ngkat sendiri karena Dylan harus pergi ke tempat lain untuk berbelanja
dia membuat lompatan kecil dengan senyuman ceria, semakin me
i memulai hari dan membuat siapapun yan
, Cammie!" sapa Luca menepuk
kecil yang ditanggapi Luca juga tertawa lalu mengeluarkan kunci
café, meja dan kursi yang dia lap be
rtha, salah satu Bibi yang bekerja di
mbah lesung pipinya yang cekung masuk ke dalam pipinya, "Aku sudah selesai, B
n bahan makanan," cetus Camilla yang l
Nona Cammie yang cantik begini ikut membantu pekerjaan dapur. Sudah, istirahat saja di
sangat menjaga dan juga memanjakannya tetapi Camille menyukai me
café sambil menunggu pelanggan datang. Pierre tidak seperti biasanya terlambat belum datang ke café tetapi C
nmu?" tanya Luca yang melihat Camille mem
cepat sambil mendongak menatap mata L
n dengan Camille dan saat itu pula
dan tersenyum menyambut kedatangan Martin yang tidak biasa
cello sudah buka, jadi mampir," Martin memberikan alasan
masuk mengikuti Luca ke dalam
maniku sarapan di sini, Nona Ca
ake mu. Aku bisa menyiapkan sarapan untuk pelanggan pertama kita," cetus Luca yang juga t
engan Camille selama beberapa saat akan membuatnya baik-baik saja. Luca hanya tidak ingin bersaing de
a sebelumnya. Coretan yang berisi rencana dalam kepalanya mengenai rumah orang kaya mana yang akan dia datangi mal
p lekat ke wajah Camille yang menyuap cake dan pandangannya
empat Camille berada, dia juga bisa melihat ruko tempat tinggalnya bersama
emu di mana, Tuan?" tanya Camille memalin
igelitik. Rasa bibir pria yang duduk di depannya itu masih sangat jelas
a sangat yakin gadis yang juga lancang menempelkan bibir pada bibi
hut Camille sambil tertawa kecil lalu menggeleng cepat, "Aku belum pernah ke Palermo, Tuan. Apakah Tuan Martin dari Pale
ke arah lautan yang berwarna biru tosca dan burung elang merah melesat kia
dan meletakkan camilan pembuka
siap, juga untuk Nona Cammie," ucap Mart
" Camille memotong cepat agar menghent
pa. Kamu juga belum sarapan, 'kan? Jadi sekalian," cetus Luca sambil mengedipkan sebelah matan
hembus ke Martin yang semakin membangkitkan ing
berusaha bersikap santai meski dia melihat Cami
ntah empat ha
berjalan lancar meskipun sebenarnya gadis itu enggan. Tetapi dia tidak bisa menghentikan Martin untuk tid
ya lalu mereka sama-sama memperhatikan burung elang merah mun
ana," Martin bercerita dan berhenti sejenak memperhatikan perubahan ekspresi
wanita," lanjut Martin masih terus memperhatikan wajah Camille samb
Martin?" tanya Camille berusaha santai meski jan
ma wanita itu sama denganmu," bisik Martin sedi
dia berlari pergi ke arah kamar kecil, meninggalkan Martin yang semakin menyipitkan matanya menatap be