Diangkat dari sebuah kisah nyata yang sedikit diberi bumbu oleh penulis. Saya menuliskan cerita ini atas izin dr Dania( nama disamarkan) Saat ini dr Dania sudah hidup bahagia di Singapura bersama suami dan ketiga anaknya. Semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi dan pembelajaran. *** Kartika dijual oleh ibu kandungnya sendiri ke sebuah tempat hiburan malam. Masa muda yang harusnya dia lewati dengan kebahagiaan kini hanya dihiasi derai air mata. Sampai pada akhirnya, Kartika jatuh cinta dan hamil. Namun kehamilannya membawa banyak perubahan. Hingga ia pun melahirkan Dania. Bagaimana perjuangan kedua wanita beda generasi ini dalam menghadapi kehidupan?
Jakarta 2018
Dania menghela napas perlahan. Ia menatap tiket pesawat di tangannya. Lalu, ia menatap Ibunya yang tersenyum di atas kursi roda sambil menatapnya penuh kebanggaan.
"Selama Dania pergi, Ibu jangan lupa minum obat ya. Ibu jangan lupa makan dan istirahat yang cukup, ya."
"Iya, Ibu pasti akan menjaga kesehatan Ibu," jawab Kartika.
"Kamu belajar yang tenang ya, nak. Di sini kan ada Mama dan juga kak Yunita yang akan menjaga Ibumu. Kau belajar yang rajin saja, supaya kau segera lulus dan juga bisa menjadi dokter spesialis."
"Terimakasih, ma," jawab Dania. Ia menatap Ibu angkatnya itu dengan penuh rasa terimakasih yang tulus. Jika tidak ada Ibu Aryani kehidupan Dania saat ini mungkin tidak akan seperti sekarang ini.
Tahun ini Dania berusia 24 tahun. Dan ia baru saja menyelesaikan S1 nya di sebuah Universitas ternama di kota Bandung. Dan, sebentar lagi ia akan terbang ke Singapura untuk melanjutkan pendidikan S2 nya. Dania merasa seperti mimpi bisa menjadi seorang dokter. Dia menatap kembali sangat Ibu menatap dengan kedua netra yang sudah berkaca- kaca.
"Ibu jangan nangis. Aku bisa sedih dan kepikiran di sana nanti," ujarnya sambil memeluk dan mencium wajah Kartika.
"Ibu hanya terharu melihatmu bisa seperti sekarang, nak. Maafkan segala kesalahan Ibu, ya. Ibu sudah terlalu banyak membuatmu menangis dan kesulitan."
Dania menggelengkan kepalanya. "Ibu nggak salah apa- apa. Aku seharusnya berterimakasih karena Ibu bersedia merawat dan melahirkan aku. Jika waktu itu Ibu memutuskan untuk melenyapkan diriku, tentu aku tidak akan berdiri di sini sekarang."
***
_ Bandung 1990_
"Pergi sekarang juga dari sini!" pekik Sulastri pada Ceppy suaminya. Mendengar teriakan sang istri Ceppy langsung naik darah. Ia mendorong Sulastri sehingga istrinya itu terbentur ke tembok. Dahi Sulastri pun langsung mengeluarkan darah. Sulastri yang melihat ada darah di dahinya bukannya merasa takut, dengan cepat ia menyambar pisau yang tergeletak di atas meja dan mengacungkannya pada sang suami.
"Kau mau bermain-main denganku?!Kemari kau sekarang juga!"
Tiba-tiba dari dalam Kartika putri mereka datang dan melerai.
"Pak, bu! Udah, malu sama tetangga. Bapak sama Ibu nggak malu gitu hampir setiap hari berantem terus!"
"Ibu kamu itu liat, kurang ajar sama Bapak," jawab Ceppy dengan napas tersenggal.
"Siapapun juga pasti akan marah kalau lihat suami setiap hari kerjanya ongkang kaki. Pergi ke warung kopi, minum- minum, judi!" teriak Sulastri.
Dengan cepat Kartika merampas pisau dari tangan Ibunya. Dengan berani ia menempelkan pisau itu ke lehernya.
"Kalau Ibu sama Bapak nggak bisa berhenti ribut,lebih baik aku mati!" jerit Kartika.
"Eeeeh, kamu anak kecil, ikut-ikutan gila kaya bapak kamu? Sana, pergi sekalian kamu sama Bapakmu itu.Nggak butuh suami sama anak modelnya kaya kalian, pergi!!"
Bukannya panik, Sulastri malah semakin emosi. Dia pun langsung melangkah menuju ke kamarnya dan membanting pintunya dengan keras. Kartika meletakkan pisah di tangannya. Ia pun terduduk lemas seketika. Air matanya mulai menetes di pipinya. Ceppy mengembuskan napasnya perlahan. Ia menghampiri Kartika dan mengelus rambut putri sulungnya itu perlahan.
"Maafkan bapak, neng. Gara - gara Bapak di PHK, Ibu jadi marah- marah terus."
"Bapak usahalah, pak. Cari kerjaan, apa aja. Mau jadi tukang becak, ngojek, narik angkot atau apa sajalah yang penting halal. Malu, pak setiap hari bapak sama ibu ribut terus."
"Insya Allah, nak."
Kartika bangkit dan segera masuk ke kamarnya meninggalkan Ceppy sendiri. Ceppy tadinya bekerja di sebuah pabrik. Tapi, sudah setahun ini ia di PHK dan belum mendapatkan pekerjaan kembali. Untuk sehari- hari akhirnya Sulastri bekerja sebagai pembantu untuk mencukupi kehidupan mereka sehari- hari.
Ceppy menghela napas panjang ia sebenarnya tidak mau seperti ini. Ia juga tidak mau membebani istrinya. Tapi, apa daya dia hanyalah lulusan sekolah dasar. Mana ada perusahaan atau pabrik yang mau menerima. Jika dia dapat bekerja di pabriknya yang dulu itu karena bantuan seorang sahabatnya. Ya, dengan cara menyogok orang dalam sehingga ia bisa di terima bekerja. Dengan usianya kini yang sudah memasuki 45 tahun mana ada pabrik yang mau menerima. Ceppy pun bangkit berdiri dan melangkah keluar dan berjalan dengan gontai. Saat ini ia hanya ingin menenangkan dirinya. Mungkin dengan menikmati angin malam, ia akan lebih baik.
Sampai menjelang Isya, Ceppy tidak juga kembali ke rumah. Kartika yang sedang menggoreng nasi hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia sudah tidak heran lagi jika bapaknya tidak pulang sampai malam. Apalagi baru jam 7 malam. Tapi, entah mengapa perasaan Kartika malam itu tidak enak.
"Teteh kenapa?" tanya Agung sang adik. Kartika menggelengkan kepalanya.
"Perasaan teteh nggak enak. Coba kamu panggil Ibu,suruh makan sekalian. Teteh udah masakin nasi goreng," ujar Kartika. Agung mengangguk, tapi baru saja ia hendaknmengetuk pintu kamar Ibunya, pintu rumah mereka di ketik dengan keras. Agung dan Kartika pun saling berpandangan. Tampak Sulastri membuka pintu kamar nya akibat mendengar gedoran di pintu yang sangat keras.
"Kalian nggak dengar pintu di gedor segitu kerasnya?!" hardik Sulastri pada kedua anaknya. Kartika dan Agung tak menjawab, mereka mengikuti langkah ibunya. Dengan kesal Sulastri membuka pintu. Hampir saja ia memaki orang yang menggedor pintu rumahnya. Tapi, makannya hanya menggantung saat melihat Pak RT dan dua orang berseragam Polisi yang datang.
"Aduh, punten Pak RT. Ada apa ini?" tanya Sulastri cemas. Pak RT yang bernama Uju Supriyadi itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia tampak sedikit kebingungan. Sementara Kartika dan Agung sudah saling pandang penuh kecemasan.
"Apa benar ini rumah bapak Ceppy Nugraha?" tanya salah satu anggota kepolisian yang bernama Gunawan. Sulastri mengangguk, "Betul, ada apa ya pak?" tanya Sulastri.
"Begini bu, suami Ibu saat ini sedang kritis di rumah sakit karena terlibat perkelahian dengan preman. Apa Ibu bisa ikut kami?"
Dada Sulastri terasa begitu sesak. Ia memang kesal pada suaminya. Tapi, tidak pernah terlintas dalam benaknya jika sang suami akan mendapatkan musibah seperti ini. Hampir saja ia terjatuh, jika Kartika dan Agung tidak bergegas menangkap tubuh Ibu mereka.
"Ibu tidak apa-apa?" tanya pak Uju dengan cemas. Sulastri menggelengkan kepalanya. "Udah, saya nggak apa-apa. Teu nanaon. Sebentar saya ganti baju dulu ya."
Sulastri bergegas menuju ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya. Dan, 15 menit kemudian dia keluar dengan membawa tasnya. "Kalian jaga rumah. Ibu pergi dulu," ujarnya pada kedua anaknya dan langsung pergi bersama Pak Uju dan kedua Polisi yang sedang bertugas itu.
Sementara Kartika hanya bisa tertegun dan meneteskan air mata. Entah mengapa ia merasa bahwa setelah ini akan ada sesuatu yang jauh lebih buruk menimpanya. Kartika hanya bisa berdoa, semoga semua akan baik-baik saja.
Kecintaan Kamila terhadap Abimanyu yang begitu besar membawanya pada garis takdir keturunan. Gelap mata karena melihat orang yang ia cintai berpacaran dengan sahabatnya sendiri Kamila mengamalkan ajian jaran goyang untuk mendapat hati Ambimanyu. Ajian itu ia dapatkan dari Nyai Winarsih, nenek berumur yang memiliki paras muda dan cantik. Namun, Kamila tidak pernah tahu bahwa ia sedang berjalan di garis sumpah Nyai Winarsih. Petaka ini dimulai karena cinta. Cinta yang membutakan mata Kamila serta kisah cinta puluhan tahun lalu sebelum Kamila terlahir ke dunia.
Kalina pengusaha yang sukses dan menikah dengan Adit yang hanya pegawai bank. Tetapi, ternyata Adit hanya memanfaatkan Kalina saja. Dia bahkan berani sudah mengkhianati cinta Kalina dengan menikah lagi. Dengan cara elegan Kalina pun membalas semua sakit hatinya.
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Kaluna Evelyn sudah menikah Dengan Eric Alexander Bramastyo selama kurang lebih 10 tahun. Namun, Eric sama sekali tidak mencintai Luna. Ia memiliki kebiasaan yang sering bergonta-ganti wanita. Itulah yang menyebabkan Luna semakin sakit hati, namun ia tidak bisa bercerai dengan Eric karena perjanjian kedua keluarga. Ditengah keterpurukannya, ia mengalihkan rasa sakit hatinya kepada minuman keras. Dan disaat, ia mabuk, ia melakukan kesalahan dengan tidur bersama ayah mertuanya sendiri. Seorang pria dewasa bernama Brian Edison Bramastyo. Yang tidak lain dan tidak bukan, adalah ayah dari Eric sendiri. Brian yang berstatus duda, tidak bisa berkutik ketika Luna mulai menggodanya karena pengaruh minuman keras. Dan setelah kesalahan di malam itu, Luna dan sang papa mertua saling mengulangi kesalahan nikmat yang sama. Brian yang mampu memberikan nafkah batin pada Luna, harus menahan rasa perih karena mengkhianati putranya sendiri, dan menjadi tidak bermoral karena bermain gila dengan sang menantu. Namun apa boleh buat, semua sudah terlanjur dan mereka berdua sama-sama kesepian. Hubungan mereka tetap berlanjut, hingga akhirnya Eric mengetahui hubungan mereka dan menceraikan Luna. Namun, beberapa waktu kemudian, diketahui bahwa alasan Eric menceraikan Luna adalah dia sudah menghamili kekasihnya, yang bernama Bianca. Mereka menjalani hidup masing-masing. Eric pergi jauh dari kehidupan Brian dan Luna. Brian dan Luna pun memilih untuk bersama.
Jatuh dari keningratan, Zen Luo menjadi budak yang rendahan yang digunakan sebagai karung tinju untuk para mantan sepupunya. Secara tidak sengaja, dia menemukan cara untuk mengasah dirinya menjadi senjata dan sebuah legenda dimulai karena itu. Dengan keyakinan yang kuat untuk tidak pernah menyerah, dia berusaha untuk membalas dendam dan mengejar impian yang besar. Pendekar dari berbagai klan bersaing untuk kekuasaan dan dunia menjadi kacau. Mengandalkan tubuh yang sebanding dengan senjata ampuh, Zen mengalahkan banyak musuh dalam perjalanannya menuju keabadian. Akankah dia berhasil pada akhirnya?
"Sekarang aku sudah memikirkannya. Dia telah memperlakukanku sebagai sampah, dan sekarang aku juga akan memperlakukannya sebagai tumpukan kotoran." "Setidaknya sampah bisa didaur ulang. Tapi kotoran tidak bisa didaur ulang." "Kamu berani mengatakan bahwa aku Kotoran?" Tiba-tiba, suara dingin melayang. Begitu suara itu turun, suhu di ruang makan turun beberapa derajat. "Tuan Muda!" Kimmy terkejut. Ada sedikit kemarahan di dalamnya. "Adeline, kamu semakin berani." Devon mencubit dagunya dan menatapnya dengan mata terbakar. "Sebaiknya kamu tidak memainkan trik apa pun."
Warning!!! Khusus 18+++ Di bawah 18+++ alangkah baiknya jangan dicoba-coba.
Sofia, gadis polos dari Kota kecil harus tinggal bersama ketiga sepupunya bernama Max, kaileen, dan Sean karena keadaan. Mereka memperlakukan Sofia dengan sangat baik. Namun, Sofia tidak tahu bahwa ketiganya memiliki kutukan selalu menyukai wanita yang sama. Kebersamaan mereka membuat Max, kaileen, dan Sean jatuh cinta pada Sofia. Lariette, Ibu Max, Kaileen, dan Sean pun meminta Sofia menerima ketiganya dan melahirkan anak perempuan agar kutukan itu berakhir. Lariette dan Sofia membuat kesepakatan. Sofia menghadapi Max, Kaileen, dan Sean setiap hari dengan sabar untuk memenuhi janjinya. Namun,ketika Sofia sudah mewujudkan keinginan Lariette, Lariette berkhianat dan ingin mencelakakan Sofia