img Nafkah Istri Pertama  /  Bab 9 Nyonya Baru | 16.07%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 9 Nyonya Baru

Jumlah Kata:1263    |    Dirilis Pada: 26/06/2023

aku minum? Aku haus n

edang membalas pesan-pesan pelanggan yang masuk d

gambilnya sendiri ke da

mendengar jawab

in hp ajah. Padahal aku baru pulang dari banting tulang cari uang untuk makan kita. Supaya mulut

terus terang Ika tak suka d

n hanya menganggap aku ini berdiam diri saja di rumah tanpa melakukan apa-apa. Aku sudah cukup berbaik hati selama ini melayanimu d

angan. Walaupun jujur di dalam hatinya

ini kami yang menjadi tulang punggung. Kamu cuma menikmati hasilnya sa

Rasa tidak terima

tulang punggung yang menafkahiku. Sekarang coba kau katakan, apa yang kau lakukan selama berada di rumah ini

perabotan di rumah ini yang dibeli dengan uangmu? Ada apa tidak? Kalau k

isu. Bingung mau menjawab apa. Karena mema

jawab, Ika kembali mel

untukku, aku tanya sama kamu, apa kau percaya

kela

al melebihi yang ada di rumah ini. Bahkan dengan pernak-pernik nya juga. Tentu saja bukan barang murahan yang akan kubeli. Kulih

juk-nunjuk kursi pajangan dindin

-kursi ini bukanlah barang bagus. Ini yang Mbak Ika sombongkan? Duduk saja di sofa ini rasanya s

tertaw

bermutu. Itu yang membuat aku malas berkutat di dapur bersa

t menggigit. Sama sekali tidak mengerti etika dalam berbicara. sambil berbicara pun tan

rdiri. Dan juga kalau kamu menganggap seisi dapurku tidak berbobot. Lebih baik kau tidak usah makan dan minu

suka dengan jawaban balasan

rumahmu, Mbak. Ta

Terlepas dari itu, yang pasti ini bukan rumahmu. Kau

uan yang begitu lembut, dan dari kerudung beserta busananya yang anggun, Ika membayangkan Naura adalah sosok

ri perempuan itu, Ika bisa menyimpulkan, Naura b

leh memilih untuk meninggalkan

ad itu adalah suamiku juga. Tentu saja rumah ini milik

erkata begitu

usah mengaku-ngaku. Seharusnya kau malu, apalagi kalau ka

kan tinggal

p denganku, seharusnya kau bisa men

nyum. Entah apa yang ia pi

Itu pasti menyangkut perasaan Mbak

, heran dengan tanggap

ksudmu

mend

iranku, bukan? Atau mbak sedikit khawatir jika dalam waktu tidak lama l

mengerti dengan ca

u aku mengizinkan Arsyad menikahimu sup

-jemarinya di atas meja kaca di hadapannya. Seh

a menebak perasaan Mbak. Hati siapa yang tidak sakit jika suaminya ingin berbagi hati. Apalagi itu dengan peremp

ebih cepat. Ucapan Nau

tu Naura? Tahu apa k

sudah tahu. Lihat saja nanti, sedikit demi sedikit a

li dengan kalian." Ika terbawa emosi. Sehingga suaranya ter

engapa bicara benta

lah tiba-tiba nampak tersedu-sed

Mi? mengapa N

menjatuhkan diri ke

kan aku macam-macam. Aku tidak bisa terima, Pa. Tidak bisa. katanya aku t

uh Ika untuk duduk di

galah kepada adik madumu, dia belum begitu lama mengarung

rkejut mende

rasa Arsyad tidak menyelidiki masalah yang sebenarn

untuk mengambilkan air minum padanya. Kukira itu masalah ringan, apa salahny

gan buliran air jatuh dari sudut matanya. Arsyad yang mul

dak perlu juga menjadi masalah besar apalagi sampai bertengkar. Lihat Naura menang

sam

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY