Anggara menculik Almaira untuk memberikan rasa sakit yang ia rasakan pada ayah gadis itu secara perlahan. Dendamnya puluhan tahun karena kehilangan ibunya membuatnya memutuskan menjauhkan gadis itu dari ayahnya. Namun siapa yang menyangka, seiiringnya selalu bersama dan ketergantungan Almaira padanya, benih-benih cinta itu justru hadir di hati Anggara. Mungkinkah ia akan mengakui perasaannya itu pada gadis yang teramat membencinya? Bisakah rasa cinta itu menghapus dendamnya? Akankah cintanya berbalas? Temukan jawabannya di novel romantis ini ;)
"Diam! Banyak sekali bicaramu!" gertak Anggara.
Rahangnya mengeras dengan tatapan tajam seperti seekor singa yang sedang ingin menerkam mangsa di depannya. Bukan tanpa alasan dia seperti itu, terlalu lelah ia mendengar ocehan dan sumpah serapah gadis yang diculiknya 10 jam yang lalu.
Selama 10 tahun dia menyimpan luka dalam kesendiriannya. Hingga hari ini, luka itu bisa menjadi sedikit terobati atau mungkin justru akan semakin melebar dan dalam.
Melihat gadis yang di hadapannya ini, membuka kembali memori. Tepat ketika sebuah mobil mendekatinya dan ibunya dengan kecepatan tinggi, beriringan dengan suara teriakan setiap orang yang melihatnya.
Bruuukkk...!!!
Hening. Kaku. Menusuk.
Masih dengan mata polosnya, Anggara menyaksikan secara langsung bagaimana ibunya terkapar bermandikan darah. Hampir tiap malam, memori itu terus berulang dalam tidurnya. Pemuda itu bahkan takut untuk memejamkan mata. Teriakan Almaira mengembalikan kesadarannya.
"Lepaskan aku! Siapa kau hah?!! Aku tak pernah melakukan kesalahan apapun padamu. Aku sama sekali tak mengenalmu!"
Anggara bergeming.
"Lepaskan aku! Biadap!"
"Ciih..bicaramu kasar sekali. Sama sekali tidak menggambarkan kecantikan wajahmu dan kelembutan kulitmu." Anggara mulai menghisap rokoknya yang dari tadi ia bakar namun baru bisa ia nikmati.
"Aku tak peduli dengan etika dan adab untuk menghadapi bajingan sepertimu. Lepaskan aku!"
Gadis yang bernamaa Almaira itu memberontak sekuat tenaga seolah ia tak lelah dan tak kenal putus asa.
"Kau tuli haah? Harus berapa kali aku katakan untuk melepaskanku dan membiarkanku pergi dari tempat terkutuk ini. Seandainya ayahku tau, takkan ia mengampunimu. Lepaskan aku!" tambahnya lagi.
Anggara menyiringai. Pelipisnya yang tergores oleh cakaran Almaira sedikit mengangkat dan memandang gadis itu tanpa berkedip.
"Ayahmu? Laki-laki laknat itu akan merasakan kesakitanku selama ini. Kehilangan orang yang dicintai. Bila perlu selamanya," bisik Anggara membuat gadis bermata indah itu semakin membulatkan pandangannya.
"Apa maksudmu? Ayahku bukan laki-laki yang kau pikirkan. Kau salah orang. Lepaskan aku sebelum aku berubah pikiran untuk mengampunimu!"
"Terus saja meracau, aku tak peduli. "
Anggara menyeringai memberikan tatapan yang mengejek.
"Lepaskan aku! Sebelum suruhan ayahku menemukanmu dan kau hanya mampu bersujud memohon ampun!" teriak Almaira. Mata indahnya menyala, urat wajahnya memerah. Amarah gadis itu membuat api yang mungkin sulit dipadamkan.
Angara terkekeh mendengar perkataan Almaira.
"Hhhh...kaulah yang akan bersujud memohon agar ayahmu tidak membusuk karena pnderitaannya kehilangan anak kesayangannya, begitu kan? "
"Dasar Pengecut kau!" umpat Almaira.
"Kau benar-benar memiliki nyali yang kuat. Di luar dugaanku. Tapi maaf, aku sudah lelah mendengar ocehanmu dari tadi. Aku ingin istirahat."
Anggara melingkari selembar kain merah pada mulut gadis itu. Almaira meronta dan sekuat tenaga mengayunkan kakinya. Namun pria berkumis tipis itu mampu menghindarinya dengan cekatan.
"Bergerak sedikit lagi bukan tidak mungkin kain ini turun ke lehermu," lirih Anggara pelan tepat di dekat telinga Almaira namun terdengar benar-benar meyakinkan.
Pemuda bertubuh altetis itu pergi meninggalkan Almaira sendirian. Tidak peduli bagaimana gadis itu melewati malam di tempat yang baru, kebencian dalam dirinya menyelimutnya berlapis-lapis. Kehilangan dunia dan seiisinya bukanlah sebuah musibah, namun kehilangan ibu? Siapa yang mampu mengurai.
Anggara menghisap batang rokok dan menghembuskan asapnya begitu saja. Terasa menusuk cuaca malam itu seperti menembus hati terdalam lalu membuatnya semakin beku.
"Ibu, akan kubalaskan dendam ini sampai Si Tua Bangka itu menginginkan kematiannya sendiri."
Anggara menatap sebuah foto usang yang memperlihatkan seorang wanita dewasa yang sedang menggendong bayi.
"Gadis itu akan menjadi alatku membalas kematianmu, Bu. Aku tahu, hati muliamu itu pasti menolaknya. Tapi hanya dengan cara ini, ayahnya akan mati secara perlahan-lahan. Sakitnya kau tinggalkan akan dia rasakan, rasa sakit seperti ditusuk sampai ke sum-sum tulang hingga seperti tak berpijak lagi di bumi, "desis Anggara sendirian dengan tatapan nyalang dan menakutkan.
***********************************************
"Pembalasan adalah monster nafsu makan, haus darah selamanya dan tidak pernah kenyang." - Richelle E. Goodrich
***********************************************
Lamaran Aditya ditolak oleh Yuni, calon ibu mertuanya karena tidak menyanggupi hantaran yang diminta. Aditya hanya menyanggupi lima puluh juta, sedangkan ia dimintai dua ratus juta. Selain menolak, Yuni juga menghina Aditya dan mempengaruhi anaknya agar mencari laki-laki yang kaya karena Belinda adalah seorang sekretaris di perusahaan besar. Terpengaruh ibunya, Belinda sebagai kekasih Aditya pun ikut merendahkan. Karena emosional, Aditya nekat melamar seorang gadis yang bernama Dahlia, pembantu di rumah Belinda, dengan sebuah cincin berlian. Siapa sangka, rupanya Aditya yang dikenal sebagai pegawai administrasi di kantor tempat Belinda bekerja adalah anak sulung pewaris perusahaan itu. Hari di mana Aditya ditolak, adalah hari ia mengungkapkan jati dirinya. Bagaimanakah reaksi Belinda dan ibunya yang mengetahui rupanya mereka sudah menolak seorang CEO? Akankah Aditya dan Dahlia bisa saling mencintai meskipun pernikahan mereka bermula dari luapan emosi? Ini adalah cerita Cinderella modern yang dikemas dengan kisah romansa dan perebutan kekuasaan yang komplit. Yuk baca dan selami lautan liku penuh kejutan dalam kisah ini bersama Author ;)
Kebencian pada menantunya, membuat Ratih Darmi harus menukar sebuah janji masa lalu ayahnya dengan nyawa cucunya yang masih balita, Farid Abdullah. Razzore yang dikenali sebagai king mafia lalu menculik Farid dan berniat mengeksekusinya di dalam istana bawah tanahnya yang megah. Apakah ibu Farid, Diandra Safaluna yang pernah menjadi mafia bisa menyelamatkan anaknya? Perjalanan Luna untuk mencari balitanya diwarnai dengan konflik batin yang sangat dahsyat. Kehilangan anak tanpa tahu apakah anaknya masih hidup atau tidak, membuat jiwanya menguap seperti meninggalkan raga. "Aku akan menemukan dimanapun monster itu, Aleksei. Bahkan meskipun aku harus menjadikan tulangku sebagai kunci pembuka istananya!" LUNA Novel ini adalah sekuel ke-tiga dari: 1. ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA 2. KEMBALINYA RATU MAFIA Buat yang belum baca, yuk kepoin. InsyaAllah dijamin terhibur💞
Menikah dan hidup bersama sampai akhir hayat adalah impian setiap wanita. Namun, semua itu pupus oleh sebuah keputusan yang sangat mengejutkan. Kinarsih menjadi janda di malam akad pernikahannya. Sebuah awal yang membuat hidupnya terus membawa noda. Doa-doa dendamnya yang selalu dilangitkan membawa karma pada hidup Badai_ mantan suaminya. Mampukah Rian Si Playboy meluluhkan hati batu Kinarsih? Bagaimana mereka akan menemukan hati yang damai? Akankah kebahagiaan bisa direguk bersama? Mungkinkah Badai dan Kinarsih kembali rujuk? Yuk ikuti kisahnya sampai selesai ya Sobat😇
Novel ini sekuel dari novel sebelumnya: ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA. Yang belum baca, cuz ke list novel ya💖 Sebelum wafat, Aderald Ibrahim mengalihkan semua harta yang dikelolanya pada anak majikannya, Diandra Safaluna. Ternyata ketiga anaknya tak menerima keputusan tersebut. Mereka nekad untuk menyingkirkan Luna yang merupakan menantu keluarga itu. Takdir Tuhan berkata lain. Luna diselamatkan oleh wanita yang selama ini menjadi musuhnya dalam dunia mafia. Dia kembali dengan menyamar sebagai ART suaminya yang bernama Diana. Rasa cintanya pada suaminya hanya bisa ia rasa tanpa bisa ia ungkapkan. Bisakah Sayudha mengenali samaran istrinya? Akankah Luna berhasil kembali merebut hartanya dan membalas dendam?
Karena di bawah tekanan kakeknya yang seorang konglomerat, Sayudha Wistara terpaksa menikahi Diandra Safaluna, wanita bercadar yang penuh misterius. Akan tetapi, hampir setiap momen ia sering dibuat terkaget-kaget dengan kemampuan extra dan prinsip istrinya yang aneh. Setelah melihat kecantikan dan keunikan istri bercadarnya, Yudha mulai tertarik dan mengabaikan perjanjian pra nikah mereka untuk berpisah setelah 2 tahun tanpa bersentuhan fisik. Akankah Yudha mengetahui rahasia bahwa istrinya bukan wanita biasa, bahkan sebagai majikan kakeknya di dunia mafia? Novel genre : Romance Action ini sangat cocok menjadi salah satu koleksi buku hiburan. Suport cerita ini ya kakak. Thanks u ;)
“Usir wanita ini keluar!” "Lempar wanita ini ke laut!” Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan“Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, “Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?” Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. “Umurmu berapa ?” tanya Mamih “Sembilanbelas, “ sahutku. “Sudah punya pengalaman dalam sex ?” tanyanya dengan tatapan menyelidik. “Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... “ “Dengan perempuan nakal ?” “Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. “ “Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?” “Dengan ... dengan saudara sepupu, “ sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. “Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?” “Iya, saya berminat. “ “Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?” “Pertama karena saya butuh uang. “ “Kedua ?” “Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. “ “Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. “ “Saya siap Mam. “ “Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. “ Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
"Anda tidak akan pernah mengahargai apa yang Anda miliki sampai Anda kehilangannya!" Inilah yang terjadi pada Satya yang membenci istrinya sepanjang pernikahan mereka. Tamara mencintai Satya dengan sepenuh hati dan memberikan segalanya untuknya. Namun, apa yang dia dapatkan sebagai balasannya? Suaminya memperlakukannya seperti kain yang tidak berguna. Di mata Satya, Tamara adalah wanita yang egois, menjijikkan, dan tidak bermoral. Dia selalu ingin menjauh darinya, jadi dia sangat senang ketika akhirnya menceraikannya. Kebahagiaannya tidak bertahan lama karena dia segera menyadari bahwa dia telah melepaskan sebuah permata yang tak ternilai harganya. Namun, Tamara telah berhasil membalik halaman saat itu. "Sayang, aku tahu aku memang brengsek, tapi aku sudah belajar dari kesalahan. Tolong beri aku kesempatan lagi," pinta Satya dengan mata berkaca-kaca. "Ha ha! Lucu sekali, Satya. Bukankah kamu selalu menganggapku menjijikkan? Kenapa kamu berubah pikiran sekarang?" Tamara mencibir. "Aku salah, sayang. Tolong beri aku satu kesempatan lagi. Aku tidak akan menyerah sampai kamu setuju."Dengan marah, Tamara berteriak, "Menyingkirlah dari hadapanku! Aku tidak ingin melihatmu lagi!"
Yahh saat itu tangan kakek sudah berhasil menyelinap kedalam kaosku dan meremas payudaraku. Ini adalah pertama kali payudaraku di pegang dan di remas langsung oleh laki2. Kakek mulai meremas payudaraku dengan cepat dan aku mulai kegelian. “ahhhkkk kek jangannnhh ahh”. Aku hanya diam dan bingung harus berbuat apa. Kakek lalu membisikkan sesuatu di telingaku, “jangan berisik nduk, nanti adikmu bangun” kakek menjilati telingaku dan pipiku. Aku merasakan sangat geli saat telingaku di jilati dan memekku mulai basah. Aku hanya bisa mendesah sambil merasa geli. Kakek yang tau aku kegelian Karena dijilati telinganya, mulai menjilati telingaku dengan buas. Aku: “ahhkkk ampunnn kek, uddaahhhhh.” Kakek tidak memperdulikan desahanku, malah ia meremas dengan keras payudaraku dan menjilati kembali telingaku. Aku sangat kegelian dan seperti ingin pipis dan “crettt creettt” aku merasakan aku pipis dan memekku sangat basah. Aku merasa sangat lemas, dan nafasku terasa berat. Kakek yang merasakan bila aku sudah lemas langsung menurunkan celana pendekku dengan cepat. Aku pun tidak menyadarinya dan tidak bisa menahan celanaku. Aku tersadar celanaku sudah melorot hingga mata kakiku. Dan tiba2 lampu dikamarku menyala dan ternyata...
ADULT HOT STORY 🔞🔞 Kumpulan cerpen un·ho·ly /ˌənˈhōlē/ adjective sinful; wicked. *** ***