Perselingkuhan Mika dan Adnan di belakang Maya selama ini menjadi satu alasan yang membuat Adnan memutuskan untuk menitipkan anak hasil perselingkuhan mereka ke panti asuhan karena tidak ingin hubungan rumah tangganya dan Maya menjadi hancur. Namun bagaimana jadinya bila anak tersebut justru diadopsi oleh tetangga mereka sendiri dan dari situlah perselingkuhan Adnan mulai diketahui oleh Maya?
"Pak, tolong jangan bersikap seperti ini," Intan yang sedang memotong sayur-sayuran di dapur sontak menghentikan aktivitasnya saat merasa ada yang memeluknya dari belakang. Melepaskan kedua tangan Adnan yang melingkar di pinggangnya.
"Saya dengar ibu kamu sedang sakit keras ya dan membutuhkan uang untuk berobat? Saya bisa memberikan kamu uang yang banyak asalkan kamu mau menjadi wanita simpanan saya Intan. Bagaimana?"
"Sadar pak sadar. Bapak sudah mempunyai istri. Kalau ibu tahu ibu bisa marah besar atas sikap bapak yang kurang ajar ini."
"Perempuan bodoh itu nggak akan tahu selagi kita tutup mulut. Lagi pula saya menikahi Maya bukan karena saya mencintai Maya, tapi karena saya bisa hidup berkelimpahan harta bila menikah dengan Maya. Kamu tau sendirikan Maya itu berasal dari keluarga kaya raya. Hidup saya, ibu saya pasti akan terjamin bila menikah dengan Maya. Belum lagi Maya mempercayai saya untuk memegang perusahaan. Dengan begitu saya bisa membeli apa pun yang saya mau menggunakan uang perusahaan."
"Kamu mau apa Intan? Baju? Sepatu? Tas? Apartemen mewah atau rumah mewah? Semuanya akan saya belikan untuk kamu. Tugas kamu cukup melayani saya setiap malam karena saya sudah bosan dengan Maya. Cukup mudah bukan?"
"Bapak gila? Saya nggak semurahan itu," Intan menatap Adnan tidak suka. Bahkan ini bukan pertama kalinya Adnan berniat ingin melecehkan dirinya saat Maya tidak ada di rumah. Tapi sudah sangat sering namun Intan berhasil menggagalkan aksi Adnan.
"Atau kamu mau perhiasan?"
"Saya nggak mau apa-apa pak. Saya cumah mau bapak jangan mengganggu saya supaya pekerjaan saya cepat selesai."
"Sial. Kenapa Intan sangat sulit diluluhkan," Adnan membatin kesal dalam hatinya. Tidak ada satu pun perempuan yang bisa menolak Adnan. Hanya dengan jentikan jari saja semua perempuan akan mendekat. Tapi kenapa mendapatkan perempuan lugu dan polos seperti Intan sangat sulit?
"Baik kalau kamu nggak mau. Saya harap kamu jangan menyesal sudah menolak saya. Karena kesempatan nggak akan datang dua kali," Adnan memandang Intan sinis dan berlalu.
"Syukurlah pak Adnan sudah pergi," Intan mengelus dadanya.
****
"Mas Adnan, kenapa tadi kamu nggak menjemput aku di rumah teman aku mas? Semua teman-teman aku pulang dijemput sama suaminya. Sedangkan aku pulang naik taxi," Maya mendudukkan tubuhnya di samping Adnan. Dia baru saja pulang dari rumah sahabatnya, Tya.
"Maaf ya, tadi mas ketiduran. Kamu tahu sendirikan akhir-akhir ini mas sering lembur dan pulang larut malam. Cumah hari libur mas bisa beristirahat," Adnan mengusap kepala Maya.
"Enak aja minta aku antar jemput dia. Memangnya dia pikir aku ini supirnya apa? Kalau bukan karena dia punya banyak harta dan kaya, sudah aku ceraikan kamu May," Adnan membatin dalam hatinya.
"Yaudah mas, aku mau ke kamar dulu," Maya bangkit dari duduknya dan berlalu menaiki satu persatu anak tangga menuju kamar mereka yang ada di lantai dua.
"Mas.. mas Adnan.." teriak Maya dari lantai dua. Adnan bangkit dari duduknya dan menaiki satu persatu anak tangga menuju kamar mereka.
"Ada apasih May teriak-teriak?"
"Kamu melihat perhiasan aku nggak mas?" raut wajah Maya terlihat panik.
"Perhiasan? Memangnya kamu simpan di mana?"
"Aku simpan di dalam kotak perhiasan mas. Di dalam lemari pakaian. Tapi barusan aku lihat kotaknya sudah kosong. Uang yang aku simpan di dalam nakas juga hilang."
"Coba kamu tanya Intan. Biasanya kan dia suka masuk ke kamar kita untuk beres-beres. Tadi waktu kamu pergi mas juga melihat dia masuk ke kamar kita."
"Tapi mana mungkin lah mas Intan yang mengambilnya. Aku tau betul seperti apa Intan. Anaknya lugu dan polos. Mana mungkin dia yang mencuri uang dan semua perhiasan aku. Lagi pula selama bekerja di rumah kita Intan itu orangnya nurut banget dan nggak pernah neko-neko."
"Itu karena nggak ketahuan aja. Selama dia bekerja di rumah kita kamu sering kehilangan uang dan barang-barang bukan? Siapa lagi kalau bukan dia yang mengambil? Orang cumah ada mas, kamu dan Intan di rumah ini. Dia itu cumah pura-pura polos doang untuk menutupi kebusukannya. Supaya kamu percaya kalau dia anak baik-baik."
"Kamu jangan menuduh Intan begitu dong mas. Memangnya kamu punya bukti kalau dia yang mengambil? Biar aku panggil Intan dulu. Intan.. Intan.."
Tidak lama terdengar suara derap langkah kaki semakin mendekat. Intan datang dari arah dapur lalu menatap Maya dan Adnan bergantian.
"Iya bu ada apa?"
"Sebelumnya saya mau minta maaf sama kamu Intan. Saya nggak bermaksud ingin menuduh kamu kok. Saya cumah mau bertanya, saya baru saja kehilangan sesuatu dan uang. Apa selama saya pergi ada orang asing masuk ke rumah?" Maya menatap Intan lekat-lekat.
"Nggak ada bu, cumah ada saya sama pak Adnan di rumah."
"Ya berarti yang mengambil kamu. Nggak mungkin kan saya?" celetuk Adnan.
"Itu semua nggak benar bu. Saya nggak pernah mengambil barang-barang ibu," Intan membantah tuduhan Adnan barusan.
"Mana ada maling yang mau mengaku!"
"Mas, kamu nggak mendengar tadi Intan bilang apa? Dia bilang kalau bukan dia yang mengambilnya," sela Maya.
"Terus kamu percaya?"
"Aku sih percaya aja karena Intan orangnya jujur."
"Bagaimana kalau kita geledah kamarnya? Siapa tau ajakan setelah mengambil uang dan perhiasan kamu dia menyembunyikan semua itu di kamarnya," Adnan tersenyum miring.
Maya terdiam selama beberapa saat kemudian menatap Intan.
"Bagaimana Intan? Apa saya boleh memeriksa kamar kamu? Bukan saya mencurigai kamu dan menuduh kamu, tapi ada baiknya kita buktikan saja supaya nggak terjadi salah paham lagi antara kamu dan suami saya. Kamu juga nggak mau kan dituduh terus-terusan. Saya yakin kok bukan kamu pencurinya. Saya sudah sangat mengenal kamu selama ini," Maya tersenyum pada Intan.
"Boleh bu. Mari," Intan berjalan keluar kamar mendahului Maya dan Adnan sedangkan keduanya menyusul di belakang Intan.
Kini tibalah mereka di kamar Intan.
Adnan langsung saja menggeledah nakas yang ada di samping tempat tidur Intan.
"Ada mas?"
"Nggak ada."
"Sekarang sudah terbukti kan bukan Intan pelakunya."
"Tunggu sebentar Maya, kan baru satu tempat yang kita periksa. Bisa jadi dia menyembunyikan uang dan perhiasan kamu di tempat lain."
Adnan mengambil tas yang ada di atas tempat tidur. Membukanya dan mengeluarkan semua isi di dalamnya. Jelas saja perhiasan punya Maya ada di dalam tas Intan kan Adnan sendiri yang menaruhnya. Setelah itu Maya pasti akan memberhentikan Intan dan mengusirnya dari rumah. Itu yang Adnan mau karena Adnan sudah muak dengan Intan yang tidak mau menuruti perintahnya.
Nadira begitu membenci Arumi dan memutuskan untuk menjebak Saga, kakaknya tidur bersama wanita lain yang notabennya adalah sekretaris Saga di kantor untuk membuat rumah tangga Saga dan Arumi hancur. Tidak dapat dihindari benih-benih cinta mulai tumbuh di hati Saga yang memutuskan menjalin hubungan diam-diam bersama sekretarisnya dan berpaling dari Arumi. Sikap Saga mulai berubah menjadi dingin dan ketus kepada Arumi membuat Arumi heran. Seiring berjalannya waktu Arumi menemukan jawaban apa yang telah membuat suaminya itu berubah.
Perselingkuhan Mika dan Adnan di belakang Maya selama ini menjadi satu alasan yang membuat Adnan memutuskan untuk menitipkan anak hasil perselingkuhan mereka ke panti asuhan karena tidak ingin hubungan rumah tangganya dan Maya menjadi hancur. Namun bagaimana jadinya bila anak tersebut justru diadopsi oleh tetangga mereka sendiri dan dari situlah perselingkuhan Adnan mulai diketahui oleh Maya?
Nela merasa sangat beruntung karena mempunyai suami yang romantis dan super perhatian seperti Bima. Namun kenapa semakin hari sikap Bima mulai berubah? Bima yang dulunya selalu memprioritaskan dirinya dan sangat perhatian kepada Nela berubah seratus delapan puluh derajat menjadi tidak peduli kepadanya. Sampai pada akhirnya Nela mengetahui bahwa penyebab Bima berubah karena diam-diam menjalin hubungan dengan wanita lain yang tak lain adalah sahabat baiknya sendiri, Seyla.
Seumur hidup Alard tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta bahkan terkesan muak kepada gadis-gadis yang selama ini selalu mengejarnya. Bahkan sampai ada yang menawarkan tubuhnya demi mendapatkan hatinya. Tergiur? Tentu saja tidak. Alard tahu mereka tidak benar-benar tulus mencintainya. Melainkan hanya menginginkan harta dan kekayaan yang ia miliki semata. Sampai pada akhirnya tuhan mempertemukan dirinya dengan Liana, satu-satunya perempuan yang berhasil membuatnya jatuh cinta. Alard begitu mencintai Liana. Apa pun akan ia berikan demi Liana. Namun Alard harus mengalami patah hati setelah mengetahui bahwa Liana sudah memiliki kekasih Nichole dan akan melangsungkan pernikahan. Tepat di hari pernikahannya, Nichol kekasih Liana dengan tidak tau malunya mengakui bahwa dirinya sudah menghamili perempuan lain di hadapan keluarga Liana. Kedua orang tua Liana terlihat sangat murka pada saat itu. Bingung dan malu karena semua tamu undangan sudah berdatangan dan acara pun tidak mungkin dibatalkan. Alard yang begitu terobsesi dengan Liana memberanikan diri untuk menggantikan posisi Nichol. Kedua orang tua Liana pun tidak dapat menolak karena tidak ingin menanggung malu tetapi Alard sengaja menutupi identitasnya dan menyamar sebagai tukang sayur keliling. Dia tidak ingin membuat Liana jatuh cinta karena harta dan kekayaan yang ia miliki seperti perempuan lainnya. Dia ingin membuat Liana jatuh cinta kepadanya karena benar-benar tulus mencintainya. Meskipun pernikahan ini terjadi awalnya tanpa cinta tapi Alard akan berusaha meluluhkan hati Liana dan membuat Liana jatuh cinta kepadanya. Namun bagaimana bila yang terjadi justru sebaliknya? Liana menghianatinya dan diam-diam menjalin hubungan bersama sepupunya sendiri yang Alard benci selama ini. Belum lagi ibu mertuanya yang selalu memperlakukan dirinya seperti sampah, dicap sebagai menantu tidak berguna, selalu direndahkan dan dipandang sebelah mata hanya karena pekerjaan sehari-harinya sebagai penjual sayur keliling? Membuat Alard muak dan membongkar identitas aslinya.
Acara resepsi pernikahan yang ku hadiri pada saat itu ternyata bukan acara resepsi pernikahan sahabat baikku Intan, tapi justru acara resepsi pernikahan suamiku dan wanita simpanannya.
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
Pada hari ulang tahun pernikahan mereka, simpanan Jordan membius Alisha, dan dia berakhir di ranjang orang asing. Dalam satu malam, Alisha kehilangan kepolosannya, sementara wanita simpanan itu hamil. Patah hati dan terhina, Alisha menuntut cerai, tapi Jordan melihatnya sebagai amukan lain. Ketika mereka akhirnya berpisah, Alisha kemudian menjadi artis terkenal, dicari dan dikagumi oleh semua orang. Karena penuh penyesalan, Jordan menghampirinya dengan harapan akan rujuk, tetapi dia justru mendapati wanita itu berada di pelukan seorang taipan yang berkuasa. "Ayo, sapa kakak iparmu."
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Karin jatuh cinta pada Arya pada pandangan pertama, tetapi gagal menangkap hatinya bahkan setelah tiga tahun menikah. Ketika nyawanya dipertaruhkan, dia menangis di kuburan orang terkasihnya. Itu adalah pukulan terakhir. "Ayo bercerai, Arya." Karin berkembang pesat dalam kebebasan barunya, mendapatkan pengakuan internasional sebagai desainer. Ingatannya kembali, dan dia merebut kembali identitasnya yang sah sebagai pewaris kerajaan perhiasan, sambil merangkul peran barunya sebagai ibu dari bayi kembar yang cantik. Arya panik ketika pelamar yang bersemangat berduyun-duyun ke arah Karin. "Aku salah. Tolong biarkan aku melihat anak-anak kita!"
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?