Winarsih, seorang wanita yang sedang mengandung, ditinggalkan oleh suaminya. Awalnya suaminya pamit untuk berangkat kerja ke luar kota. Sekian lama menanti, Robby, suami Winarsih tidak pernah kembali. Ia menghilang tanpa kabar. Lalu Winarsih mencoba mencari suaminya, namun tak ia temukan. Akhirnya wanita itu putus asa, Robby adalah satu-satunya keluarga yang ia punya, karena orang tuanya telah lama meninggal. Lalu bagaimana Winarsih menjalani hidupnya? Kemana sebenarnya Robby pergi?
"Mas pergi dulu ya, Sayang!" ucap Mas Roby sebelum ia pergi.
"Baik-baik di rumah, jaga anak kita ya!" Sambil mengelus perutku yang membesar, lalu kemudian menciumnya.
"Jangan nakal sama Ibu, ya, Nak!" Dia bicara di depan perutku. Kemudian ia mengecup keningku lalu memelukku erat.
"Hati-hati ya, Mas!" ucapku sembari mencium punggung tangannya.
Namaku Winarsih memasuki usia dua puluh satu tahun dan suamiku Roby usianya dua puluh sembilan tahun. Aku dan Mas Roby menikah sudah tiga tahun dan kami sudah dikaruniai seorang anak perempuan dua tahun lalu. Tapi sayangnya, anak kami itu meninggal sesaat setelah ia lahir. Sekarang aku tengah mengandung anak kedua. Usia kandunganku saat ini sudah enam bulan.
Perkenalanku dengan Mas Roby berawal di sebuah kios penjual pulsa, dimana saat itu ia hendak membeli pulsa dan aku adalah yang menjaga kios itu. Saat itu Mas Roby mengajakku berkenalan. Setelah itu ia jadi sering membeli pulsa di kios itu, hingga akhirnya kami saling bertukar nomor ponsel. Dan kami semakin sering berhubungan lewat telepon maupun pesan singkat.
Setelah sebulan kenalan, kami menjalin hubungan yang lebih serius dan empat bulan kemudian Mas Roby melamarku dan akhirnya kami pun menikah.
Setelah kami menikah, Mas Roby mengajakku untuk tinggal di kontrakannya, karena saat itu aku memang tinggal di kios Pak Haji, tempat aku bekerja. Jaraknya kurang lebih satu jam perjalanan dari tempat tinggalku saat itu. Mas Roby juga memintaku untuk tidak bekerja, katanya supaya aku fokus sama keluarga. Selain itu juga supaya aku tidak terlalu capek, berhubung jaraknya yang lumayan jauh.
Mas Roby adalah orang yang baik, perhatian, penyayang dan bertanggung jawab. Selama kami menikah, tidak pernah sekalipun dia bersikap kasar padaku. Jika ada masalah, dia akan memilih diam disaat aku sibuk menyalahkannya. Setelah suasananya mulai dingin dan tenang, barulah ia mengajakku bicara baik-baik, dan mencari jalan keluar masalah itu dengan baik.
****
Sudah dua bulan Mas Roby tidak pulang, seminggu di awal kepergiannya ia masih sering memberi kabar, baik lewat pesan wa ataupun lewat telpon dan video call. Awalnya biasa saja, tapi setelah itu ia mulai jarang memberi kabar bahkan sudah hampir satu bulan ini Mas Roby sama sekali tidak menghubungiku.
Ada rasa khawatir takut Mas Roby kenapa-napa di jalan. Pekerjaannya sebagai sopir ekspedisi antar propinsi sangat beresiko. Biasanya, kalau keluar kota paling lama dua minggu ia sudah pulang. Aku takut mobil yang dibawa Mas Roby celaka di jalan atau dia sudah melupakanku dan calon anak kami? Ahh ... tidak mungkin. Aku cepat-cepat membuang pikiran burukku. Aku pun berniat menghubungi keluarga dan teman-temannya. Siapa tahu mereka bisa memberi informasi tentang suamiku.
"Sudah dua bulan ini Mas Roby nggak pulang, Mas. Apa dia ada ngasih kabar pada Mas Joko?" tanyaku pada Mas Joko, ketika aku menghubunginya lewat panggilan telepon.
"Nggak ada, Win. Bahkan dia udah lama nggak pernah lagi menghubungi kami." jawab Mas Joko semakin membuatku hilang harapan.
"Coba kamu telfon lagi dia, siapa tau kemarin di tempatnya nggak ada sinyal," ucap Mas Joko lagi.
"Nomornya udah nggak bisa dihubungi lagi, Mas." jawabku parau.
"Ohh ... gitu. Ya udah, nanti aku coba bantu cari ya, Win," ujar Mas Joko, sedikit memberiku harapan.
"Iya, Mas! Tolong ya, Mas! Aku nggak tau harus minta tolong siapa, Mas. Cuma Mas Joko keluarga yang kukenal." ucapku, berharap Mas Joko mau membantu mencari Mas Roby.
Aku bingung, tidak tahu harus mencari Mas Roby kemana lagi. Keluarganya hanya Mas Joko, orang tua Mas Roby sudah lama meninggal. Saat ku tanya pada teman-teman Mas Roby, jawaban mereka sama saja. Tidak ada yang tahu dimana suamiku berada. Bahkan saat ku tanya ke kantornya pun orang-orang disana tidak ada yang tahu Mas Roby kemana. Menurut salah satu temannya yang ku temui disana, Mas Roby ternyata sudah tidak bekerja disana lagi sudah dua bulan, itu artinya saat Mas Roby pergi dari rumah ia sudah tidak bekerja lagi. Lalu kemana dia?
Kepergian Mas Roby yang tanpa kabar membuatku pusing. Aku tidak tahu lagi kemana harus mencarinya. Kehamilanku sudah mendekati lahiran, tapi belum ada sama sekali persiapan. Bahkan tabunganku pun sudah semakin menipis. Selain biaya untuk lahiran, aku juga harus memikirkan biaya kontrakan yang sebentar lagi harus diperpanjang. Ini tahun kedua kami tinggal di kontrakan ini. Biasanya uang kontrakan di bayar untuk setahun.
Selama ini aku hanya mengandalkan uang dari Mas Roby, dan dua bulan ini Mas Roby tidak mengirim uang padaku. Uang yang bisa ku sisihkan selama ini tidaklah banyak.
Lalu sekarang aku harus bagaimana? Dengan kondisiku sekarang tidak memungkinkan untuk ku mencari pekerjaan. Tidak akan ada yang mau mempekerjakan orang yang tengah hamil besar sepertiku.
Ya Tuhan, bagaimana ini? Aku pun sudah tidak punya keluarga. Orang tuaku sudah lama meninggal. Ibu meninggal saat usiaku empat bulan, sementara ayahku meninggal saat aku masih SMP. Sebenarnya aku punya seorang kakak, namanya Minarsih, tapi dia tinggal di luar pulau. Itu yang kutahu. Kata ayah, kakakku itu dibawa pamanku, adik dari ibuku, beberapa saat setelah ibu meninggal. Setelah Kak Minarsih dibawa paman, tidak pernah ada kabar darinya.
Aku benar-benar tidak tahu lagi harus mencari Mas Roby kemana. Selama ini dia tidak pernah menunjukkan gelagat yang mencurigakan. Tapi kenapa dia pergi tanpa kabar? Kenapa Mas Roby pamit untuk pergi kerja seperti biasa, sementara temannya bilang, dia sudah tidak bekerja disana? Kenapa dia harus bohong?
Saat dia pergi terakhir kali, tidak ada yang aneh dengan sikapnya. Dia masih seperti biasa.
[Mas kangen, Dek!]
[Jaga diri baik-baik, jangan lupa makan, jaga kesehatan, jaga anak kita!]
[Tunggu mas pulang ya, Dek!]
[Mas belum bisa pulang, Dek!]
Ku buka lagi pesan-pesan terakhir Mas Roby, yang dikirimnya lewat aplikasi bergambar telepon berwarna hijau. Tidak ada yang aneh, masih seperti biasa. Tapi kenapa tiba-tiba dia menghilang tanpa kabar? Ada rasa khawatir yang teramat sangat dalam di dada. Ada rasa nyeri saat terbayang sesuatu terjadi pada suamiku.
Ya Tuhan, lindungi suamiku. Aku tidak tahu harus bagaimana tanpa dia. Hanya dia yang ku punya, Tuhan.
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan di pintu depan membuatku terlonjak, membuatku tersadar dari lamunanku. Ada rasa bahagia yang tiba-tiba menjalar di dadaku. Akhirnya dia pulang. Pikirku. Segera aku beranjak membukakan pintu. Ingin segera aku memeluknya. Dan ketika ku buka pintu, seseorang berdiri disana. Dia tersenyum sangat manis. Tapi ...
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Pada hari ulang tahun pernikahan mereka, simpanan Jordan membius Alisha, dan dia berakhir di ranjang orang asing. Dalam satu malam, Alisha kehilangan kepolosannya, sementara wanita simpanan itu hamil. Patah hati dan terhina, Alisha menuntut cerai, tapi Jordan melihatnya sebagai amukan lain. Ketika mereka akhirnya berpisah, Alisha kemudian menjadi artis terkenal, dicari dan dikagumi oleh semua orang. Karena penuh penyesalan, Jordan menghampirinya dengan harapan akan rujuk, tetapi dia justru mendapati wanita itu berada di pelukan seorang taipan yang berkuasa. "Ayo, sapa kakak iparmu."
Kesalahan satu malam, membuat semuanya menjadi hancur lebur. Miranda berawal hanya bersenang-senang saja, tapi sialnya malah dia terjebak malam panas dengan Athes Russel. Hal yang membuatnya semakin kacau adalah pria itu merupakan teman bisnis ayahnya sendiri. “Kita bertemu lagi, Miranda,” bisik Athes serak seraya memeluk pinggang Miranda. Miranda mendorong tubuh Athes keras. “Shit! Menjauh dariku, Jerk!” Athes terkekeh sambil membelai rahang wanita itu. “Bagaimana bisa aku melupakanmu? You’re so fucking hot.” *** Follow me on IG: abigail_kusuma95 (Informasi seputar novel ada di IG)
WARNING 21+ !!! - Cerita ini di buat dengan berhalu yang menimbulkan adegan bercinta antara pria dan wanita. - Tidak disarankan untuk anak dibawah umur karna isi cerita forn*graphi - Dukung karya ini dengan sumbangsihnya Terimakasih
Shella memiliki masalah serius ketika keluarganya mencoba memaksanya untuk menikah dengan pria tua yang mengerikan. Dalam kemarahan, dia menyewa gigolo untuk berakting sebagai suaminya. Dia kira gigolo itu membutuhkan uang dan melakukan ini untuk mencari nafkah. Sedikit yang dia tahu bahwa pria tersebut tidak seperti itu. Suatu hari, dia melepas topengnya dan mengungkapkan dirinya sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ini menandai awal dari cinta mereka. Pria itu menghujaninya dengan semua yang dia inginkan. Mereka bahagia. Namun, keadaan tak terduga segera menjadi ancaman bagi cinta mereka. Akankah Shella dan suaminya berhasil melewati badai? Cari tahu!