Cerita ini mengandung unsur 21+. Harap bijak memilih bacaan. Akibat dijebak dengan pria di kelab malam, Allura tidur bersama orang asing. Tetapi, satu minggu kemudian dia hendak dijodohkan oleh sahabat yang dicintainya. Apakah Allura memilih terima perjodohan tersebut? Atau justru meminta pertanggung jawaban pria asing itu? Bagaimana jika apa yang dialami Allura malam itu adalah hukuman atas kesalahan kedua orang tuanya pada wanita yang tidak lain adalah ibu dari pria asing itu?
Membuka lemari dan mengambil salah satu gaun paling seksi. Gaun warna merah jambu yang berada di antara gaun-gaun selutut lengan panjang dan sopan yang menemaninya malam ini.
Sudah lama dia ingin memakai gaun seksi itu, tepatnya ketika dia berulang tahun yang ke dua puluh. Akan tetapi, baru bisa dipakai di saat usianya hampir menginjak dua puluh dua tahun, tahun ini. Buru-buru mengenakan gaun pink nan seksi itu.
Allura yang sudah tampil memukau, segera menghubungi temannya. Menaiki mobil hitamnya, menjalankan kendaraan roda empat itu ke rumah Devi. "Dev! Aku lagi di perjalanan mau ke rumahmu. Malam ini kita bisa ke kelab malam! Aku jemput sekarang!"
"Ka-kamu serius? Malam ini, Ra?! Gimana caranya kamu bisa lepas dari kawalan adik sama papamu?"
"Aku ceritain nanti, sekarang kamu siap-siap! Ganti pakaianmu, Dev!"
"A-aku gak bisa, Ra. Sekarang ini aku lagi gak ada di rumah ... ash! Pelan-pelan, Sayang ...! Ya, di situh ... ah ...."
"Sepertinya aku nelpon kamu di saat yang enggak tepat."
"Emh ... so-sorry, Ra."
Panggilan dimatikan oleh Allura. Tidak peduli jika sang sahabat tak bisa menemaninya, gadis yang belum pernah memasuki dunia malam itu tetap bertekad untuk mendatangi kelab malam.
"Kesempatan hanya datang satu kali seumur hidup, Ra. Ingat, ya, Ra ... kamu mau ke tempat biasa buat seneng-seneng aja. Kamu pasti aman dan baik-baik aja, Allura ....," bisiknya pada diri sendiri.
Perjalanan yang ditempuh tidak sampai empat puluh menit. Mobil hitam Allura kini terparkir rapi di tempat yang seharusnya. Dengan perasaan yang sedikit gugup, sepasang kaki Allura memijak tanah begitu pintu mobil terbuka.
Sepasang mata kini terarah pada pintu masuk. Sedikit tidak yakin, tapi keinginan dan rasa penasarannya terlalu kuat. Sehingga Allura memilih nekat memasuki kelab tersebut.
Dengan punggung tegap dan berusaha percaya diri, gadis itu mempercepat langkahnya. Ia menarik sudut bibir ke atas.
"Akhirnya aku bisa lihat dan ngerasain langsung kelab malam!"Allura tampak kegirangan setelah diperiksa oleh salah satu petugas keamanan yang setia berdiri di depan pintu masuk. "Mantap, Allura! Selamat datang di dunia malam, Ra," hembusnya dengan langkah kaki yang makin cepat, tapi tetap elegan nan anggun.
Gadis polos itu tak tahu jika sejak kakinya masuk ke area kelab malam, ada seseorang yang sudah terpesona oleh kecantikannya, terutama bagian lekuk tubuh. Pria itu berada cukup dekat dari Allura, karena memastikan jarak agar tidak jauh maupun terlalu dekat dengannya. Lelaki itu senantiasa mengikuti ke mana langkah Allura pergi. Bahkan di saat Allura duduk di depan bar, ia pun mencari kursi kosong yang jaraknya lagi-lagi agak dekat dengan Allura."Aku mau minuman yang enak dong, Kak."
"Aku belum pernah lihat kamu sebelumnya. Baru pertama datang ke sini?"
"Lebih tepatnya aku belum pernah ke kelab malam."
"Oh, begitu ... jadi, kamu mau coba minuman yang rendah alkohol aja?"
"Paling enak, Kak. Aku gak peduli berapa persen kadar alkoholnya, yang penting pernah nyobain minuman itu."
Bartender itu terkekeh. "Oke, sesuai permintaanmu, Cantik."
Sang bartender tampan itu pun meracik minuman yang biasanya menjadi favorit para wanita. Alkohol yang tidak terlalu pahit, dan cenderung manis dan beraroma harum. Bartender itu sangat yakin bahwa Allura pasti menyukai minuman racikannya.
"Silakan dinikmati, Cantik," katanya menaruh segelas cairan beralkohol warna merah itu di depan Allura.
"Makasih, Kak."
Baru mencicipnya satu teguk, raut wajah Allura terlihat sangat tak bersahabat dengan minuman itu. Ia belum bisa menerima.
Namun, dua teguk, ia yang masih mencecap rasanya mulai tersenyum tipis. Beberapa teguk setelah itu barulah lidah Allura mulai beradaptasi dengan rasa sedikit pahit dan manis yang makin lama makin enak di mulutnya.
"Mau tambah lagi dong, Kak," pinta Allura mulai ketagihan.
Begitu diberi, Allura hanya beberapa detik saja menghabiskannya. Hingga ketika gelasnya sudah kosong, ia minta diisi kembali.
Entah sudah berapa kali dia meneguk minuman beralkohol manis itu. Allura pun meminta tambah lagi sebelum berdiri. Meskipun kantong kemihnya penuh, Allura tetap minta tambah. Sampai akhirnya ia berkata, "Aku mau ke toilet, kebelet pipis."
"Hati-hati, Cantik. Perhatikan langkahmu, jangan lupa pegangan."
Allura mengangguk asal. Meninggalkan beberapa lembar uang warna merah di meja bar. Mengayunkan kaki, Allura memegangi perut yang sudah tidak tahan hendak buang air. Rasa pusing di kepalanya kian terasa nyata. Gadis yang tadinya fokus itu, sekarang sudah memejamkan mata.
"Hei! Kamu baik-baik aja? Bisa jalan sendiri?"
Allura hanya bergumam dalam rengkuhan pria itu. Merasa tidak nyaman, Allura berusaha menyingkirkan tangan yang tengah membelit pinggangnya tanpa izin. Akan tetapi, usaha Allura sia-sia. Tangan itu tidak sudi beranjak dari pinggang ramping Allura.
"Kamu mau ke mana? Aku bisa bantu kamu."
"Ke toilet."
"Oke, ayo aku antar." Allura yang sempoyongan itu pun tidak keberatan. Hingga ketika berada di depan toilet, pria itu berujar, "Aku tunggu di sini, ya."
Allura yang tidak bisa berjalan tegak pun berpegangan pada dinding sambil masuk ke toilet pelan-pelan. Lebih dari sepuluh menit untuk Allura buang air kecil dan kembali berhadapan dengan pria yang membantunya tadi. Berkat kesadaran yang makin tipis, Allura tidak mampu melihat wajah sang pria dengan jelas. Bahkan sampai sepasang matanya menyipit, Allura tak tahu jelas wajah pria itu.
"Mau aku antar ke tempatmu tadi atau kamu mau pulang?"
"Aku masih mau bersenang-senang di sini."
Mendengar jawaban Allura yang sesuai dengan harapannya, senyum iblis tersungging di wajah pria tersebut. Dengan senang, ia menuntun Allura hati-hati ke tempat duduknya.
Akibat mengamati Allura dari Allura masuk ke kelab malam, ia pun tahu di mana tempat Allura duduk sambil menikmati minuman favorit para wanita di sini. Ia pun menempatkan diri di samping Allura dan meminta dituangkan alkohol lagi.
Diam-diam, ia mencampurkan obat perangsang ke dalam minuman yang diteguk Allura. Senyum puas kian melebar di wajahnya ketika gadis incarannya yang sudah mabuk itu menenggak cairan merah manis bercampur obat favoritnya tanpa ragu.
"Mau ke ruangan yang aku sewa buat istirahat?"
Allura sudah tidak menjawab lagi. Dia memejamkan mata dan ambruk dalam dekapan pria di sampingnya. Tanpa berlama-lama didekaplah tubuh Allura. Tubuh molek Allura diangkat dalam gendongan lengan kencangnya.
"Malam ini waktunya kita berpesta, Sayang ...," bisiknya tepat di telinga Allura.
Sedangkan dari kejauhan, ada pria yang sibuk mencari saudara kandungnya. Ia pun mengepalkan tangan sambil celingak-celinguk dan fokus memeriksa postur tubuh pria di dalam kelab malam ini.
Hingga satu waktu netranya berhasil menangkap sosok adik kandungnya, setelah mendatangi kelab malam satu-persatu sejak pukul delapan malam. Namun, ada hal yang membuatnya tampak sangat marah. Kelakuan sang adik yang sudah keterlaluan itu membuat rahangnya mengetat.
Leonathan tidak berhenti menghentikan kaki demi mengejar perempuan yang selama ini dia cari. “Bicarakan ini baik-baik, Elle. Dia juga membutuhkanku untuk tumbuh. Jangan bersikap egois, aku juga orang tuanya.” Brielle memutar badan ke belakang, lalu menatap pria keturunan Amerika itu dengan mata tajam. Kepalanya mendongak, lalu menyahut, “tiga tahun ini dia sudah hidup tanpa sosok ayah. Jadi, untuk apa kau hadir di dalam hidupnya? Bagiku, kau sudah tiada.” Brielle kembali melanjutkan langkahnya. Dia harus segera masuk toko jika tidak ingin gajinya dipotong. Namun, baru beberapa langkah, Leonathan kembali menjawab, “aku tidak akan pergi sebelum membawa kalian. Itu adalah tekadku setelah menemukanmu, dan anak kandungku.”
Mohon perhatikan umur sebelum membaca. Cerita mengandung adegan dewasa 21+ Kecerobohan Lily yang lupa mengunci pintu kamar, membuat teman baiknya, yakni Deron si laki-laki dingin itu justru berubah seratus delapan puluh derajat. Bahkan Deron tak ragu untuk menawarkan sesuatu yang menguntungkan. Namun, bagaimana jika yang ditawarkan Deron bukan seperti yang ada di pikiran Lily? Apakah Lily sanggup melakukannya?
Galenka Helga seorang mahasiswi biasa yang suka menghabiskan waktu untuk belajar, dan tidak suka mengikuti gosip tentang dosen tampan yang terkenal playboy di kampus. Namun sayangnya, sang dosenlah yang menjadi suami Helga karena mereka dijodohkan oleh Hans, yakni bos dari kakek Helga. Helga dipaksa menerima perjodohan itu karena biaya perkuliahannya selama ini dibantu oleh Hans Anderson, ayah dari sang dosen. Bukan cuma itu, Helga dipaksa menikah dengan Hadyan sebab, ada bocah laki-laki yang membutuhkan kasih sayang seorang ibu. Tak hanya Hans yang memintanya menikah, sang dosen pun memaksa Helga menerima perjodohan itu meski mantan istrinya masih menginginkannya. Selain itu, Helga juga harus menyembunyikan pernikahan mereka demi karier mantan istri sang dosen. Apa yang terjadi jika mantan istri dosennya berusaha menyingkirkannya? Mampukah Helga bertahan di samping Hadyan dan menjaga pernikahan mereka? Lalu bagaimana jika Hadyan hanya mempermainkan perasaannya? "Jangan pernah sekali pun kau berbicara buruk mengenai mantan istriku." Helga sedikit tersenyum mendengar nada suara Hadyan. "Oh, ternyata Bapak sangat mencintai mantan istri Bapak yang selingkuh itu dan sulit move on?!" Helga tersenyum miring. "Miris sekali, cinta tulus Bapak dikhianati."
WARNING 21+ * "Aku sangat mencintaimu, Carla ... tolong dengarlah nasihatku." Gilda yang tubuhnya kaku di dalam dekapan Edzhar hanya bisa menelan ludahnya. "Semua itu untuk kebaikanmu, Carla ...." Setelah itu Gilda merasa lengan Edzhar tidak lagi memeluknya dengan erat. * Violetta Gilda terjebak di antara kisah cinta sang sahabat dengan pacarnya. Kesalahan fatal itu bermula saat ia dan Biantara Edzhar Martinez pergi ke pesta bersama dengan teman-temannya. Malam itu, bukan hanya kecelakaan, tapi buah dari kesalahan tumbuh di dalam rahim Gilda. Pada awalnya Gilda memilih merahasiakannya, hingga kakek dari Edzhar yang begitu menyayanginya mengetahui fakta bahwa Gilda tidak tidur di kamar tamu, melainkan kamar Edzhar. Rencananya gagal, dan dia diharuskan menikah dengan sahabatnya sendiri. Carla yang tak terima karena pembatalan pernikahannya bersama Edzhar pun tak tinggal diam, ia bekerja sama dengan ibu Edzhar untuk menyingkirkan Gilda. Bahkan Carla berhasil meminta Edzhar untuk melakukan pernikahan kontrak bersama Gilda. Mampukah Gilda menjaga rumah tangganya demi calon anaknya? Dan bagaimana jika dia semakin mencintai Edzhar karena pernikahan sementara itu? Akankah Edzhar membalas cintanya dan melupakan Carla?
ADULT HOT STORY 🔞🔞 Kumpulan cerpen un·ho·ly /ˌənˈhōlē/ adjective sinful; wicked. *** ***
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."
BACAAN KHUSUS DEWASA Siapapun tidak akan pernah tahu, apa sesungguhnya yang dipikirkan oleh seseorang tentang sensasi nikmatnya bercinta. Sama seperti Andre dan Nadia istrinya. Banyak yang tidak tahu dan tidak menyadari. Atau memang sengaja tidak pernah mau tahu dan tidak pernah mencari tahu tentang sensasi bercinta dirinya sendiri. Seseorang bukan tidak punya fantasi dan sensasi bercinta. Bahkan yang paling liar sekalipun. Namun norma, aturan dan tata susila yang berlaku di sekitranya dan sudah tertanam sejak lama, telah mengkungkungnya. Padahal sesungguhnya imajinasi bisa tanpa batas. Siapapun bisa menjadi orang lain dan menyembunyikan segala imajinasi dan sensasinya di balik aturan itu. Namun ketika kesempatan untuk mengeksplornya tiba, maka di sana akan terlihat apa sesungguhnya sensasi yang didambanya. Kisah ini akan menceritakan betapa banyak orang-orang yang telah berhasil membebaskan dirinya dari kungkungan dogma yang mengikat dan membatasi ruang imajinasi itu dengan tetap berpegang pada batasan-batasan susila
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?