un mengenal si pemilik ruangan. Dia dengan sabar menanti izinnya sebelum benar-benar meniti kedalam. S
. Melihat hal ini Alvida jadi merasa sedikit iba dan juga kasihan padanya. Marco selalu saja menghabiskan waktunya untuk bekerja lembur dibandingkan istirahat meskipun dia punya jam kosongnya sendiri. Mungkin saja itu pelarian
mengalihkan penglihatannya dari setumpuk kertas ya
wa dia ingin kita makan malam bersama lagi," ujar Alvida beralasan. Padahal sebenarnya sang Kakek tidak sekalipun menelepon dirinya,
hadir." Ini sedikit tidak bisa Alvida duga sedikitpun. Baru kali ini dia melihat Marco menolak permintaan yang menyebut nama sang Kakek didalamnya. Jika dilihat, memang benar kalau dia cukup sibuk dan b
a bisa mend
merangkul Marco dan membawa d
n terlalu memaksakan diri sendiri untuk terlalu sibuk bekerja. Jika tidak bisa menghadiri acara makan malamny
rco ingin berubah pikiran. Tapi melihat dia hanya memandangnya saja tanpa mengatakan apapun kemudian menatap kembali berkas di meja ke
a. Jangan terlal
sin dibandingkan manusia. Pria itu seperti tidak punya keinginannya sendiri untuk memulai kehidupan yang baru. Alvida pernah mencoba membantu Kakeknya untuk membuat Marco melupakan wanita yang dia cintai. Tapi sepertinya, untuk Kakaknya yang kala itu baru kali pertama merasakan cinta nampaknya terlalu sulit untuk dapat dia jal
i bibit dimana Alvida tida
tup pintu ruangannya rapat-rapat setelah memberikan salam terakhir sebelum dia beranjak
nti Avida sampai jatuh cinta dan kehilangan akal sehatnya sendiri, rasanya itu hal yang berlebihan yang harus sekali dia tolak tegas sejak awal. Rasanya, hal seperti itu malah mustahil terjadi untuk dirinya yan
i menata hidupnya kembali seper
*
baik, tapi untuk saat ini dia sedang tidak bisa memproses hal-hal diluar dirinya sendiri. Sampai saat ini pikiran Marco masih tertamba
perlihatkan sisi lemahnya ini kepada siapapun. Apalagi terhadap Alvida. Adiknya itu pasti akan semakin khawatir dan akan kembali membujuknya. Sebetulnya Marco sendiri sudah berulangkali mencoba untuk m
lebih lagi Marco sudah menyuruh Alvida untuk pe
a memilih pergi atas kemauannya sendiri. Marco tidak bisa menerima fakta bahwa wanita itu menghilang begitu saja dari hidupnya tanpa sepatah kata. Hanya ada satu hal yang dia tahu. Sebelum pergi wanita itu sempat bertemu dengan Ivander kakeknya, dan menurut beberapa sumberny
numan itu cukup ampuh membuat kesadarannya mengabur. Kali ini dia tidak akan membiarkan hal yang sama terulang kembali. Kemarin dia akui bahwa dia ceroboh karena mudah menerima, tapi hal tersebut karena dia s
minim jelas mengundang mata untuk lekat memandanginya. Terlebih bentuk tubuhnya masih sangat bagus walaupun dia nampa
malah mendekat dan duduk disampingnya. Suasana begitu berisik, bau tembakau yang menyesakan napas, serta udara ya
mulai menggerakan tangannya dengan gerakan vertical dari dada Marco hingga kebawah dengan posisi duduknya yang semakin merapat padanya. Marco bisa merasaka
bisa menemani malam-malam anda. Khususnya malam ini," bisik wanita
ia adalah seorang pria dewasa normal. Aka
i dari tempatnya. Dia mendengar suara pekikan
terpekik terkejut lantaran ada p
esalahan sama sekali. Adiknya tidak menciut meskipun diintimidasi sedemikian rupa oleh perempuan yang seperti berniat membunuh detik ini juga. Sebaliknya dibanding ka
Alvida mengujar balik untuk membalas perkataan Marie. Dia sepertinya sedang berusaha untuk
ganggu denganku! Harusnya kau malu dengan tingkahmu ini. Kau iri? Ingin menjad
? Kalau begitu kau cocok seka
au punya hak untuk mengatakan hal seperti itu pada
Kakakku? Kau baru saja menggerayangi pria yang tidak kau kenal seenaknya dan kau jelas-jelas menggoda
rti ini kan? Apa menurutmu kau
r kata-kata hanya akan membuat waktu terbuang sia-sia. Akhirnya Marco bergerak dan menjauhkan adiknya dari w
u lepas dan Marco langsung membawa adiknya keluar dari tempat itu. Yang jadi pertanyaan se
dak tahu diri! Sialan! Kabur kare
an. Marco bisa melihat tatapan penuh kecewa dari adik bungs
u membu
t ini?" tanya dibalas tanya. Mar
aku sudah menyuru
da bicaranya meninggi. Marco kontan tidak terima wanita
vid
ang. Sudah berapa lama Kakak melakukan ini?" Alvida menatap jen
kongkol lagi dengan Kakek da
i. ini sudah waktunya bagi Kakak untuk membenahi hidup Kakak yang porak poranda kan?" Marco diam sebentar, dia melihat Alvida dan tidak menemukan ada cela dari dirinya. Adiknya ini tulus mengkha
li bila kau mengalaminya sendiri." Marco memilih untuk menghentikan dialog ini da
mencapai mobilnya sendiri dan meraih kenop pintu. Alvida mencegahnya. Kini sek
kakak hidup dalam sebuah penyesalan suatu hari n
ang sedang aku rasakan makanya kau seenaknya menjudge apapun! Untukmu yang hanya melihat dunia dari realitas dan idelismemu kau pasti
paskannya dengan kasar. Bisa dibilang ini adalah
nyak apapun memberikan keterangan Alvida