Kisah cinta penuh lika-liku Adam Ford dan Angelina Wilson itu berawal dari jebakan sang CEO dingin yang menginginkan Angelina agar melahirkan seorang pewaris untuknya. Hubungan itu akan berlangsung selama dua tahun sesuai dengan perjanjian tertulis yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Setelah berbulan-bulan berlalu, Angelina yang tak kunjung hamil pun dicap sebagai wanita mandul dan didepak Adam dari kediaman keluarga Ford. Namun, tujuh tahun kemudian takdir kembali mempertemukan mereka dalam benang nasib bersama seorang bocah tampan di samping Angelina yang sangat identik dengan diri pria itu. Akankah tabir tentang anak tersebut terungkap di hadapan Adam?
"Tanda tangani dokumennya sekarang," suara bariton milik Adam itu terasa meluruhkan segenap tulang dalam tubuh Angelina-wanita berkulit putih gading-yang baru selesai menyeka air mata di kedua pipinya.
"Dokumen?"
"You know what they say, nothing in the world is free."
Kedua kaki Angelina bergetar sesaat setelah Adam mengucapkan kalimat yang membuatnya bingung, "Aku tahu, Tuan Ford. Maksudku, dokumen apa yang sedang kau bicarakan?"
"Aku sudah membantu Rupert yang payah itu dari semua urusan utang-piutangnya, bukan? Jadi, kini giliranmu yang harus membayarnya."
Adam benar. Dia hadir di waktu yang tepat. Ayahnya merupakan seorang pecandu alkohol serta permainan kartu dengan nilai taruhan yang tak sedikit nominalnya, pria tua bangka itu menjadi sasaran samsak para petugas klub sebab dia tak mampu membayar dan mereka bahkan nyaris saja mengakhiri usianya di atas meja judi jika Adam tak segera bertindak sebagai juru penyelamat.
"Tolong, berhenti menghinanya."
Sepasang mata abu-abu Adam yang tajam sontak menyipit, "Aku hanya berkata sesuai dengan fakta yang ada, Nona Wilson. Terus terang, aku heran. Bagaimana caranya dia sanggup untuk menghidupi keluarganya selama ini padahal dia pun tidak mampu mengurus dirinya sendiri?"
Kepala Adam kemudian mengarah pada sesosok pria dalam balutan kaus polo usang yang tengah tergeletak tak sadarkan diri di lantai. Dia berdecih dan mengembalikan jenis tatapan penuh cemoohnya ke depan. Raut wajahnya yang diterpa sebagian lampu sorot sulit diterka. Apa dia sedang marah atau justru hanya ingin mengejek Angelina? Wanita itu juga tak tahu yang mana.
"Jaga lidahmu, Tuan Ford."
Adam kembali menyunggingkan senyumnya, sementara satu alisnya menekuk ke atas dan pria itu lagi-lagi berujar, "Kau tidak perlu mengajariku. Berhentilah menciptakan perdebatan, segera bubuhi tanda tanganmu di kolom yang tersedia."
"Aku tidak menge-"
"Bawakan seluruh berkasnya kemari, Roland!" potong Adam yang menoleh pada seorang pria setinggi seratus-tujuh-puluh-dua senti di sampingnya.
Sosok yang disebut-sebut bernama Roland itu mengangguk, lantas menyerahkan lembaran kertasnya ke Adam. Pria yang tengah duduk bertopang kaki sambil menyesap satu seloki gin-nya itu langsung menyambar benda di tangan Roland dan melemparkannya pada Angelina. Dia seketika tersentak sebab menerima barang yang mendarat di dadanya secara tak terduga-duga.
"Kau sangat sopan," sindir Angelina diiringi gertakkan giginya.
"Bacalah sekarang."
"Apa isinya?"
"Bukankah aku sudah memintamu untuk memeriksanya, Nona Wilson? Apa kau tidak pernah mengenyam bangku pendidikan dan punya kemampuan baca tulis?"
Sungguh, Angelina ingin sekali meninju dan menghancurkan rahang Adam, tetapi dia berusaha menahan emosinya karena enggan menambah satu masalah lain di hidupnya yang terlanjur berantakan. Wanita itu menghela napas, kemudian mulai mengecek setiap abjad yang tertuang di atas sana. Dia mengeja beberapa suku kata yang membuatnya seratus persen yakin bahwa otaknya mustahil salah dalam menerjemahkan.
Angelina terperangah selepas membaca setumpuk perjanjian itu. Dia mencoba untuk menjaga intonasinya agar tetap rendah dan tak histeris. Namun, wanita itu gagal.
"Me-melahirkan seorang pewaris?" pekik Angelina setengah tak percaya.
"Turunkan nadamu, Nona Wilson. Indra pendengaranku masih bekerja dengan baik."
Angelina melongo dan belum pulih dari rasa terkejutnya, pria itu kembali menyambung, "Ada apa? Kau tidak suka harganya? Kita boleh mendiskusikannya lagi hingga kau mencapai unsur sepakat."
"Kau tidak waras!" tuding Angelina tanpa mengingat situasinya yang berada di ruang publik dan menjadi tontonan oleh berpasang-pasang mata penasaran.
"Aku bukan tipe orang yang sabar. Berhentilah berlagak sok suci dan ambil bolpoinnya sekarang juga."
"Aku tidak sudi, Tuan Ford Yang Terhormat."
"Kau harus berkenan, Nona Wilson Yang Keras Kepala. Terima syaratku atau kau akan menyaksikan orang-orangku mematahkan pinggang pria tidak berguna itu dan menjadikannya cacat permanen."
Angelina sontak terkesiap, "Apa yang ka-"
"Lakukanlah," sela Adam lagi.
"A-aku... itu tawaran yang tidak masuk akal."
"Ada begitu banyak hal tidak logis yang memang sering kali terjadi di dunia, kau tahu. Jadi, biasakanlah dirimu."
"I thought you were a nice person," bisik Angelina yang menahan cairan asin mengandung elektrolit itu menuruni wajahnya.
"Well, hidup akan selalu mengajarimu sesuatu yang keras sampai kau sadar bahwa tidak setiap orang yang kau pikir baik itu memang layak untuk mendapatkan kepercayaanmu."
Angelina menggigit bibir, lantas berpaling membuang muka. Dia memang tak pandai menebak atau menelaah sifat seseorang. Siapa sangka Adam yang mendadak berperan seperti superhero di tengah-tengah kemelut ayahnya justru berbalik menjadi si tokoh antagonis sekarang?
"Aku butuh rahimmu selama dua tahun. Tugasmu hanya satu, yaitu memberiku bayi. Tidak ada cinta. Tidak ada yang lainnya. Saat hari di mana kontrak kita berakhir, kau tentu saja akan mendapat sejumlah keuntungan dari itu. Tunjangan per bulan, rumah berfasilitas lengkap, kendaraan merek apa pun yang kau suka juga koleksi perhiasan edisi terbatas. Apa kau setuju?"
Angelina membiarkan bulir bening itu jatuh membanjiri kedua pelupuk matanya, "Apa kau menganggapku serendah itu, Tuan Ford?"
"Aku benci drama."
"Aku tidak berakting," geram Angelina yang muak dengan tingkah arogan pria itu.
"Kau tidak punya pilihan, bukan?" tantang Adam yang memantik api di iris biru Angelina dan spontan membara dalam sekejap.
Sayangnya, Adam lagi-lagi benar. Angelina memang tak punya opsi kecuali mengikuti kemauan pria itu hingga batas waktu yang ditetapkan. Dia sempat berpikir agar membiarkan Rupert sengsara saja daripada harus menyewakan rahimnya untuk seseorang seperti Adam Ford yang angkuh. Namun, wanita itu juga tak kuasa melihat satu-satunya figur orang tua yang dia punya menderita. Apa pengorbanan itu sebanding dengan menukar senyumnya dalam hari-hari kelam bersama Adam? Angelina pikir dua tahun sama sekali bukan masa yang singkat untuk dihabiskan pada pria sebrengsek dirinya.
"Apa kau akan membuatku menunggu sepanjang malam, Nona Wilson?"
"A-aku... i-itu... tolong, berikan aku sedikit waktu."
"Cukup negosiasinya."
"Tung-tunggu, Tuan Ford. Aku ak-"
"Aku tidak suka membuang-buang waktu. Jika kau terus menyulitkanku, maka aku tidak akan bersikap lembut padamu."
Sorot mata Angelina yang semula tak terpengaruh sukses berubah menjadi gentar. Bayangan Rupert yang tergolek lemah di atas kursi roda dan terjatuh setiap kali dia mencoba berdiri langsung menghantui benaknya. Dia tahu Adam mampu melakukan apa pun yang dia inginkan. Demi Tuhan, wanita itu bahkan tak sanggup menahan guncangan bolpoin di jemarinya sendiri!
"Well done, Angelina."
Adam tak lagi memanggilnya dengan nama belakang. Hanya A-n-g-e-l-i-n-a dan komentar itu berhasil membuat punggungnya gemetar. Dia menarik napas lebih banyak, tetapi sekujur tubuhnya justru membeku sesaat setelah seluruh lambang namanya selesai digoreskan di sana. Kini wanita itu terikat pada keluarga Ford dan benar-benar tak ada jalan kembali untuknya.
***
Yang satu mencintainya. Yang satu lagi juga menginginkannya. Namun, garis menjadi kabur saat kita peduli. *** Di tengah pelariannya, Anna Rue Lewandowski jatuh dalam portal misterius di Hutan Nightingale. Tempat para makhluk dari cerita dongeng eksis dan mempertemukannya dengan Xaverius Sean Foster, sang alpha. Pria serigala yang kemudian melengkapi takdirnya dan membuat hidup Anna tidak lagi sama. Ketika ikatan masa lalu keduanya terungkap, akankah perbedaan di antara mereka bisa meniti ke akhir yang bahagia?
Mimpi Alice Harper tentang pernikahan yang indah bersama Dean Walcott mendadak hancur karena ulah adik tirinya. Setelah dikhianati dan ditinggalkan di depan altar seorang diri hanya untuk dipermalukan, Alice memutuskan pindah ke Birmingham demi menata hidup baru. Tidak disangka takdir kembali mempertemukannya dengan Dastan Lancaster, sang mantan kekasih, yang sempat menghilang tanpa kabar dua tahun lalu. Cinta lama yang masih belum usai di antara mereka lagi-lagi tumbuh dan Alice tidak kuasa menepis pesona sang presdir yang mendadak melamarnya di depan semua orang. Akankah pernikahan bahagia yang pernah dibayangkan oleh Alice kemudian terwujud kala dia menerima cincin yang disodorkan Dastan padanya?
Logan Caldwell punya semua sifat yang Amanda Fletcher benci. Pria itu dingin, dominan, dan perfeksionis dalam setiap hal. Namun, antipati yang semula mengisi dada Amanda mendadak berubah menjadi rasa asing yang lain selepas mereka terlibat dalam hubungan cinta satu malam. Sebuah masalah baru muncul sewaktu mereka kembali bertemu keesokan harinya sebagai dosen dan mahasiswi di dalam kelas seni yang Logan ajar. Akankah kebekuan yang melapisi hati Logan mencair di hadapan Amanda atau mereka justru akan menolak takdir dan berlindung di balik ego masing-masing?
Diculik sejumlah pria asing dan dijadikan tawanan oleh Marco Botticelli—sang mafia, merupakan nasib paling tragis yang dialami Rosetta Alighieri. Dia dituduh mencuri kalung warisan pria itu akibat kesalahpahaman yang diciptakan Caritta Alighieri—saudari kembarnya. Hidup Rosetta pun langsung berubah detik itu juga. Terlibat dalam cinta sekaligus melangkah pada lingkaran intrik, seolah-olah menjadi sesuatu yang memang digariskan sejak lama untuk mereka. Ketika Marco kemudian menawarkan komitmen, jawaban apa yang akan Rosetta berikan padanya? Orang waras mana yang sudi menerjunkan dirinya ke dalam dunia kelam milik spesialis kriminal?
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Warning! Banyak adegan dewasa 21+++ Khusus untuk orang dewasa, bocil dilarang buka!