p Najwa, aku segera ber
Rekan bisnisku kali ini adalah laki
sok kenal!" Najwa be
berkenalan. Rupanya laki-laki tu adalah, Bagas. Anak tunggal dari perusahaan Adiyasa
esi presentasi. Bagas yang di temani oleh asistennya manggu
sama ini!" Bagas berdiri, dan men
asih, Pak
sudah tersedia di Cafe perusahaan." tawar ku. Ini adalah agenda dari Naj
aku bangun Cafe di perusahaan ini, dengan tujuan jika bosan membahas bisni
ar Bagas. Aku menurut, urusan yang lain di urus oleh asisten kami. Aku dan Bagas naik ke roof
ooftop, aku hanya di
ntasi" Bagas memuji ta
a kasi
ai apa?" tanyanya ya
sudn
a aku nanya kamu presentasi pakai apa!" aku masi
, tak percaya mendengar ucapan laki-laki ini. Kala
ik Cafe kita!" titahku pad
u mengajak Bagas duduk, sengaja tidak terlalu ke pinggir karen
h ba
ang, aku berteriak seperti orang kesetanan. Rasa sakit yang teramat menghujam dada sehingga sulit sekali untuk bernaf
ai tujuh, di sana akan ku akhiri hidupku. Pu
aat melihatku yang sudah siap melompat. Tubuhku menggigil
n!" teriak Najwa. Aku t
menghancurkan hidup lo? Lo harus bangkit, Fi!" Najwa mulai terisak. Hingga aku
Jangan terus-terusan bikin gue repot!" makinya. Aku tidak tahu kenapa Najwa bisa
menggigil meraih obat yang di beri Najwa. Saat obat sudah sampai ke tenggor
h ba
aan Bagas membuyarkan lamunanku. Aku menghela na
angkan phobia!
tinggian! Luar biasa!" Bagas bertepuk tangan, aku hanya menatap datar. Tidak
h ba
padaku. Kebetulan waktu itu pembangunan lantai sepu
pat yang indah. Bukan lagi tempat untuk bun
hobia lo, Fi?" aku mengangguk. Na
sakan diri. Awal-awal, tubuhku selalu menggigil. Mual ingin muntah,
mberikan sebuah saran pada
ana. Aku di minta untuk meluapkan semua isi hati
a lo! Lo jadikan tempat ini buat lo bisa n
jwa, aku langsung men
i
aki br
aninya lo
lu di wajah
ue kehilangan B
o, gue jadi
t, D
t gue aka
o bertekuk lutu
ue lakuin apa yang lo
ancurin ke
apa yang gue
pat atau lambat
ikut terisak mendengarnya. Semenjak itu, aku mer
back
rus?" Bagas mel
aa
jujur?" t
, tent
mengenalmu
bih jauh!" aku terkesiap
ya, Pak?" tan
pembicaraan ini. Aku benar-benar tidak mau berurusan ke ranah pribadi ap
apku dengan sedikit menekan kata teman. Bagas hanya tersenyum, mungk
meletakkan sebuah menu lengkap, mulai d
dar mengangguk lal
i nikmati,
putar Cafe dan menunya. Setelah selesai makan,
tuk berkenalan lebi
jawab
ng dan setajir Bagas, dimana kurang
aja, bungkus!" ucapku enteng sambil memainkan po
rang kepercayaan ku yang bertuga
rumah orang tuanya!"]
!"] telpon ku matikan.
tanya Najwa saat m
ue ada
erusahaan
. Aku meninggalkan Najwa ya
engan kecepatan tinggi. Menepikan kend
pada Rey yang menunggu di dalam mo
ku merasa heran dengan Rey, sang
y mengangguk. Aku memasuki pagar rumah mewah, a
siapa?" tany
a saya boleh masuk?" tanyaku. Mendengar nama
enunggu lama, ucapan salam ku sudah di jawab. Pintu di buka
a ya?" Ibu Sherl
ly, Bu" ucapku s
ly. Mari masuk,
terkesima melihat isi dalam rumah orang tua Sherly. Bukan
itah perempuan
ebentar lagi Sherly juga aka
apa ya, Nak?"
di sekitar sini, Bu. Jadi
Sherly? Ibu kok ga
ekat mungkin, karena kesibukan makanya
mi yang dulu, ini rumah baru yang di belikan s
u Ibu" aku ikut-ikutan antu
on namanya!" Bu Nur memb
juga gak sempat datang k
istrinya. Jadi kami tak ingin membuat acara besar-besaran. Takutnya nanti mantan istri Dion kena mental
ambu