Noelia atau biasa di sapa Noe. Gadis mungil berusia 8 tahun kelas 2 Sd, hidup tanpa kedua orang tua dan hanya tinggal dengan Tante Novi yg berusia 30 tahun, single. Noe adalah anak yang ceria walau ia kekurangan kasih sayang orang tua. Hidupnya berubah saat tetangga baru datang menyapanya. Seorang pengantin baru dengan usia yang terbilang masih muda. Wisnu dan Santi. Noe memanggil Wisnu dengan sebutan Om. Kebaikan Wisnu membuat Noe semakin menyukai Wisnu, mendapatkan kasih sayang yang tidak pernah ia rasakan membuatnya tak bisa lepas dari sosok Wisnu. bertahun-tahun mereka bertetangga membuat hati Noe berubah perlahan-lahan. Hingga sampai puncaknya bibir tipisnya mengucap sebuah kata Aku sayang, Om
Di tengah derasnya hujan, Novi wanita cantik berusia 30 tahun berstatus single tengah menyeduh teh untuk menghangatkan tubuhnya. Samar-samar ia mendengar celoteh seorang bocah di dalam kamar. Ia pun mendekat perlahan dan menempelkan telinganya di pintu kayu.
"Kata Mama sama Papa, kamu itu bisa buat aku senang, bisa buat aku nggak kesepian, jadi kamu itu nggak boleh kotor, ngerti nggak Kelinci!" Novi yang mendengar celotehan si kecil jadi merasa sedih, ia tahu betul jika perasaan keponakannya yang baru berusia 8 tahun itu pastilah hancur.
Di usia sekecil itu ia harus menjadi yatim piatu. Kecelakaan beruntun yang mengakibatkan orang tua gadis mungilnya harus terenggut. Noelia Larissa yang waktu itu berusia tepat 6 tahun dihadiahi sebuah kabar buruk yaitu berita kepergian orang tuanya untuk selamanya. Kado terakhir yang sempat disiapkan oleh sang Ibu adalah sebuah boneka kelinci.
Boneka yang sudah diwasiatkan untuk menjadi teman Noe dikala sepi, dan Novi kini melihatnya sendiri, boneka itu benar-benar menemani kesepian Noelia. Hanya dirinyalah kerabat satu-satunya Noelia yang tersisa karena kedua kakek dan nenek Noe sudah lama tiada jauh sebelum dia lahir.
Ayahnya sendiri tak memiliki saudara kandung, sementara sang Ibu hanya memiliki Novi sebagai adik satu-satunya. Tentu saja, Novi yang selalu dibantu oleh kakaknya semasa sang kakak hidup akan merawat Noelia dengan baik semampu yang ia bisa. Walau kenyataannya ia terpaksa membuat Noelia terbiasa mandiri sejak dini karena Novi harus bekerja demi menghidupi dirinya dan keponakan cerdasnya.
Sungguh, Noe adalah anak yang sangat malang. Novi tahu jika Noe sangat butuh kasih sayang, tapi Novi belum bisa memberikan kasih sayang seutuhnya. Sebab dia harus fokus bekerja keras untuk menjamin masa depan Noe agar tak bernasib sama sepertinya. Gadis kecilnya harus kuat sendiri ditemani boneka kelincinya. Tanpa sadar air matanya menetes, kala mengingat kejadian nahas itu ...,
Novi tersenyum senang sembari memeluk kado berisi boneka untuk keponakan tercintanya. Padahal ia tahu jika sang keponakan tidaklah menyukai boneka, tapi kakaknya selalu saja memaksa untuk membelikan Noe boneka lucu. Kali ini di ulang tahun yang ke-6 lagi-lagi Noe mendapatkan boneka kelinci.
Novi hanya membayangkan wajah cemberut Noe yang seketika akan terganti dengan wajah senyum karena ia tak pernah mau membuat orang tuanya kecewa. Hanya Novi yang tahu jika Noe sang keponakan tidak menyukai semua boneka yang orang tuanya berikan. Noe itu gadis tomboy yang sukanya main kelereng dan sepak bola, bukan boneka.
Novi semakin erat memeluk kadonya karena sebentar lagi kakaknya akan datang untuk menjemput dirinya. Namun, setelah beberapa saat menunggu, sang kakak tak kunjung datang. Ia pun mencoba menelpon, tapi tak ada jawaban.
Novi mulai risau, haruskah ia pergi sendiri ke rumah kakaknya? Mungkin saja mereka sibuk sampai tak sempat menjemput dirinya. Namun, kenapa tak ada kabar jika memang seperti itu keadaannya?
Novi semakin risau, ia tak tenang. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke rumah sang kakak seorang diri. Namun, di tengah perjalanan ponselnya berdering. Ia manyun karena sang kakak baru menghubungi saat ia sudah di tengah perjalanan.
"Hallo?" jawabnya ketus, tapi Novi langsung terdiam kala mendengar suara asing yang tak sama dengan suara sang kakak.
"Ini siapa?" tanya Novi hati-hati, perasaannya sudah benar-benar tak tenang. Saat ia mendengar sang penelpon mengutarakan maksudnya, wajahnya langsung pucat pasi. Bibirnya bahkan sampai gemetar, ia bingung harus bagaimana merespon penelpon itu. Sampai akhirnya ia sadar dan buru-buru menanyakan alamat rumah sakit di mana sang kakak dan kakak iparnya dibawa setelah mengalami kecelakaan beruntun.
Di rumah sakit itulah ia melihat kondisi sang kakak yang begitu parah, tapi ia bersyukur karena sang kakak masih sadar hingga ia bisa berbicara dengannya. Satu kalimat penting yang membuat dirinya harus siap untuk menjadi wali Noelia sang keponakan.
"Tolong, jaga Noelia, rawat ia, karena hanya kamu yang ia miliki di dunia ini. Berikan boneka kelincinya dan katakan bahwa boneka itulah yang akan menemaninya di kala sepi. Novi, Kakak percayakan Noe padamu."
Derit suara pintu menyadarkan Novi dari ingatan masa lalu, ia segera menyeka air matanya dan berusaha untuk bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Karena ia tahu keponakannya tak menyukai dirinya yang menatap dengan iba. Noe si kecil berusia 8 tahun itu tumbuh menjadi pribadi yang hangat, humoris, dewasa, dan juga cerdas. Ia mampu menyikapi segala hal dengan tenang juga mampu menutupi kesedihannya selama 2 tahun terakhir dengan baik.
****
Komplek perumahan yang biasanya sepi terlebih selepas hujan sedari malam nampak riuh dengan keberadaan mobil truk pengangkut barang dan satu buah taksi yang berhenti di depan sebuah rumah yang lama kosong. Rumah itu berdempetan tepat dengan rumah Novi dan Noelia.
Novi keluar rumah saat melihat sebuah mobil berhenti di halamannya, karena ia mengira bahwa ada tamu datang. Ternyata justru ia memiliki tetangga baru. Seorang pemuda nampak keluar dari dalam taksi dan terlihat membawa tas ransel besar. Ia bahkan langsung membantu orang-orang yang menurunkan barang-barangnya untuk dibawa masuk ke dalam.
Saat hendak membuka pintu, ia melihat wanita cantik yang tengah berdiri di depan teras rumahnya. Pemuda itu pun tanpa sungkan tersenyum sopan.
"Permisi, Mbak. Saya Wisnu tetangga baru," ujarnya ramah. Wanita cantik itu pun menyambut senyumnya dengan sama ramahnya.
"Saya Novi, kamu tinggal sendiri nanti?"
"Eum, saya sama istri nanti." Novi nampak terkejut mendengar itu karena melihat perawakan Wisnu yang nampak muda, membuatnya mengira Wisnu adalah mahasiswa.
"Oh, aku kira kamu masih pelajar."
"Saya memang masih kuliah. Baru masuk kuliah tepatnya, Mbak, tapi saya sudah menikahi pacar saya." Wisnu nampak malu-malu mengatakan hal itu.
"Oh, baguslah daripada pacaran kelamaan ya kan?" Wisnu hanya tersenyum kecil dan pamit untuk masuk ke rumahnya. Saat wisnu sudah berada di dalam rumah, munculah Noelia yang sejak tadi mengintip dari dalam rumah.
"Ada apa, Tante?" tanya Noe sambil membawa boneka kelicinya.
"Ada tetangga baru, Sayang."
"Oh ya?" Novi mengangguk dan menunjuk truk juga rumah yang terbuka lebar di samping rumah mereka. Noe memerhatikan rumah itu sejenak sampai ia tersentak saat melihat Wisnu keluar dari sana.
"Itu Om yang punya rumah, Tante?" Novi mengangguk dan Wisnu kembali menyapa Novi.
"Wah, Mbak Novi udah punya anak toh?" tanya Wisnu ramah. Ia bahkan sampai mengusap rambut Noe. Noe nampak mundur karena takut dengan orang baru. Wisnu tersenyum kecil dan berusaha bersikap seramah mungkin pada Noe.
"Kenapa anak manis? Om nggak jahat kok, ayo kenalan. Nama Om, Wisnu, nama adik kecil siapa?"
"Aku udah besar, udah 8 tahun bukan adik kecil lagi," ketus Noe yang membuat Wisnu tergelak. Ia tak sangka jika bocah imut di depannya bisa setegas itu.
"Ya deh, Om minta maaf ya. Adik besar ini namanya siapa?" tanya Wisnu yang membuat Novi terkekeh. Wisnu hanya melirik Novi sekilas.
"Noe."
"Wih namanya bagus, Noe siapa ya panjangnya?"
" Noelia Larissa."
"Namanya cantik, persis wajahnya."
"Aku imut." Lagi-lagi Wisnu tergelak dengan jawaban spontan Noe. Novi yang melihat itu hanya tertawa karena ponakannya memang agak frontal dan ketus, tapi anak ini baik dan ceria. Mungkin karena Wisnu adalah orang baru hingga Noe merasa harus jaga jarak.
"Pak Wisnu, ini ditaruh di mana?" tanya salah seorang yang membantu membawakan barang-barang Wisnu.
"Oh, ya. Sebentar, Pak," jawab Wisnu, ia kemudian menatap Novi dan Noe.
"Mbak aku urus barangku dulu ya, biar cepet selesai."
"Iya, sudah sana."
Wisnu tersenyum dan berlari kecil ke arah halaman dan mulai mengarahkan mereka untuk menyusun barang-barang. Noe yang melihat itu hanya menarik kaos sang Tante. Novi menoleh.
"Kenapa?" tanya Novi.
"Om itu baik?" tanyanya.
"Baik, kok. Tadi aja mau kan sapa Noe dan senyum ke Noe?" Noe mengangguk dan memegang erat boneka kelincinya. Ia terus melihat punggung Wisnu yang membantu mengangkat barang-barang untuk dimasukkan ke dalam rumahnya.
Novi tersadar lalu melihat jam tangannya, ternyata benar sudah waktunya ia bekerja.
"Noe, Tante mau siap-siap dulu ya."
"Mau kerja ya?"
"Iya, Noe juga harus siap ke sekolah kan?"
"Enggak. Noe masuk siang, Tante."
"Oh, ya Tante lupa. Oke deh kalau gitu. Tante masuk ya mau siap-siap." Noe mengangguk dan tetap duduk di teras dengan bonekanya. Ia terus melihat ke rumah sebelah ketika orang-orang masih sibuk membawa barang-barang masuk sampai tak lama truk pun akhirnya pergi. Wisnu keluar untuk menutup pagar dan kaget melihat Noe sudah ada di depan rumahnya dengan membawa satu buku.
"Noe, ada apa?" tanya Wisnu.
"Buku Om?" tanya Noe. Wisnu memerhatikan buku itu, ia tak merasa memiliki buku seperti itu sih, tapi ia tetap ambil dan coba buka. Ternyata itu diary milik istrinya.
"Ini punya istri, Om. Makasih ya udah diambilin."
"Iya." Noe lantas balik badan dan kembali ke rumah dengan cueknya.
"Noe, Noe, gemesin banget sih," gumam Wisnu dan ia pun masuk ke dalam rumahnya untuk melanjutkan menata barang-barang di tempatnya.
Traktiran Pertama Noe untuk Om
Di rumah Wisnu, istrinya tengah duduk
Waktu libur bukanlah waktu yang menyenangkan bagi seorang Renata. Karena ia harus melihat Suaminya sendiri BERCINTA DENGAN GADIS LAIN. DIDEPAN MATANYA SENDIRI! Sanggupkah Renata bertahan menjadi ISTRI SEORANG PLAYBOY ??
Pasutri baru tentu ingin selalu bahagia, tanpa ada masalah apa pun di dalamnya. Pasutri baru pasti beranggapan jika menikah barang tentu bahagia. tapi, kenyataannya Aku dan suamiku harus menghadapi berbagai macam konflik rumah tangga. Aku harus bersabar menghadapi keluarga suamiku yang sama-sama tinggal di satu atap. Aku harus bisa menjadi istri yang mampu mengelola keuangan sebaik mungkin karena banyak pengeluaran rumah tangga, belum lagi soal anak yang tidak kunjung datang dan masih banyak masalah lainnya. sanggupkah aku bertahan dengan rumah tanggaku yang penuh masalah ini?
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Jessica Marie Armantyo adalah gadis muda yang antusias terhadap perkembangan perusahaan keluarganya. Setelah ayahnya meninggal dunia, Jessica harus menjadi penerusnya. Sebenarnya dia memiliki seorang kakak lelaki, Arnold. Namun kakak lelakinya memiliki kecanduan judi sehingga membuatnya tidak layak untuk meneruskan peran ayahnya sebagai CEO. Permasalahan muncul ketika ternyata saham milik Arnold dijual kepada Joshua Danujaya untuk membayar hutang-hutangnya ketika berjudi di Makau Venesia. Tidak hanya membeli saham bagian Arnold, Joshua juga membeli saham yang dimiliki para direksi di PT Gembira Raya. Hal ini membuatnya menjadi pemilik saham terbesar di perusahaan itu. Joshua yang masih muda dan memiliki jiwa pebisnis yang tajam dapat dengan mudah menyesuaikan diri di perusahaan itu. Sayangnya Jessica masih beranggapan bahwa tidak seharusnya perusahaan itu dipimpin oleh orang lain selain keluarganya. Apalagi caranya mendapatkan saham di perusahaan itu dengan cara memanfaatkan kelemahan Arnold. Itulah yang membuat Jessica sulit menerima dan tidak percaya pada Joshua. Selain permasalahan keluarga yang cukup rumit, Jessica dipusingkan dengan hubungan cintanya. Kekasihnya, Alan, yang telah berpacaran dengannya selama sepuluh tahun belum juga melamarnya. Profesi Alan sebagai content creator di YouTube mengharuskannya sering bepergian ke Eropa sehingga membuat hubungannya dengan Jessica merenggang. Alan lebih mementingkan karirnya sebagai content creator dan memutuskan untuk menunda melamar Jessica. Mendengar keputusan Alan untuk menunda melamarnya, Jessica berang. Dia memutuskan hubungan mereka. Walaupun setiap hari dia menangisi kegagalan hubungannya dengan Alan, dia bersikukuh tidak mau berpacaran lagi dengan Alan. Kecuali Alan berubah pikiran dan segera melamarnya. Joshua di sisi lain berusaha membuat perusahaan itu berkembang lebih besar. Hampir setiap hari dia bekerja bersama Jessica. Sikap gadis itu yang selalu manaruh curiga kepadanya tidak menyurutkan minatnya untuk membesarkan perusahaan itu. Selain itu, kecantikan dan kepribadian Jessica menarik hatinya. Dia pun berusaha meluluhkan Jessica. Antara bisnis dan cinta, bagaimanakah Jessica akan meraih kebahagiannya?
Setelah tiga tahun tanpa cinta, pengkhianatan Nando sangat melukai Kumala. Dia tidak membuang waktu untuk menyingkirkan pria itu! Setelah perceraian, dia mengabdikan dirinya untuk mengejar karier. Menjadi terkenal sebagai desainer top, dokter yang terampil, dan peretas brilian, dia menjadi figur yang dihormati. Nando, menyadari kesalahan besarnya, mencoba dengan-untuk memenangkannya kembali, hanya untuk menyaksikan pernikahannya yang megah dengan orang lain. Saat sumpah mereka disiarkan di papan reklame terbesar di dunia, Farhan menyelipkan cincin ke jari Kumala dan menyatakan, "Kumala sekarang adalah istriku, harta karun yang tak ternilai harganya. Biarlah semua orang yang menginginkannya berhati-hati!"
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono