di daftarkan di VIP sama Oma,
tu masih ada pasiennya. Jadi baru nanti sore kita bisa pindah ke kamar i
a?" Tany
a menanyakan keberadaan oma Netry. Saat
sok laki laki yang ada di ruang ICU itu pada mamah
i wajah mamah Netry setelah mengetahui i
marah? sedih? atau bingung? Rina sungguh
o, katanya mau cari cemil
m Mama akan berjaga d
mulai menunjukkan sikap prosesifnya. Sepertinya
berkata sejujurnya, tapi Romi tak bo
yang ada di ruang ICU itu, mengapa dia sampai ada disini dalam keadaan terluka
gan kawan lama mama itu? Tapi Romi rasa dengan kita m
audaranya, atau bahkan anak dan istrinya." Romi berhen
an mengurusnya Romi khawatir akan terjadi salah duga dari pihak keluarga, terutama
e
m yang beratnya berkwintal k
uk membantu dan menjaga mama nya ter
sebagai seorang pelakor, yang mengambil kesempatan k
han seolah dia khawatir Rina ter
rganya, namun hapenya rusak jadi sekarang sedang di servis. Sementara m
arganya atau bahkan siapa tahu ternyata ada yang rumahnya dekat dengannya, setidaknya pernah tahu dimana tempat
e nanti Mama coba cari info ke teman tema
meyakini bahwa ide ide briliannya bisa
tentang laki laki yang ada di ruang ICU itu. Laki laki yang sudah sangat m
u berpikir bijak dan berbuat
tens. Dia merasa seolah olah meli
enyumnya dengan memamerkan gigi putih rapi adalah senyum andalan
namun poto poto mas Dion dalam berbagai pose yang terletak di
kami disana. Poto seluruh anggota keluarga ada d
mi seolah mengingat bahwa Mama
ngingatkan bahwa dia tadi ingin meny
ya, enggak boleh
Romi harus marah? Dan kenapa Ro
g Rina dengan banyak pertanyaan sehingga
a melakukan kesalahan sama Romi, tapi Mama
engambil kesimpulan sambi
Tenggorokannya tiba tiba terasa mengering
n papa baru Romi?" Rina begitu terkejut mendapatkan pertany
u, Sayang." Rina seger
bila Romi nantinya akan marah sama Mama, karena ini memang murni keteledoran Mam
Romi janji apapun yang Mama cerit
nyengsarakan Romi." Romi akhirnya memutuskan untuk tak banyak be
ekolah untuk pembagian raport, Mama kan ada jadwal be
mereka sudah langsung memberikan DP sebagai tanda jadi." Rina menghela napas sejen
i yang menelpon. Tante Lusi dan Tante Indah mengajak mama unt
pulang masih lama, akhirnya Mama setuju. Dan janjian untuk bertemu
a mulai terasa bergetar keringat dingin tanpa dikomando mulai berebutan keluar dari pori pori kul
irinya dipundak Rina. Telapak tangan kanannya meraih dan menggenggam tangan mama
lakukan untuk menenangkannya saa