/0/22241/coverbig.jpg?v=e03f364645ba73f8af4b1692f1a52667)
Diselingkuhi? Shanum tetap mempertahankan rumah tangganya. Demi anak di kandungannya yang sebentar lagi lahir ke dunia. Meskipun sang suami, Dewa Pradipta secara terang-terangan selingkuh di depan matanya. Shanum tidak ingin buah hatinya terlahir ke dunia tanpa seorang ayah. Berbagai macam cara dilakukan Lidya untuk mendapatkan Dewa, merusak rumah tangga Shanum dan Dewa dengan cara memfitnah Shanum tidur dengan laki-laki lain yang membuat Dewa sangat membenci Shanum dan menganggap anak di kandungan Shanum anak laki-laki lain dan bukan darah dagingnya. Lebih parahnya lagi Dewa menjatuhkan talak kepada Shanum tepat di hari kelahiran anak pertama mereka.
"Bu, di mana mas Dewa? Kenapa sampai sekarang belum sampai juga?" tanya Shanum yang membuat Riyanti bingung harus menjawab apa. Pasalnya sudah tiga kali Shanum menanyakan pertanyaan yang sama dan Riyanti menjawab kalau Dewa sedang di perjalanan menuju ke rumah sakit tapi sampai sekarang Shanum tidak kunjung melihat adanya suaminya itu di sini.
"Mas Dewa nggak mau datang ya?"
"Datang kok. Sekarang dia lagi di perjalanan menuju ke sini."
"Dari tadi ibu bilangnya juga begitu tapi sampai sekarang mas Dewa belum datang juga."
"Biar ibu telepon Dewa lagi ya dan bertanya dia sudah di mana sekarang," Riyanti pergi keluar ruangan bersalin dan segera menghubungi nomor putranya itu.
"Halo bu, ada apa telepon Dewa?"
"Dewa, Shanum menanyakan kamu terus sedari tadi. Cepat ke rumah sakit sebentar lagi Shanum akan melahirkan."
"Pekerjaan Dewa masih banyak bu."
"Lebih pentingan mana pekerjaan kamu atau istri kamu?"
"Jelas lebih penting pekerjaan Dewa bu. Sudah biarkan saja dia melahirkan sendirian. Lagi pula yang dia lahirkan bukan anak Dewa tapi anak laki-laki lain. Bilang kepada Shanum suruh laki-laki yang menghamili dia untuk mendampingi dia melahirkan."
"Shanum itu istri kamu Dewa. Kamu jangan begini dong. Kasihan dia. Harusnya kamu menyemangati dia, dia bertaruh nyawa demi melahirkan anak kalian ke dunia."
"Sudah dibilang anak yang ada di kandungan Shanum bukan anak Dewa bu. Dia selingkuh. Shanum bukan perempuan baik-baik. Dia perempuan murahan yang dengan suka rela memberikan tubuhnya untuk dicicipi semua laki-laki."
"Terserah kamu ingin menilai Shanum seperti apa tapi tolong datang ke rumah sakit dan temani Shanum melahirkan anak kalian," Riyanti mengakhiri panggilannya dan masuk kembali ke dalam ruangan bersalin.
"Bagaimana bu? Apa mas Dewa mau datang?"
"Dewa masih di perjalanan menuju ke sini. Kemungkinan dia nggak bisa menemani kamu bersalin tapi kamu tenang aja, Dewa pasti datang kok."
Shanum menganggukan kepala.
"Kita mulai ya bu Shanum," ucap dokter yang akan membantu Shanum melakukan proses persalinan.
"Iya dokter."
"Tarik nafas.. hembuskan. Tarik lagi.. hembuskan ya begitu."
Shanum mengikuti intruksi yang dokter berikan lalu mengenjan dengan sekuat tenaga. Keringat sebesar biji jagung kini memenuhi pelipisnya membuat Riyanti terharu melihat perjuangan sang menantu melahirkan anak pertamanya.
"Masih kuat bu?"
"Ma-masih dokter," ucap Shanum terbata-bata dan kembali mengenjan untuk yang kesekian kalinya.
"Terus bu, kepalanya sudah kelihatan."
Shanum mengatur nafas sebentar dan terus mengenjan. Suara tangisan bayi memenuhi ruangan bersalin. Riyanti tersenyum melihat bayi mungil yang masih dipenuhi darah itu digendong oleh dokter.
"Bayinya lahir sehat dan normal. Berjenis kelamin perempuan. Selamat ya bu Shanum."
Pintu ruangan bersalin terbuka. Dewa masuk dan berjalan mendekati ranjang rumah sakit tempat Shanum berbaring membuat hati Shanum sangat senang melihatnya.
"Kamu datang mas? Aku kira kamu nggak mau datang," Shanum tersenyum lebar.
"Anak kita sudah lahir mas. Perempuan."
"Kamu pikir aku bahagia melihat anak itu lahir ke dunia?" tanya Dewa. Menatap Shanum dengan tatapan dingin, benci dan menusuk.
"Aku sama sekali nggak pernah mengharapkan anak itu lahir ke dunia."
Semua yang ada di ruangan bersalin terdiam mendengar ucapan Dewa.
"Tujuanku datang ke sini bukan untuk melihat anak itu tapi ada hal penting yang ingin aku bicarakan kepada kamu Shanum."
"Mulai detik ini aku Dewa Pradipta menjatuhkan talak tiga kepadamu Shanum Lestari. Aku sudah mengurus surat perceraian kita dan aku ingin kamu angkat kaki dari rumahku bersama anak haram itu."
"Keterlaluan kamu Dewa!" Riyanti terlihat murka. Dengan cepat menghampiri putranya dan melayangkan satu tamparan keras di pipi Dewa.
"Bisa-bisanya kamu menjatuhkan talak kepada istri kamu yang sudah berjuang melahirkan anak kalian."
"Anak yang dilahirkan Shanum bukan anak Dewa bu!"
"Lakukan tes DNA!"
"Nggak perlu! Keputusan Dewa sudah bulat. Dewa ingin bercerai dengan Shanum."
****
"Pergi dan jangan pernah kamu menginjakkan kedua kaki kamu di rumahku lagi Shanum," Dewa melempar tas berisi semua pakaian milik Shanum di wajah perempuan yang kini berstatus sebagai mantan istrinya itu. Sidang perceraian telah berlangsung. Sekarang baik Dewa maupun Shanum sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi.
"Aku nggak sudi menampung seorang wanita penzinah dan bayi haram seperti kalian."
"Jaga ucapan kamu manusia suci nggak punya dosa sama sekali! Bayiku bukan anak haram seperti yang kamu bilang. Haram bagiku kembali ke rumahmu yang bagaikan neraka bagiku. Menikah denganmu sebuah kesalahan besar dalam hidupku," Shanum menatap Dewa penuh kebencian. Tidak ada lagi rasa cinta di hatinya mengingat perlakuan Dewa yang telah menjatuhkan talak kepadanya di hari persalinan dan di depan dokter juga perawat.
"Harga diriku diinjak-injak. Kamu telah mempermalukanku di hadapan dokter dan perawat. Aku nggak keberatan kamu ingin menceraikanku mas, tapi apakah harus di hadapan orang banyak? Apa maksud kamu? Ingin membuatku malu?"
"Memangnya kamu punya harga diri Shanum? Bukannya kamu murahan dan nggak punya harga diri makanya kamu suka dicoblos sana sini," Dewa tersenyum mengejek.
"Kalau kamu punya harga diri mana mungkin kamu memberikan tubuh kamu untuk disentuh laki-laki lain secara cumah-cumah sampai melahirkan anak pula."
"Tuhan nggak tidur mas. Setelah kebenaran terungkap aku harap kamu nggak akan menyesal karena sudah termakan hasutan dan fitnah perempuan berhati iblis itu. Aku pergi," Shanum menyampirkan tasnya di bahu dan pergi bersama anak yang baru ia lahirkan.
"Shanum tolong jangan pergi nak," Riyanti berlari mengejar Shanum dan memeluknya erat.
"Shanum harus pergi bu. Shanum dan mas Dewa sudah nggak punya hubungan apa-apa lagi sekarang."
"Kalian mau tinggal di mana? Kasihan anak kamu masih kecil," Riyanti melepaskan pelukannya dan menatap Shanum dengan mata berkaca-kaca.
"Entahlah bu, Shanum juga nggak tau."
"Kamu jangan pergi ya. Kamu tetap tinggal di sini sama ibu dan Dewa. Nanti biar ibu yang bilang sama Dewa."
Shanum menggelengkan kepala.
"Lebih baik Shanum tinggal di bawah kolong jembatan dari pada tinggal di rumah itu lagi bersama mas Dewa."
"Shanum, ibu ada uang tapi nggak banyak, gunakan uang ini untuk mencukupi kebutuhan kalian ya," Riyanti meletakkan lima lembar uang ratusan ribu yang dilipat di atas telapak tangan Shanum.
"Maaf cumah ini yang bisa ibu berikan pada kamu."
"Terima kasih bu."
"Iya Shanum."
"Kalau begitu Shanum pergi dulu."
Riyanti menganggukan kepala dan menatap nanar punggung Shanum yang berjalan semakin jauh di depan sana sambil menggendong bayinya.
Shanum terus saja berjalan menelusuri permukaan jalan raya yang ramai kendaraan berlalu lalang. Masih merutuki kebodohannya yang mau-mau saja dinikahi pria angkuh dan sombong seperti Dewa bahkan sampai menentang keluarga.
Shanum memutuskan pergi dari rumah karena kedua orang tuanya tidak setuju dirinya menikah dengan Dewa. Shanum yang selalu hidup serba berkecukupan karena orang tuanya kaya raya harus hidup serba pas-pasan setelah menikah dengan Dewa. Dibuang lalu dicampakan seperti sampah pula.
Shanum menatap langit mendung. Sepertinya sebentar lagi hujan akan turun dan benar saja, rintik hujan mulai berjatuhan membasahi bumi dengan sangat deras membuat Shanum terpaksa harus berteduh di halte pinggir jalan yang sudah tidak terpakai.
Nadira begitu membenci Arumi dan memutuskan untuk menjebak Saga, kakaknya tidur bersama wanita lain yang notabennya adalah sekretaris Saga di kantor untuk membuat rumah tangga Saga dan Arumi hancur. Tidak dapat dihindari benih-benih cinta mulai tumbuh di hati Saga yang memutuskan menjalin hubungan diam-diam bersama sekretarisnya dan berpaling dari Arumi. Sikap Saga mulai berubah menjadi dingin dan ketus kepada Arumi membuat Arumi heran. Seiring berjalannya waktu Arumi menemukan jawaban apa yang telah membuat suaminya itu berubah.
Perselingkuhan Mika dan Adnan di belakang Maya selama ini menjadi satu alasan yang membuat Adnan memutuskan untuk menitipkan anak hasil perselingkuhan mereka ke panti asuhan karena tidak ingin hubungan rumah tangganya dan Maya menjadi hancur. Namun bagaimana jadinya bila anak tersebut justru diadopsi oleh tetangga mereka sendiri dan dari situlah perselingkuhan Adnan mulai diketahui oleh Maya?
Perselingkuhan Mika dan Adnan di belakang Maya selama ini menjadi satu alasan yang membuat Adnan memutuskan untuk menitipkan anak hasil perselingkuhan mereka ke panti asuhan karena tidak ingin hubungan rumah tangganya dan Maya menjadi hancur. Namun bagaimana jadinya bila anak tersebut justru diadopsi oleh tetangga mereka sendiri dan dari situlah perselingkuhan Adnan mulai diketahui oleh Maya?
Nela merasa sangat beruntung karena mempunyai suami yang romantis dan super perhatian seperti Bima. Namun kenapa semakin hari sikap Bima mulai berubah? Bima yang dulunya selalu memprioritaskan dirinya dan sangat perhatian kepada Nela berubah seratus delapan puluh derajat menjadi tidak peduli kepadanya. Sampai pada akhirnya Nela mengetahui bahwa penyebab Bima berubah karena diam-diam menjalin hubungan dengan wanita lain yang tak lain adalah sahabat baiknya sendiri, Seyla.
Seumur hidup Alard tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta bahkan terkesan muak kepada gadis-gadis yang selama ini selalu mengejarnya. Bahkan sampai ada yang menawarkan tubuhnya demi mendapatkan hatinya. Tergiur? Tentu saja tidak. Alard tahu mereka tidak benar-benar tulus mencintainya. Melainkan hanya menginginkan harta dan kekayaan yang ia miliki semata. Sampai pada akhirnya tuhan mempertemukan dirinya dengan Liana, satu-satunya perempuan yang berhasil membuatnya jatuh cinta. Alard begitu mencintai Liana. Apa pun akan ia berikan demi Liana. Namun Alard harus mengalami patah hati setelah mengetahui bahwa Liana sudah memiliki kekasih Nichole dan akan melangsungkan pernikahan. Tepat di hari pernikahannya, Nichol kekasih Liana dengan tidak tau malunya mengakui bahwa dirinya sudah menghamili perempuan lain di hadapan keluarga Liana. Kedua orang tua Liana terlihat sangat murka pada saat itu. Bingung dan malu karena semua tamu undangan sudah berdatangan dan acara pun tidak mungkin dibatalkan. Alard yang begitu terobsesi dengan Liana memberanikan diri untuk menggantikan posisi Nichol. Kedua orang tua Liana pun tidak dapat menolak karena tidak ingin menanggung malu tetapi Alard sengaja menutupi identitasnya dan menyamar sebagai tukang sayur keliling. Dia tidak ingin membuat Liana jatuh cinta karena harta dan kekayaan yang ia miliki seperti perempuan lainnya. Dia ingin membuat Liana jatuh cinta kepadanya karena benar-benar tulus mencintainya. Meskipun pernikahan ini terjadi awalnya tanpa cinta tapi Alard akan berusaha meluluhkan hati Liana dan membuat Liana jatuh cinta kepadanya. Namun bagaimana bila yang terjadi justru sebaliknya? Liana menghianatinya dan diam-diam menjalin hubungan bersama sepupunya sendiri yang Alard benci selama ini. Belum lagi ibu mertuanya yang selalu memperlakukan dirinya seperti sampah, dicap sebagai menantu tidak berguna, selalu direndahkan dan dipandang sebelah mata hanya karena pekerjaan sehari-harinya sebagai penjual sayur keliling? Membuat Alard muak dan membongkar identitas aslinya.
Acara resepsi pernikahan yang ku hadiri pada saat itu ternyata bukan acara resepsi pernikahan sahabat baikku Intan, tapi justru acara resepsi pernikahan suamiku dan wanita simpanannya.
Marsha terkejut saat mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Karena rencana putri asli, dia diusir dan menjadi bahan tertawaan. Dikira terlahir dari keluarga petani, Marsha terkejut saat mengetahui bahwa ayah kandungnya adalah orang terkaya di kota, dan saudara laki-lakinya adalah tokoh terkenal di bidangnya masing-masing. Mereka menghujaninya dengan cinta, hanya untuk mengetahui bahwa Marsha memiliki bisnis yang berkembang pesat. “Berhentilah menggangguku!” kata mantan pacarnya. “Hatiku hanya milik Jenni.” “Beraninya kamu berpikir bahwa wanitaku memiliki perasaan padamu?” kata seorang tokoh besar misterius.
Tiga tahun yang lalu, Erina melahirkan bayi kembar tiga. Namun hanya satu yang selamat - itulah yang diberitahukan kepadanya. Untuk mewarisi harta warisan ibunya, Erina terpaksa menikah dengan seorang programmer komputer yang miskin namun tampan. Setelah menikah dengan pria misterius ini, ia mulai curiga .... Selama tiga tahun tersebut, dia tidak pernah berhubungan seks dengan pria lain, tetapi dia hamil.... Dia juga menemukan bahwa dia memiliki anak lain yang masih hidup .... Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa suaminya yang "miskin" terlihat seperti konglomerat yang dia lihat di TV?
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."
Bagaimana jika keponakan yang dititipkan oleh kakak perempuan nya mulai mengacaukan seluruh tatanan kehidupan nya. Gadis kecil yang dia sangka polos menyimpan cinta mendalam untuk dirinya, memancing hasrat nya berkali-kali hingga pada akhirnya satu malam panas terjadi di antara mereka. Bagaimana caranya dia meminta restu kepada kakak nya sendiri untuk hubungan yang jelas di anggap tidak mungkin untuk semua orang. Namun siapa sangka satu kenyataan dimasa lalu terbuka secara perlahan soal hubungan mereka yang sesungguhnya.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Zain, seorang pengusaha terkenal yang terlihat muda di usianya yang mendekati empat puluh. Ia adalah seorang pria yang nyaris sempurna tanpa cela. Namun, tidak seorang pun yang tahu. Lima tahun yang lalu pasca menyaksikan pengkhianatan istrinya, Zain mengalami kecelakaan tragis. Dampak kecelakaan itu ia mengalami disfungsi seksual. Demi harga dirinya, Zain menjaga aib itu rapat-rapat. Namun, hal itu dimanfaatkan Bella untuk berbuat semena-mena. Kecewa karena Zain tidak mampu memberinya kepuasan, Bella bermain gila dengan banyak pria. Zain tidak berkutik, hanya bisa pasrah karena tidak ingin kekurangan dirinya diketahui oleh orang banyak. Namun, semuanya berubah saat Zain mengenal Yvone, gadis muda yang mabuk di kelab malam miliknya. Untuk pertama kalinya, Zain kembali bergairah dan memiliki hasrat kepada seorang wanita. Namun, Yvone bukanlah gadis sembarangan. Ia adalah kekasih Daniel, anak tirinya sendiri. Mampukah Zain mendapatkan kebahagiaannya kembali?