucu Oma hebat! Pasti mama senang sekali. Ayo, kita beri kejutan untuk mama." Senyum lebar menghiasi wajah Oma Netry.
Ditangkupkan kedua telapak tangannya pada wajah cucu tercinta lantas diciumi ke dua pipi cucu semata wayangnya bertubi-tubi, karena gemas.
"No ... Oma! Romi sudah besar, jangan seperti itu, Romi malu, Oma!" Desisan Romi seketika menghentikan perbuatan Oma Netry, namun membuat para orang tua murid yang kebetulan lewat tersenyum senyum melihat hal tersebut, bahkan ada beberapa teman Romi yang tak kuasa menyembunyikan tawanya saat melihat kejadian itu.
"Hai ... Romi! Anak manja ... Hahaha ..." Terdengar seruan gelak tawa beberapa teman sekelasnya berhasil membuat wajah Romi memerah karena kesal.
"Sudah ... Sudah! Oma minta maaf, ya? Ayo ... Kita langsung ketemu mama." Ujar Oma Netry, dia merasa bersalah karena telah memperlakukan cucunya yang sudah menanjak dewasa masih seperti kanak kanak. Direngkuhnya Romi dalam pelukan.
"Iya, Oma. Tapi Oma janji, tidak seperti itu lagi di luaran, ya? Romi sudah besar. Romi malu, Oma! It's okey kalau di rumah." Pinta Romi, perlahan dia mengurai pelukan Omanya, dua telapak tangan disatukan dan ditangkupkan di depan dada sebagai pertanda permohonan.
"Siap laksanakan Romeo Putra Damara!" Oma Netry meletakkan telapak tangan kanannya di pelipis bermakna hormat.
"Enaknya kita langsung pulang ke rumah untuk bikin surprise ke mama saat nanti pulang ke rumah atau langsung kasih surprise di resto? Tanya Sang Nenek, saat mereka berjalan beriringan menuju tempat parkir yang sudah disediakan pihak sekolah.
Romi membimbing Oma Netry berjalan dengan tangan kanan berada di pundak Oma.
"Hmm ... Enaknya kita mampir ke mall dulu sebentar untuk membeli hadiah kejutan buat mama, terus kita kasih kejutan ke mama di resto aja. Gimana Oma? Okey enggak?" Ucap Romi alias Romeo menjabarkan rencana yang sudah dia susun untuk memberikan kejutan pada mama tercinta.
"It's a good idea! I agree with you, my lovely Romeo." Ujar Oma Netty dengan dua jempol diangkat tinggi tinggi.
"Okey! Kita ke Sunflower Mall dulu baru ke Mama Romeo Resto, Pak Karyo!" Ucap Romi penuh semangat ketika sudah sampai di samping mobil.
Pak Karyo, sopir pribadinya, gegas membukakan pintu untuk Oma Netry. Sementara Romi memilih duduk di depan sebelah pak Karyo.
Sejujurnya Romi sudah bisa membawa mobil sendiri, namun Mama dan Omanya belum mengizinkan dia membawa kendaraan roda empat itu dengan alasan belum mempunyai SIM. Dan untuk membuat SIM membutuhkan kartu Tanda Penduduk atau KTP.
Sedangkan KTP nya baru proses pembuatan bulan kemarin. Karena tepat 2 bulan yang lalu usia Romeo baru dianggap memenuhi syarat untuk pembuatan Kartu Tanda Penduduk.
Sebenarnya bisa saja bila mereka menggunakan jalur belakang, asal ada dana, istilahnya bikin SIM nembak pasti mudah dan cepat. Tapi Mama dan Oma termasuk orang orang yang mempunyai prinsip mengutamakan kejujuran.
"Baik, Den." Angguk Pak Karyo, kemudian mobil distarter dan perlahan mulai berjalan meninggalkan halaman parkir gedung sekolahnya yang sudah mulai sepi.
Drrtt ...
Drrrttt ...
Drrrttt ...
"Romi, sepertinya ada panggilan masuk di hapemu, Nak. Tuuh dari tadi bergetar terus." Ujar Oma Netry seraya menyerahkan tas ransel biru dongker milik Romi yang tadi sengaja diletakkan di jok belakang mobil disamping Oma.
"Oh... Iya, Oma. Makasih, ya." Ucap Romi santun pada Omanya, begitulah yang selalu diajarkan oleh mama dan Oma.
Dari saat masuk kelas tadi memang gawai hanya disetel mode getar oleh Romi agar tidak mengganggu saat kegiatan pembagian raport berlangsung.
Romi mengambil gawainya yang berada di dalam tas ransel favoritnya, gegas menelpon balik ketika dilihat pada draft panggilan ada 5 panggilan tak terjawab dari mama tercinta, seperti biasa Romi pasti akan meloadspeaker obrolan agar semua yang ada disekitarnya bisa ikut mendengarkan.
"Haloo ... Mama sayang! Kita video call - an aja, yaa?" Ajak Romi begitu nada tersambung dan terdengar suara Mama.
"Halo ... Romi! Hape Mama batrenya tinggal 1 garis, jadi kita telponan aja yaa. Biar hemat batre." Terdengar suara Mama di seberang sana pelan seperti biasanya, tapi kali ini terdengar seperti Mama sedang gemetar. Ada apa, yaa?
"Oh ... Ya udah deh." Balas Romi lemas.
"Sudah selesai bagi raportnya, Nak?" Lanjut Mama.
"Iya ... Sudah, Ma, ini Romi sama Oma otewe ke resto."
"Gimana hasilnya? Pasti bagus, kan? Mudah mudahan tidak mengecewakan Mama, ya?" Mama Rina tak menanggapi kata kata Romeo yang sedang menuju resto.
"Aduuh ... Maaf yaa Ma. Eng ..."
"Kenapa, Nak? Gak papa kalau memang enggak peringkat. Mama kan enggak pernah memberi target Romi harus peringkat." Belum selesai Romi berucap, Mama sudah mendahului. Ada nada cemas dalam suara Mama.
"Selama Romi bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan mengerjakan tugas tugas yang diberikan oleh guru dengan serius dan jujur itu sudah membuat Mama bangga." Lanjut mama Rina.
"It's okey, Mama. Don't worry be happy, hahaha..." Romi tak bisa menyembunyikan tawanya ketika mendengar Mama tercinta merasa cemas karena ucapannya tentang nilai raport.
"By the way, are you oke, Ma?" Tanya Romi, terdengar nada cemas dalam ucapannya ketika mengetahui mamanya tak ikut tertawa dengan candaan yang baru saja diucapkannya.
"Alhamdulillah, I'm okey. Oma mana, sayang? Bisa Mama bicara sama Oma? Mama menjawab pertanyaan Romi sambil mengalihkan pembicaraan ke Oma.
"Boleh. Oma duduk di belakang. Okey, Mama see you later. Assalamu'alaikum. Bye" Romi menutup obrolan bersama mamanya dengan salam dan kiss jarak jauh.
Segera gawainya diserahkan pada Oma yang duduk di jok tengah mobil mewahnya.
"Oma, ini Mama mau bicara." Ujar Romi seraya menyerahkan gawainya pada oma yang ada dibelakangnya.
"Assalamu'alaikum, Rina. Ada apa?" Suara Oma segera terdengar begitu menerima gawai dari Romi.
" ... "
Tak terdengar suara Mama, ternyata Oma telah mengubah setelan mode gawai milik Romi menjadi mode unloadspeaker sehingga tak ada yang dapat mendengar pembicaraan kecuali mereka berdua.
Meskipun Romi terkadang kesal dengan ulah mama dan omanya yang sering merahasiakan sesuatu darinya namun dia hanya bisa pasrah. Dia tak pernah memaksakan ke dua orang yang sangat dicintai itu untuk menceritakan rahasia mereka.
Romi merasa orang dewasa memang aneh. Mereka selalu bilang bahwa Romi tak boleh merahasiakan apapun terhadap mama dan oma. Romi harus selalu terbuka. Tapi mereka?
Meskipun pada akhirnya nanti tanpa diminta Mama atau Oma akan bercerita juga. Walaupun terkadang setelah sekian waktu berlalu, setelah urusan tersebut bukan lagi jadi rahasia, bahkan terkadang sampai Romi sudah melupakan masalah tersebut.
"Apa? Di rumah sakit apa? Baik, kami segera kesana. Kamu yang tenang ya." Ujar Oma, kini suaranya terdengar gugup.
Bahtera rumah tangga Beri Pratama dan Monica Sari yang sudah terbina selama hampir 30 tahun terguncang karena hadirnya kembali Soraya Maharani, wanita masa lalunya. Dia datang kembali untuk melanjutkan hubungan dengan laki-laki yang selalu ada dalam relung hatinya. Beri muda saat itu tiba-tiba menghilang tanpa memberi kabar pada Soraya setelah apa yang mereka lakukan pada acara perpisahan SMA yang digelar di rumah megah Soraya. Apa yang akan Beri lakukan? Apakah dia akan kembali pada cinta pertamanya dan menyakiti perasaan istri yang sangat dicintainya yang selama hampir 30 tahun membersamainya dalam suka maupun duka dan juga hati Eka dan Dwi, anak-anak yang sangat disayanginya? Atau meninggalkan kembali cinta pertamanya seperti beberapa tahun yang silam untuk tetap mempertahankan dan melanjutkan mahligai rumah tangga bersama istrinya? Bagaimana sikap Monica Sari saat mengetahui masa lalu suami tercintanya? Bagaimana dia menyikapi masalah ini? Apa yang akan dia lakukan dalam menghadapi wanita masa lalu suaminya itu? Bagaimana dia menyampaikan pada anak-anaknya yang sudah dewasa perihal orang tuanya? Bagaimana reaksi keluarga besarnya dalam menghadapi konflik ini?
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.
Pada hari pernikahannya, saudari Khloe berkomplot dengan pengantin prianya, menjebaknya atas kejahatan yang tidak dilakukannya. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, di mana dia menanggung banyak penderitaan. Ketika Khloe akhirnya dibebaskan, saudarinya yang jahat menggunakan ibu mereka untuk memaksa Khloe melakukan hubungan tidak senonoh dengan seorang pria tua. Seperti sudah ditakdirkan, Khloe bertemu dengan Henrik, mafia gagah tetapi kejam yang berusaha mengubah jalan hidupnya. Meskipun Henrik berpenampilan dingin, dia sangat menyayangi Khloe. Dia membantunya menerima balasan dari para penyiksanya dan mencegahnya diintimidasi lagi.
Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi