/0/10557/coverbig.jpg?v=a2c75a4d0f57e76f29ebed4b7d5f4d59)
Dua hari sebelum pernikahan, Leon ditinggalkan oleh tunangannya yang bernama Sheryl. Segala cara sudah dilakukan untuk mencarinya, tapi dia benar-benar tak ditemukan. Demi menjaga martabat dan nama baik dua keluarga, Leon terpaksa menikahi Cherry-saudara kembar Sheryl. Namun, siapa sangka tabiat Cherry sangat berbeda dengan adik kembarnya yang lembut dan penurut. Masalah semakin pelik saat Cherry berusaha mengatur semuanya, memanipulasi Leon untuk menuruti kehendaknya selama seratus hari ke depan. Benarkah mereka akan berpisah seperti waktu yang telah disepakati? Bagaimana jika semesta menempatkan mereka pada situasi tak terduga? Cherry hamil!
"Akh, Sam. Faster!" Suara desah manja seorang wanita terdengar dari sebuah kamar mewah yang menampilkan dua insan manusia yang sedang mengejar kenikmatan dunia. Tubuh masing-masing bersimbah peluh, tapi tak dihiraukan. Mereka bahkan tak menyadari ada seorang pria yang menjatuhkan buket mawar putih dari tangannya.
"Sheryl, kamu masih berpikir untuk menikahi b*jingan itu tapi meminta kepuasan dariku?!"
"Tapi, Sam, bukan ... bukankah kamu se–tuju? Aku ... aku menikahi Le–on untuk-"
"Diam! Jangan menyebut namanya di depanku!" sela Samuel yang bergerak semakin brutal.
Penjelasan Sheryl tak pernah diselesaikan. Mulutnya sudah lebih dulu dibungkam oleh bibir yang buas menguasai Indra pengecapnya.
Tak hanya itu, tangan sang pria tak membiarkan aset di depannya tak terjamah. Lenguhan tertahan membersamai desahan yang tak lagi tertahankan. Gelenyar aneh menguasai wanita yang memiliki tanda lahir di pangkal lehernya itu. Matanya terbuka dan tertutup berkali-kali, bersama tangan yang mencengkeram seprei dengan erat. Tak bisa digambarkan sensasi yang sekarang tengah dirasakannya.
Di sisi lain, pria dengan rompi hitam mengepalkan tangannya erat-erat. Dialah Leon Ferdinand. Pria yang sedang dibicarakan.
Dia tidak menyangka kedatangannya untuk memberikan kejutan kepada Sheryl, justru menangkap basah hubungan terlarang gadis itu dengan mantan kekasihnya. Emosi yang sedari tadi coba ditahan, akhirnya tak terbendung lagi saat mendengar desah manja gadis yang merasakan puncak kenikmatannya. Ekspresi wajahnya terlihat sangat menjijikkan di mata Leon. Padahal, seharusnya gadia itu menjadi pemandangan paling indah yang dia nikahi besok lusa.
Setahun keduanya menjalin komitmen, tak sekali pun mereka berhubungan badan. Leon tahu diri, membatasi interaksi mereka sebelum benar-benar sah menjadi sepasang suami istri. Dia ingin menjaga mahkota istrinya untuk malam pertama nantinya. Namun, apa yang dia dapatkan? Sebuah pengkhianatan yang meluluhlantakkan semua harapan dan kepercayaannya pada seorang wanita.
"Thanks, Dear. Sekarang aku rela meminjamkanmu untuk menikahi pria bodoh itu. Ingat, kita harus tetap melakukannya seperti ini seminggu sekali. Pastikan kamu mengambil seluruh harta yang-"
Brak!
Belum selesai Samuel mengucapkan kalimatnya, Leon sudah lebih dulu menendang pintu di hadapannya. Dengan wajah merah padam, pria itu berlari menerjang tubuh Samuel dan menghadiahkan sebuah pukulan sekuat tenaga. Dia bahkan tak peduli lawannya terjengkang dari ranjang tanpa memakai sehelai benang pun.
Sheryl berteriak tertahan. Tangannya segera membekap mulut dan beringsut mundur sambil mencengkeram selimut putih untuk menutupi tubuh polosnya. Akal sehatnya terkumpul sempurna. Dia sama sekali tidak menyangka Leon tiba-tiba datang ke apartemen yang diberikan padanya sebagai kado pertunangan mereka tiga bulan yang lalu.
"Astaga! Kenapa dia bisa ada di sini?" batin Sheryl sambil memutar otaknya, mencari solusi apa saja untuk menyelematkan dirinya.
Belum juga mendapat jalan keluar, teriakan Leon lebih dulu menggelegar. Jelas kemarahan menguasainya, menyingkirkan akal sehat dan kesadarannya.
"Apa yang kau lakukan pada calon istriku, hah?!" Leon kalap. Lupa diri dan memukuli Samuel dengan sekuat tenaga. Membabi buta.
Lupakan darah yang mengotori lengan bajunya. Lupakan pula sikap tenang dan wibawa yang selama ini dipertahankannya. Bahkan, dia lupa tidak memperhatikan Sheryl yang sekarang beranjak dari ranjang panasnya sesaat lalu. Gadis itu berjalan mundur, menjauh dari pria yang saat ini terlihat seperti banteng yang terluka. Tanpa alas kaki, dia mengambil satu per satu pakaian miliknya yang dilucuti oleh Samuel sejak di ruang tengah.
Suara teriakan Leon berpadu dengan Samuel yang mengaduh setiap kali pukulan bersarang di wajah. Bisa dipastikan rasa nyeri, perih, dan ngilu merayap seluruh saraf di tubuhnya. Mengirimkan sinyal rasa sakit yang luar biasa. Bahkan, tulang hidungnya terasa kebas, dipatahkan oleh Leon di pukulan ke sekian.
Sheryl tahu, dirinya tidak akan selamat dari tangan dingin Leon. Meskipun tak akan dipukuli seperti Samuel, bukan berarti penderitaan lain tidak bisa dihadiahkan padanya. Pria itu amat membenci pengkhianatan. Tamatlah riwayatnya jika dia memutuskan untuk terus bertahan di sana.
Dengan keringat sebesar biji jagung yang mengalir di pelipisnya, gadis dengan penampilan kacau itu menyambar jaket kulit milik Samuel dan segera meninggalkan hunian mewah yang seharusnya menjadi tabungan aset masa depannya. Dia tidak peduli lagi. Satu yang pasti, dia harus menyelamatkan diri dari iblis berwujud manusia yang masih terus memukuli Samuel di dalam sana.
Gerakan Leon baru terhenti saat Samuel memejamkan mata. Kesadarannya tak lagi bersisa, pingsan setelah tak bisa lagi menahan semua kesakitan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.
Dan detik itu juga Leon menyadari tak ada siapa pun di sekitarnya. Berkali-kali dia menyapu pandangan ke segala arah, tetap siluet tubuh Sheryl sekali pun tak lagi bisa dilihatnya. Gadis itu entah pergi ke mana. Membuatnya hanya bisa berteriak sekuat tenaga untuk melampiaskan marah, kecewa, sakit hati, juga dendam karena dipermainkan dengan begitu mudahnya oleh seorang wanita yang sempat sangat dipuja olehnya.
***
"Bagaimana?" Dengan wajah lelah, juga lingkaran hitam di sekitar mata, Leon menemui asisten sekaligus sahabatnya. Dia memerintahkan pria itu mencari jejak kepergian Sheryl.
"Dia menghilang begitu saja. Aku kehilangan jejak setelah dia meninggalkan mansionmu. Tiga supir taksi yang dia tumpangi, sama sekali tak bisa membantu. Mereka juga tertipu karena tidak mendapat bayaran sepeser pun. Sheryl begitu lihai kabur dengan alasan ingin pergi ke toilet."
"Sial!"
Gebrakan meja terdengar bersama umpatan Leon yang menunjukkan puncak kemarahan. Dia sama sekali tidak bisa menerima pengkhianatan itu begitu saja. Ada ratusan, atau bahkan ribuan tanya di kepala yang tak bisa dimuntahkan karena sasarannya tak ada di sana.
"Cari sekali lagi! Dia harus datang ke hadapanku hidup-hidup untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya."
"Bagaimana dengan pernikahan kalian jika dia tetap tak ditemukan?"
Gemeletuk deretan gigi Leon terdengar saling beradu. Juga kepalan tangan yang siap menghantam apa saja. Dia bisa tenang seperti lautan di tengah samudera yang terlihat tak menunjukkan marabahaya. Namun, sekali saja sesuatu melewati batasannya, dia tidak segan menghancurkan hal itu menjadi serpihan mengenaskan yang tidak akan bisa disusun kembali seperti sedia kala.
"Aku akan terus mencarinya, tapi sebelum itu ada yang ingin kukatakan padamu, Leon."
Pria dengan setelan jas yang tak kalau mewah dari sahabatnya itu meletakkan satu bundel dokumen ke atas meja kaca. Dua lembar foto close up berhasil menyita atensi pria yang masih dikuasai kemarahan. Tangannya sigap mengambil lembaran itu dan bersiap merobeknya saat melihat nama di kertas yang tampak asing.
"Sheryl memiliki saudara kandung. Namanya Cherry. Mereka kembar identik tapi terpisah sejak kecil!"
Deg!
Seperti tersambar petir di siang hari, Leon tak bisa mencerna penjelasan yang tertangkap telinga. Apa maksudnya? Kembar?
Sengaja pulang cepat karena suamiku demam, aku justru menangkap basah dia sedang bercocok tanam dengan Joyce, sahabatku sendiri. Bukannya minta maaf dan mengakui kesalahan, Mas Reza malah menceraikanku dan menguasai seluruh hartaku. Lihat saja. Akan kubalas pengkhianatanmu, Mas!
Aku gagal menikah karena dinodai oleh calon kakak iparku sendiri. Mirisnya, justru akulah yang dituduh sudah menggodanya dan diusir dari rumah. Sebagai gadis ternoda, aku hanya bisa menjual tubuhku pada pria hidung belang yang banyak uang. Bertahun-tahun kemudian, lelaki brengsek itu menjadi pelangganku, bahkan menyewaku selama sebulan agar tidak tidur dengan lelaki lain. Apa yang dia inginkan?
Prekuel "Terpaksa Menikahi CEO" "Aku akan terus datang sebelum kau setuju menikah denganku.” "Apa kamu gila?!" teriak Eva yang sudah kehabisan kesabarannya. "Aku tidak gila. Aku hanya berusaha mempertanggungjawabkan apa yang terjadi. Ada anakku di perutmu. Bagaimana mungkin aku bisa mengabaikannya?" "Kenapa tidak bisa? Aku tidak akan menikah dengan pria licik sepertimu." Penolakan Evalia terhadap pernyataan cinta Hanson Dirgantara justru membawa bencana, membuatnya terjebak bersama pria itu dan hamil tanpa adanya ikatan pernikahan. Berbagai kesalahpahaman membuat Eva semakin membenci pria itu. Permasalahan semakin pelik saat Eva menolak menikah dengan Hans, bahkan berusaha menggugurkan Baby CEO di perutnya. Segala macam cara dilakukan oleh Hans untuk memenuhi ambisinya, termasuk menggunakan seluruh kemampuan finansial keluarganya demi menaklukkan gadis yatim piatu yang sudah berhasil membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Sanggupkan Evalia Lesmana terlepas dari jerat pria yang terobsesi padanya? Masih mungkinkah dia menggapai cita-citanya menjadi seorang dokter di bawah kendali Hanson Dirgantara? Tambahkan buku ini ke rak bacaan kalian dan ikuti kelanjutan kisahnya. Jangan lupa follow sosial media @hanazawa.hana untuk info novel terbaru author! Selamat membaca, Hanazawa^^
Spin off "Arrogant Husband" Memasuki usia 30 tahun, Evan Maximilian dibuat pusing oleh perjodohan yang dilakukan oleh mamanya. Sudah ada 12 wanita yang dikenalkan padanya, tapi sama sekali tak ada yang berhasil menarik perhatian Evan. Karena satu kesalahpahaman, Evan justru harus terjebak dengan Irish, sekretarisnya sendiri—seorang janda yang seringkali menjadi fantasi liar pria mana saja yang melihatnya. Namun ternyata, dia memiliki sesuatu yang membuat Mama Laura amat menyukainya. Bagaimana Evan menghadapi dua wanita yang membuatnya sakit kepala? Bisakah dia membujuk Irish agar bekerja sama bermain drama di depan Mama Laura?
Warning! 18+ "Pak, hentikan!" Monika menahan dada bidang Rio, menyadari situasi yang tidak seharusnya terjadi di antara mereka berdua. "Kenapa? Kamu sudah tidak sabar, heh?" Monika menggeleng cepat. Bukan itu maksudnya. "Dua miliar! Aku akan berhenti jika kamu bisa mengembalikan uang dua miliar yang ayahmu hilangkan. Bagaimana?" Pernikahan seharusnya menjadi hal paling membahagiakan bagi seorang wanita. Bersanding dengan pria yang akan dilihat seumur hidup dan menjalani hari-hari penuh cinta. Namun, tidak berlaku bagi Monika. Gadis 26 tahun itu terpaksa menikah dengan seorang pria kasar dan arogan bernama Rio Dirgantara. Dia harus menanggung kesalahan ayahnya yang membawa kabur uang perusahaan. Bagaimana gadis lemah itu akan bertahan? Bisakah dia melepaskan diri dari jerat CEO tampan yang menyimpan dendam kesumat pada ayahnya?
Warning! 18+ “Lahirkan seorang anak untukku, maka perusahaan mendiang ibumu akan tetap berdiri." “Anak? Dasar laki-laki gila!” Damian didesak oleh orang neneknya untuk segera menikah dan memiliki seorang anak. Sayangnya, dia sama sekali tidak tertarik pada wanita. Bahkan, merasa jijik kepada mereka. Namun, fantasi liarnya tak bisa lepas dari tubuh Alexa. Di sisi lain, perusahaan mendiang ibu Alexa hampir dinyatakan bangkrut karena utang 4 milyar. Hanya Damian yang bisa menolongnya. Sanggupkan Alexa—yang keras kepala, bertahan hidup bersama pria yang arogan, temperamental, dan pemaksa? Ke mana takdir akan menuntun keduanya?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Pelan tapi pasti Wiwik pun segera kupeluk dengan lembut dan ternyata hanya diam saja. "Di mana Om.. ?" Kembali dia bertanya "Di sini.." jawabku sambil terus mempererat pelukanku kepadanya. "Ahh.. Om.. nakal..!" Perlahan-lahan dia menikmati juga kehangatan pelukanku.. bahkan membalas dengan pelukan yang tak kalah erat. Peluk dan terus peluk.. kehangatan pun terus mengalir dan kuberanikan diri untuk mencium pipinya.. lalu mencium bibirnya. Dia ternyata menerima dan membalas ciumanku dengan hangat. "Oh.. Om.." desahnya pelan.
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?