Dia sama sekali tidak tahu sudah berapa lama dia berlutut di luar. Dia hanya ta
, Becky bisa saja memanfaatkan kesempatan in
bersikap begitu kejam. Terkadang, bahkan dirinya send
melihatnya. Setelah berlutut sepanjang mala
gnya dengan tatapan muram dan mencubit dirinya sendiri
seharusnya dia mau men
na hujan badai malam sebelumnya dan matanya yang berbentuk seperti biji almond i
nnya yang keras kepala. "Apa kamu sudah be
atanya melebar dengan tak percaya. Dia tiba-tiba menyadari bahwa berl
kan suatu hal pada mereka. Dia tidak akan m
Berline ke dalam air. Dia yang me
tubuhnya. Ketika akhirnya bisa berdiri, Becky kemudian menatap mata pria itu dalam-dalam dan me
alih-alih mengakui kesalahannya, wanita itu malah menyatakan bahwa dia ingin menceraikannya. T
laman berlutut di tanah. Dan yang lebih buruk lagi, hujan telah memperb
sulit daripada yang terakhir, tetapi dia
lam kamarnya. Dia mengertakkan giginya dan dengan cepat
selnya, dia kemudian dengan cepat mengema
an sedang berjalan naik ke lantai atas. Tanpa memandangnya sediki
itu dia keluar dari rumah itu, pandangannya mulai terasa kabur.
gsan di pinggir jalan, Jessie
r Becky, lalu memasukkannya ke dalam bagasi. Begitu dia menutup p
ec
dia menyentuh Becky, dia kaget mera
ati-hati, Jessie menuntun Becky ke kursi penumpang di
ngar ucapannya. Wajahnya terlihat sepucat hantu, dan meli
hadapi Keluarga Arsenio. Dia menginjak pedal gas da
Begitu dia membuka matanya, dia melihat Jes
anya masih tergambar dengan sangat jelas dalam benaknya. S
akkan giginya untuk mencegah dirinya menangis. Di dalam ruangan
mengubahnya. Sampai hari ini, pria itu masih mencintai Berline dan hanya mencinta
a Becky memikirkannya kembali, dia pikir dirinya lebih dari hanya