Alvida masih melajang meskipun telah berada dalam puncak karirnya sebagai designer busana ternama. Dia tidak tertarik soal cinta, dan tidak punya niatan untuk menjalin hubungan romansa dengan siapapun. Sampai kemudian garis takdirnya yang monoton mempertemukan dia dengan dua orang pria. Pertama, Leandra seorang pemuda biasa yang seusia keponakannya dan Hadyan yang merupakan pria paling cocok disandingkan dengan Alvida menurut kakeknya. Tak ingin kalah, Leandra berani nekat dan secara ugal-ugalan mendeklarasikan ketertarikannya terhadap Alvida yang sama sekali tidak mengenal apa itu cinta. Namun hubungan mereka terlalu sulit untuk dapat teralisasikan sebab ada sebuah rahasia yang tidak terduga diantara mereka berdua. Siapakah yang akan Alvida pilih menjadi kekasihnya? Sanggupkah Leandra memperjuangkan seorang Alvida yang teramat perfeksionist dari kalangan elit dengan hanya bermodalkan kenekatan dan cinta semata? Dan rahasia apakah yang menghambat kisah mereka untuk bermula?
"Terima kasih banyak.." Sebuah senyum sumringah pria gondrong itu perlihatkan pada semua orang yang menjadi rekan kerjanya malam ini. Dia kemudian menuju ruang ganti untuk berpakaian lebih dahulu sebelum pulang. Hanya celana jeans belel dengan jaket yang dirangkap sweater sudah menjadi style yang paling mencerminkan dirinya. Dan hanya dengan itu dia masih pula terlihat menakjubkan. Meski nasibnya tidak.
Begitu memastikan semua semua orang telah beranjak dan toko sudah dalam keadaan kosong, pria tampan itu langsung saja mengunci pintu toko dengan keamanan berlapis. Ketika mengambil langkah pertamanya, pandangan matanya langsung tertumbuk pada sosok wanita yang berjalan dengan setiap langkah yang dibuat melenggak lenggok serta make up cukup tebal yang menempel pada wajahnya. Membelalakan mata, pemuda itu lantas mendekat dan menarik pergelangan tangan wanita itu cepat-cepat sebelum wanita itu melangkah lebih jauh lagi dari jangkaunnya.
Tidak lagi, dia kapok membiarkan wanita itu pergi sendirian. Mestinya dia mengikat wanita itu dirumah saja. Bukannya membiarkan dia berkeliaran dengan gaun malam yang mencolok untuk mengundang gairah dari para pria hidung belang. Menurut pria itu sendiri dadanan si wanita lebih mirip wanita penghibur dibanding penyanyi klub malam.
Rambut wanita itu bergelombang, dicat warna orange terang. Gaun malamnya yang dia kenakan memiliki belahan dada yang rendah membuat bagian depan tubuhnya terekspos dengan mudah jika dia menunduk sedikit saja. Belum masuk kedalam bar saja dia sudah bisa membuat beberapa pejalan kaki pria perlu setidaknya minimal dua kali untuk melirik sambil meneteskan air liur menjijikan mereka. Pemuda itu tak habis pikir mengapa wanita itu rela memperlihatkan lekuk tubuh indahnya yang sama sekali tidak cukup bila ditutupi dengan gaun seksi macam ini hanya demi sebuah pekerjaan yang gajinya tak seberapa. Terus terang Dia risih menyaksikan wanita nomor satu dalam hidupnya itu dilirik para pria random dijalanan. Dia bahkan tidak berani membayangkan apa saja yang si wanita perbuat didalam tanpa pengawasan darinya.
"Pulang sekarang!" Pria gondrong itu begitu saja menarik tangan si wanita dengan paksa. Nada suaranya juga meninggi. Dia tidak suka melihatnya dalam penampilan seperti ini.
"Apa-apaan kau ini! lepaskan aku! Aku mau bekerja Lean!" Akhirnya nama si pria disebut, wanita itu membalas ujaranya dengan sengit ketika mata mereka bertatapan.
"Kau tidak perlu bekerja, biar aku saja. Kau mengerti ? diam saja dirumah ya?" pintanya sambil merajuk. Sementara kedua tangannya masih menawan tangan wanita itu. Tapi wanita itu malah tidak mau kalah dan mencoba menepis tangan yang menawannya dengan kasar.
"Kau pikir cuma kau saja yang bisa bekerja menghidupi kita? kau tau bahwa itu tidak cukup. Jadi tidak perlu so bersih dan menyuruhku diam dirumah!" balas si wanita dengan nada yang marah. Tapi mereka berdua adalah dua eksistensi yang paling keras kepala. Yang satu menolak maka yang satu akan memaksa dua kali lipat lebihnya.
"Berhenti menolak dan ikut aku pulang! Kau ini menyusahkanku sekali!" Lean lantas membuka jaket miliknya dan menyampirkannya begitu saja di bahu wanita itu. Dia tidak mau menerima penolakan apapun. Lean sungguh setengah membungkus tubuh wanita itu dengan jaket besar yang dia kenakan.
"Lean!" pekiknya lagi.
Kali ini Ketika tangannya disentak Lean tak lagi berusaha membawa si wanita pulang. Penolakan yang betul-betul keras tersebut menghentikan upaya Lean untuk membawanya pergi. Kali ini mata si pria nampak teriritasi saat melihat betapa merahnya polesan lipstick di bibir wanita itu. Astaga.. apa dia mengenakan lipstick yang berlapis-lapis sampai bisa setebal dan bling bling macam itu?
"Kau pulang duluan saja malam ini dan tidak perlu menungguku. Aku bosan harus terus mengurus tingkahmu yang berlebihan seperti aku ini adalah pacarmu. Aku tidak mau kau dihajar sekuriti karena kebodohan yang kau perbuat. Kau mengerti kan?" suruhnya lagi sambil telunjuk yang telah dihias kutek senada dengan bibirnya untuk menunjuk kearah dada Lean. Dia bahkan melepaskan jaket yang semula tersampir dibahunya dengan sangat mudah dan tanpa rasa bersalah. Jaket tak berdosa itu kini sudah jatuh ke jalan.
Lean hanya diam menatap wanita itu sekali lagi. Rasa tidak rela kentara terlihat dari air mukanya. Hatinya teriris pedih, Ketika melihat siluet wanita itu mulai masuk kedalam pintu masuk bar sambil melenggak lenggok seperti cara jalannya ketika mereka pertama kali bertemu. Leandra tahu bahwa disana berbahaya dan penuh pria hidung belang. Tapi wanita itu malah meminta dirinya berdiam diri dan pulang begitu saja tanpa upaya menyeret wanita itu kembali kerumah bersamanya ? jangan bercanda!
"Bu.." Lean tidak putus asa. Pada akhirnya memanggil sebutan itu terhadap wanita yang coba dirinya seret beberapa saat lalu. Biasanya panggilan itu akan cukup ampuh untuk membuatnya tidak berani melangkah maju lagi. Wanita itu Kembali menoleh, melirik kearah putranya yang masih terdiam membeku ditempat yang sama saat dia menepis tangan Lean dengan kasar.
"Lipstikmu tidak enak dilihat. Cepat hapus!" Leandra sudah berdiri didepan wanita yang adalah ibunya dan mencoba untuk meraih bibirnya. Tapi sang ibu cepat tanggap dan menghindari pergerakan Leandra dengan sangat mudah.
"Sudah kubilang jangan urusi aku dan pulanglah anak nakal! Bisa bisanya kau berkomentar soal make up luar biasa ibumu ini"
"Marie, cepat masuk! Sampai kapan kalian terus melakukan drama didepan pintu?" seorang sekuriti bergerak cepat menarik tangan sang ibu untuk masuk. Berhasil memisahkan Leandra dengan sang ibu sang sekuriti kemudian berdiri didepan pintu lagi sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
"Kau ingin membuat masalah lagi disini?" Baru kemarin dia melakukannya dan membuat ibunya kewalahan bicara dengan sang manager bar. Meski tidak suka, selama dia tidak punya uang yang cukup untuk membayar seluruh hutang itu dia tidak punya kuasa apa-apa selain membuat masalah.
Sekali lagi Lean harus mengalah dan merelakan ibunya untuk masuk kedalam sana. Membantu mencari nafkah untuk keluarga mereka. Ya, semua ini terjadi setelah kematian ayahnya. Sepeninggal kepala keluarga dengan tidak adanya harta peninggalan. Lean mulai banting setir menjadi sebuah mesin pencari uang. Dia melakukan apap saja yang bisa ditukar dengan uang. Pekerjaan apapun dia lakukan dikala senggang. Semua itu karena dia tidak bisa berdiam diri membiarkan ibunya bekerja ditempat laknat itu. Meski begitu setelah perjuangannya yang melelahkan, sang ibu masih tak dapat diselamatkan. Dia masih harus bekerja disana karena hutang. Seperti naskah drama ayah Lean adalah seorang penjudi yang memiliki hutang dimana-mana dan salah satu hutang terbesar yang dia limpahkan pada keluarga kecilnya adalah terhadap bar ini. Sehingga sang ibu mesti bekerja untuk menutupi hutang yang dibebankan sang ayah itulah yang kerap Marie ibunya katakan.
Setelah ini tidak ada yang bisa dia lakukan. Menunggu juga bukan jalan yang benar. Lean perlu pulang dan menyiapkan makan malam. Kedua adiknya pasti sudah menunggu dirumah. Namun baru saja memacu langkah menuju arah jalan pulang. Matanya melihat pada satu pemandangan yang membuat dadanya berdebar kencang. Bukankah itu wanita yang dia layani saat bekerja di caffe siang tadi? Dia terlihat sibuk menggandeng seorang pria mabuk yang nampaknya baru keluar dari bar. Meski pria itu terlihat bertingkah sedikit pada batas wajar, wanita itu sama sekali tidak mencoba melawan maupun kabur. Lean awalnya tidak ingin ikut campur, dan cukup mengamatinya dari jauh seperti ini. Lagipula dia mengira mungkin itu kekasih si wanita. Namun dia tidak bisa mempertahankan dirinya sendiri Ketika mendengar wanita itu memekik cukup kencang, sebab pria yang digandengnya berusaha untuk memeluknya secara paksa. Dan si wanita terlihat cukup kesulitan sekarang. Apalagi Ketika tingkah pria itu semakin menjadi dengan menarik kerah bagian atas si wanita seolah berusaha melepaskan kancing bajunya dengan paksa, tindakan asusila yang sangat tidak sopan dan kurang ajar. Geram dan tak tahan hanya berdiam diri dan menyaksikan. Pada akhirnya Lean tanpa ba bi bu lantas langsung menerjang melayangkan tinjunya dengan cukup keras kearah si pria mabuk itu hingga dia tumbang.
"Mampus kau-"
"APA YANG KAU LAKUKAN SIALAN! DIA KAKAKKU!" pekik si wanita yang kini malah menampar dirinya dengan keras. Bukan tamparan yang dia herankan. Melainkan perkataan si wanita.
Loh apa?
WARNING!!!! MATURE CONTENT Setiap malam Lucy mengganti identitasnya menjadi Rose sang primadona klub malam di pinggiran kota. Meski dia dicap sebagai pelacur tetapi faktanya, Lucy tidak pernah tidur dengan pria mana pun meski dirinya ditawar dengan harga cukup tinggi. Sementara itu Rookie sang playboy yang tidak pernah ditolak tidur dengan siapa pun merasa tertantang untuk menaklukan sang primadona klub. Tetapi kemudian tidak disangka mereka berdua justru dipaksa untuk menghadapi sebuah kenyataan, pilihan takdir. Melanjutkan kisah lama yang tidak sempat dirajut atau melanjutkan hidup dengan melepaskan perasaan masing-masing.
WARNING MATURE CONTENT! AREA 21+ Pembaca di bawah umur dilarang mampir, harap menepi dan lebih bijak mencari bacaan lain. Jeff seorang Playboy jatuh cinta pada pandangan pertama saat pesta topeng di kafe-nya. Hubungan keduanya terjalin setelah mereka terlibat situasi panas dan menjadi sepasang kekasih pada akhirnya. Namun Anna rupanya tidak cukup waspada terhadap Jeff, sebab pria itu sudah menyiapkan serangkaian daftar hal yang akan mereka lakukan sebagai sepasang kekasih yang tentunya akan menyalakan gairah satu sama lain di setiap kesempatan yang tidak pernah Anna duga.
Warning 21+ (Mature content) Chika adalah seorang gadis yang baru saja direkrut untuk bekerja sebagai asisten untuk seorang penulis novel romantis terkenal bernama Jack Jeagerjaques. Tetapi siapa sangka kesan pertama pertemuan mereka diluar dugaan, karena Chika mendapati bos barunya sedang bercinta dengan seorang wanita di dapur. Kejadian itu menjadi cikal bakal bagi Chika menandai Jack sebagai seorang pria mesum yang haus belaian. Dia terancam akan menjadi mangsa selanjutnya jika saja Chika tidak berhati-hati dan waspada terhadap pesona maskulin yang Jack miliki. To : Chichi My love, My life, My Inspiration.
Tak ada satu pun cara menjadi ibu yang sempurna. Namun ada banyak cara untuk menjadi ibu yang baik. Jika merayumu dapat mengembalikan putraku dan membuat mereka aman, maka aku akan melakukannya tidak peduli resiko seperti apa yang harus aku tanggung. Kamu harus tahu bahwa aku bukanlah seorang perempuan berhati emas yang pantas untuk kau cintai sepenuh hati. Aku hanyalah perempuan egois jika menyangkut kedua anakku. Lagipula bukankah sebelumnya kita memang tidak saling mengenal? Jadi ketika kita kembali asing itu bukanlah masalah. Malah, mungkin lebih baik begini. Melepasku adalah cara terbijak bagimu untuk mencintaiku. Bencilah aku karena aku sudah memperalatmu, dan lupakanlah aku. Kau seorang pemuda yang baik, karena itulah kau pantas bersama dengan gadis yang sama baiknya. Bukan janda beranak dua yang licik sepertiku.
Lizzie adalah tipikal mahasiswi yang sedang berjuang sendiri tanpa dukungan, karena memilih menjadi calon seniman alih-alih menjadi dokter seperti yang ayahnya inginkan. Putus asa lantaran sang ayah menarik dukungan dana untuk biaya kuliah seninya, Lizzie melemparkan dirinya sendiri untuk menghasilkan uang kepada pria asing tampan. Memanfaatkan kekayaan Daxon si Papi gula bisa jadi opsi terbaik, apalagi jika ternyata si Papi gula adalah seorang bujang, bisa sangat diandalkan dan pintar memanjakan.
Saat itu tahun 1941, untuk pertama kalinya Jean menginjakan kaki di halaman depan rumah seorang janda bekas istri orang Belanda. Untuk pertama kalinya pula, Jean mendapatkan firasat bahwa dia tidak perlu berkelana kemana pun lagi. Sebab wanita Bernama Camila tersebut memberikan dia sebuah kesempatan untuk merasakan kembali menjadi manusia seutuhnya dengan penerimaan yang hangat meskipun Jean telah mengaku bahwa dia adalah seorang mantan narapidana atas kasus pembunuhan. Sayangnya, Camila tidak tahu bahwa orang yang dibunuh oleh Jean adalah suaminya sendiri. Saat dia tahu justru, segalanya sudah serba terlanjur. Jean terlanjur menganggap Camila sebagai rumah yang dia cari dan dia rindukan. Sementara Camila terlanjur menganggap bahwa Jean adalah seorang ayah pengganti yang pantas untuk anak-anaknya
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
ADULT HOT STORY 🔞🔞 Kumpulan cerpen un·ho·ly /ˌənˈhōlē/ adjective sinful; wicked. *** ***
Banyak orang sering mengatakan bahwa level mencintai paling tertinggi adalah merelakan, mengikhlaskan, dan membuat sosok yang menempati hati ini supaya mendapatkan kebahagiaan selalu-meskipun sumber kebahagiaan itu bukanlah kita, melainkan orang lain. Sallyana berpikir kisah cintanya akan selalu mulus dan damai, namun takdir berkata lain. Veen-pemuda itu memaksanya untuk mundur membawa perasaan yang perlahan mulai terkikis oleh rasa perih dari sebuah penolakan. Ketika Sallyana mulai berhasil mengikhlaskan dan merelakan sosok itu menghilang dari hidup maupun hatinya, takdir justru memutuskan untuk kembali mempertemukan mereka berdua dengan status dan hubungan yang sudah tidak lagi sama seperti dulu kala. Akankah Sallyana kembali mencintai Veen? Apakah takdir akhirnya mengambil keputusan untuk mempersatukan mereka berdua setelah sempat terpisah? Atau takdir justru menyandingkan Sallyana dengan pemuda yang pernah mampir dalam hatinya saat sedang menjalani proses melupakan sosok Veen?
Cerita tentang kehidupan di kota kecil, walau tak terlalu jauh dari kota besar. Ini juga cerita tentang Kino, seorang pria yang menjalani masa remaja, menembus gerbang keperjakaannya, dan akhirnya tumbuh sebagai lelaki matang. Pada masa awal inilah, seksualitas dan sensualitas terbentuk. Dengan begitu, ini pula kisah tentang the coming of age yang kadang-kadang melodramatik. Kino tergolong pemuda biasa seperti kita-kita semua. Apa yang dialaminya merupakan kejadian biasa, dan bisa terjadi pada siapa saja, karena merupakan kelumrahan belaka. Tetapi, kita tahu ada banyak kelumrahan yang kita sembunyikan dengan seksama. Namun Kino mempunyai hal yang menarik yang dalam cerita ini lebih menarik dari cerita fenomenal lainnya.