/0/2957/coverbig.jpg?v=1af0178c075c1c79925ff883f5478768)
Winarsih, seorang wanita yang sedang mengandung, ditinggalkan oleh suaminya. Awalnya suaminya pamit untuk berangkat kerja ke luar kota. Sekian lama menanti, Robby, suami Winarsih tidak pernah kembali. Ia menghilang tanpa kabar. Lalu Winarsih mencoba mencari suaminya, namun tak ia temukan. Akhirnya wanita itu putus asa, Robby adalah satu-satunya keluarga yang ia punya, karena orang tuanya telah lama meninggal. Lalu bagaimana Winarsih menjalani hidupnya? Kemana sebenarnya Robby pergi?
"Mas pergi dulu ya, Sayang!" ucap Mas Roby sebelum ia pergi.
"Baik-baik di rumah, jaga anak kita ya!" Sambil mengelus perutku yang membesar, lalu kemudian menciumnya.
"Jangan nakal sama Ibu, ya, Nak!" Dia bicara di depan perutku. Kemudian ia mengecup keningku lalu memelukku erat.
"Hati-hati ya, Mas!" ucapku sembari mencium punggung tangannya.
Namaku Winarsih memasuki usia dua puluh satu tahun dan suamiku Roby usianya dua puluh sembilan tahun. Aku dan Mas Roby menikah sudah tiga tahun dan kami sudah dikaruniai seorang anak perempuan dua tahun lalu. Tapi sayangnya, anak kami itu meninggal sesaat setelah ia lahir. Sekarang aku tengah mengandung anak kedua. Usia kandunganku saat ini sudah enam bulan.
Perkenalanku dengan Mas Roby berawal di sebuah kios penjual pulsa, dimana saat itu ia hendak membeli pulsa dan aku adalah yang menjaga kios itu. Saat itu Mas Roby mengajakku berkenalan. Setelah itu ia jadi sering membeli pulsa di kios itu, hingga akhirnya kami saling bertukar nomor ponsel. Dan kami semakin sering berhubungan lewat telepon maupun pesan singkat.
Setelah sebulan kenalan, kami menjalin hubungan yang lebih serius dan empat bulan kemudian Mas Roby melamarku dan akhirnya kami pun menikah.
Setelah kami menikah, Mas Roby mengajakku untuk tinggal di kontrakannya, karena saat itu aku memang tinggal di kios Pak Haji, tempat aku bekerja. Jaraknya kurang lebih satu jam perjalanan dari tempat tinggalku saat itu. Mas Roby juga memintaku untuk tidak bekerja, katanya supaya aku fokus sama keluarga. Selain itu juga supaya aku tidak terlalu capek, berhubung jaraknya yang lumayan jauh.
Mas Roby adalah orang yang baik, perhatian, penyayang dan bertanggung jawab. Selama kami menikah, tidak pernah sekalipun dia bersikap kasar padaku. Jika ada masalah, dia akan memilih diam disaat aku sibuk menyalahkannya. Setelah suasananya mulai dingin dan tenang, barulah ia mengajakku bicara baik-baik, dan mencari jalan keluar masalah itu dengan baik.
****
Sudah dua bulan Mas Roby tidak pulang, seminggu di awal kepergiannya ia masih sering memberi kabar, baik lewat pesan wa ataupun lewat telpon dan video call. Awalnya biasa saja, tapi setelah itu ia mulai jarang memberi kabar bahkan sudah hampir satu bulan ini Mas Roby sama sekali tidak menghubungiku.
Ada rasa khawatir takut Mas Roby kenapa-napa di jalan. Pekerjaannya sebagai sopir ekspedisi antar propinsi sangat beresiko. Biasanya, kalau keluar kota paling lama dua minggu ia sudah pulang. Aku takut mobil yang dibawa Mas Roby celaka di jalan atau dia sudah melupakanku dan calon anak kami? Ahh ... tidak mungkin. Aku cepat-cepat membuang pikiran burukku. Aku pun berniat menghubungi keluarga dan teman-temannya. Siapa tahu mereka bisa memberi informasi tentang suamiku.
"Sudah dua bulan ini Mas Roby nggak pulang, Mas. Apa dia ada ngasih kabar pada Mas Joko?" tanyaku pada Mas Joko, ketika aku menghubunginya lewat panggilan telepon.
"Nggak ada, Win. Bahkan dia udah lama nggak pernah lagi menghubungi kami." jawab Mas Joko semakin membuatku hilang harapan.
"Coba kamu telfon lagi dia, siapa tau kemarin di tempatnya nggak ada sinyal," ucap Mas Joko lagi.
"Nomornya udah nggak bisa dihubungi lagi, Mas." jawabku parau.
"Ohh ... gitu. Ya udah, nanti aku coba bantu cari ya, Win," ujar Mas Joko, sedikit memberiku harapan.
"Iya, Mas! Tolong ya, Mas! Aku nggak tau harus minta tolong siapa, Mas. Cuma Mas Joko keluarga yang kukenal." ucapku, berharap Mas Joko mau membantu mencari Mas Roby.
Aku bingung, tidak tahu harus mencari Mas Roby kemana lagi. Keluarganya hanya Mas Joko, orang tua Mas Roby sudah lama meninggal. Saat ku tanya pada teman-teman Mas Roby, jawaban mereka sama saja. Tidak ada yang tahu dimana suamiku berada. Bahkan saat ku tanya ke kantornya pun orang-orang disana tidak ada yang tahu Mas Roby kemana. Menurut salah satu temannya yang ku temui disana, Mas Roby ternyata sudah tidak bekerja disana lagi sudah dua bulan, itu artinya saat Mas Roby pergi dari rumah ia sudah tidak bekerja lagi. Lalu kemana dia?
Kepergian Mas Roby yang tanpa kabar membuatku pusing. Aku tidak tahu lagi kemana harus mencarinya. Kehamilanku sudah mendekati lahiran, tapi belum ada sama sekali persiapan. Bahkan tabunganku pun sudah semakin menipis. Selain biaya untuk lahiran, aku juga harus memikirkan biaya kontrakan yang sebentar lagi harus diperpanjang. Ini tahun kedua kami tinggal di kontrakan ini. Biasanya uang kontrakan di bayar untuk setahun.
Selama ini aku hanya mengandalkan uang dari Mas Roby, dan dua bulan ini Mas Roby tidak mengirim uang padaku. Uang yang bisa ku sisihkan selama ini tidaklah banyak.
Lalu sekarang aku harus bagaimana? Dengan kondisiku sekarang tidak memungkinkan untuk ku mencari pekerjaan. Tidak akan ada yang mau mempekerjakan orang yang tengah hamil besar sepertiku.
Ya Tuhan, bagaimana ini? Aku pun sudah tidak punya keluarga. Orang tuaku sudah lama meninggal. Ibu meninggal saat usiaku empat bulan, sementara ayahku meninggal saat aku masih SMP. Sebenarnya aku punya seorang kakak, namanya Minarsih, tapi dia tinggal di luar pulau. Itu yang kutahu. Kata ayah, kakakku itu dibawa pamanku, adik dari ibuku, beberapa saat setelah ibu meninggal. Setelah Kak Minarsih dibawa paman, tidak pernah ada kabar darinya.
Aku benar-benar tidak tahu lagi harus mencari Mas Roby kemana. Selama ini dia tidak pernah menunjukkan gelagat yang mencurigakan. Tapi kenapa dia pergi tanpa kabar? Kenapa Mas Roby pamit untuk pergi kerja seperti biasa, sementara temannya bilang, dia sudah tidak bekerja disana? Kenapa dia harus bohong?
Saat dia pergi terakhir kali, tidak ada yang aneh dengan sikapnya. Dia masih seperti biasa.
[Mas kangen, Dek!]
[Jaga diri baik-baik, jangan lupa makan, jaga kesehatan, jaga anak kita!]
[Tunggu mas pulang ya, Dek!]
[Mas belum bisa pulang, Dek!]
Ku buka lagi pesan-pesan terakhir Mas Roby, yang dikirimnya lewat aplikasi bergambar telepon berwarna hijau. Tidak ada yang aneh, masih seperti biasa. Tapi kenapa tiba-tiba dia menghilang tanpa kabar? Ada rasa khawatir yang teramat sangat dalam di dada. Ada rasa nyeri saat terbayang sesuatu terjadi pada suamiku.
Ya Tuhan, lindungi suamiku. Aku tidak tahu harus bagaimana tanpa dia. Hanya dia yang ku punya, Tuhan.
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan di pintu depan membuatku terlonjak, membuatku tersadar dari lamunanku. Ada rasa bahagia yang tiba-tiba menjalar di dadaku. Akhirnya dia pulang. Pikirku. Segera aku beranjak membukakan pintu. Ingin segera aku memeluknya. Dan ketika ku buka pintu, seseorang berdiri disana. Dia tersenyum sangat manis. Tapi ...
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Marsha terkejut saat mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Karena rencana putri asli, dia diusir dan menjadi bahan tertawaan. Dikira terlahir dari keluarga petani, Marsha terkejut saat mengetahui bahwa ayah kandungnya adalah orang terkaya di kota, dan saudara laki-lakinya adalah tokoh terkenal di bidangnya masing-masing. Mereka menghujaninya dengan cinta, hanya untuk mengetahui bahwa Marsha memiliki bisnis yang berkembang pesat. "Berhentilah menggangguku!" kata mantan pacarnya. "Hatiku hanya milik Jenni." "Beraninya kamu berpikir bahwa wanitaku memiliki perasaan padamu?" kata seorang tokoh besar misterius.
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Bayangkan menikah dengan seorang pria miskin hanya untuk menemukan bahwa dia sebenarnya tidak miskin. Katherine tidak tahu apa lagi yang harus diharapkan setelah dia dicampakkan oleh pacarnya dan akhirnya menikah dengan pria lain keesokan harinya. Suami barunya, Esteban, tampan, tetapi dia pikir kehidupan pernikahannya tidak akan istimewa sama sekali. Dia terkejut ketika menemukan bahwa Esteban sebenarnya sangat lengket. Anehnya, semua masalah yang dia temui setelah pernikahan diselesaikan dengan mudah. Ada sesuatu yang ganjil. Dengan curiga, dia bertanya padanya, "Esteban, apa yang terjadi di sini?" Sambil mengangkat bahu, Esteban menjawab, "Mungkin keberuntungan ada di pihakmu." Katherine memercayainya. Bagaimanapun, dia telah menikah dengan Esteban ketika pria itu akan bangkrut. Dialah pencari nafkah keluarga mereka. Mereka terus menjalani hidup sebagai pasangan sederhana. Jadi, tidak ada yang mempersiapkan Katherine untuk kejutan yang dia terima suatu hari. Suaminya yang sederhana tidak sesederhana itu! Dia tidak percaya bahwa dia benar-benar menikah dengan seorang miliarder. Sementara dia masih memproses keterkejutannya, Esteban memeluknya dan tersenyum. "Bukankah itu bagus?" Kathrine punya sejuta pertanyaan untuknya.