an daun mint segera Monika ratakan ke atas kepala, membuat mahkota indahnya ter
n handuk melilit tubuh rampingnya. Langkah kaki gadis itu ter
rusak?" Monika m
li. Pemandangan di hadapannya sungguh membuat libidonya naik seketika. Otak
m hati. Hasrat laki-l
nika, mengalir membasahi leher putih mulusnya. Siluet tubuh gadis ini terl
kalipun, dia hafal Di mana letak pakaiannya berada. Tanpa kecurigaan sama sekali, Monika mulai memakai pakaian.
ja memancing ga
h ingin melompat begitu mendengar
arah kemudian memamerkan
miliknya sekalipun, dia tahu siapa tamu tak diundang yang datang ke kamarnya.
elihatnya?" Rio semakin mendekat membuat Monika panik. Otaknya tak bi
meniup telinga bagian belakang Monika. "Apa
pannya. Dia segera memanjakan wanita yang kin
askan diri dengan sekuat tenaga.
emanipulasi keadaan, membuat alarm tanda bahaya segera menyal
sedikit renggang. Kesempatan ini tak disia-siakan oleh Monika. Dia berlari setelah menyambar
erang benderang. Benar dugaannya, pria yang berhasil membuat jantungn
ika. Dengan tatap mata penuh kebencian, dia mengus
menertawakan permintaan gadis yang kin
tu saja aku berhak mengunjungimu. Rumahku
eriak Mon
h?" Rio mulai melangkah maju. Tatap matanya berkilat, kemarahan jelas mulai merasukinya. "
bukan jumlah yang sedikit. Entah berapa puluh tahun yang harus dia habiskan un
juta? Dua ratus juta?" Aura iblis begitu kentara di sekitar pria 31 tahun itu. Logikanya sumbat, didominasi ol
Monika melempar benda itu sebagai bentuk kemarahannya. Kata-kata priaitu memb
a bergerak meliuk ke kanan dan ke kiri dengan cepat
ain, aku bisa memberikannya lima kali lipat." Senyum iblis itu semakin melebar. Dia meras
elangkah mundur, berusaha menjaga
nggema. Kemarahannya sirna, berganti dengan pe
padamu. Selama kamu bersedia menjadi penghangat ranja
. Ada secercah harapan dari mata indah gadis itu saat melih
ilikinya ke arah depan, membuat langkah Rio tertahan. Tawanya segera
anjangmu! Jangan berpikir kamu bisa mendapatkan segalanya dengan uang. Aku
melangkah, mengikis jarak dengan istrinya. Teriakan dan anc
nempelkan benda pipih mengilat itu di pergelangan tangan bagian dalam. Napngindahkan ancaman Monika. Dia tetap melangk
urna terjatuh ke lantai, membuat tubuh bagian at
ghentikan langkahnya tepat di depan Monika. "H
ua orangtuanya berpisah. Bagaimana bisa dia menyerah akan keadaan yang masih bisa dihadapi? Penderitaan
a ke lantai. Pria itu bahkan mengambil seli
kemudian membawanya untuk duduk di tepi ranjang. Kehangatan yang pria itu tunjukkan, berbanding terbalik dengan
ma yang sebelumnya Monika ambil. Dengan cekatan, pria itu memakaikan pakaian di t
angka Rio akan memperlakukannya
perti itu? Apa kamu
dengan sikap suami kontraknya. Mungkinkah pria ini berkepribadi
menatap manik mata istrinya dalam-dalam. Langkah kakinya menuju bagian dapur
air tanpa warna di dalam g
tidak akan melaku
jang, menyelimutinya sebatas perut. "Sela
apati sikap manis suamnya. Dia memejamkan mata, bersiap masuk k
l melirik gelas di atas meja. Dia menat
masih ingin melawanku