onika kepada dua orang yang mendekat ke arahnya. Mereka tampak aneh, tidak seperti p
ama lain. Salah satu dari mereka melepas kacamata hitam dan menatap tajam ke a
panggil pria itu dengan s
caranya dengan pandangan waspada. Tampilan mereka bu
tan di tempatnya bekerja. Lagipula, Monika terlihat membutuhkan bantuan untuk menghadapi dua orang yang t
urusa
tan di toko tempat saya bekerja. Enyahlah ji
an kepala. Dia menatap ke luar sekilas, seolah memastikan kalau po
sebentar?" Si pria misterius kembali menatap Monika, mengaba
k memiliki hubungan dengan orang-orang asin
on
ampaikan, katakan saja di sini!" Monika meneguhkan hat
gatakan tujuannya datang kemari. Jika membuang waktu lebih lama
Selembar foto dikeluarkannya dari
ncul firasat tidak mengenakkan yang dirasakannya. Tentu saja dia sangat mengenal pria dalam potret itu. Pria yan
tri mudanya. Dia marah dan membencinya, sampai harus menghilangkan marga sang ay
raba arah pembicaraan kedua tamu tak diundangnya. "Maaf, mungki
tah apa maksudnya, Monika tidak mau memikirkannya. Sese
lnya? Dia membutuhkan
eselamatan ayah yang dibencinya. Bagaima
onathan sebagai ayah kandungnya. Nyatanya, mereka memang tak lagi berhubu
tu silakan
eng tegas, suaranya sedikit meninggi
ah menjadi pusat perhatian. Beberapa pengun
sejenak sebagai kasir minimarket. Toh, masih ada temannya yang berjaga. Akhirnya, dia keluar me
Monika mempertahankan sikapnya yang tenang. Dia tidak ingin gega
engan tuan Jonathan?" pria itu kembali berta
dan memang memilih tidak mau tahu. Setidaknya,
au bahkan berkirim pesan. Mungkin beliau sibuk dengan perusahaan tempatnya bekerja atau istrinya.
masalah di perusahaan yang berkaitan d
ama dengannya, bukan saya!" Monika mundur dua langkah, sedikit menjauh. Kecurigaan semakin b
yampaikan tugas untuk
bekerja dan tidak bisa iku
ng pria berpakaian hitam-hitam dari arah lain. Dia harus
dis rambut pirang yang cantik rupawan. Wajah menyeramkan miliknya terlihat je
berbalik dan mengambil langkah seribu. Dia harus segera menjauh
!" teriak pria yang men
ngkahnya. Dia justru mengumpulkan te
angan biarkan dia lolos
apkan, tentu saja membuatnya semakin panik. Tidak
ergerak, mengejar Moni
i dia menengok ke belakang, menghitung jarak yang terasa semakin dekat. Hanya lima meter lagi dia akan sampai di jal
onika, membuat pergerakannya terhenti seketika. Monika mene
angan lain kembali datang. Percobaan Monika untuk kabur gaga
kup untuk memberikan perlawanan berarti. Namun
pin orang-orang itu. Wajahnya merah padam, naik pitam
dan perlawanan yang coba dilakukan tak ada gunanya sama sekali. Tubuhnya begitu kokok, lebih keras dibandingkan samsak tinju. Perlawanan Monika tak mem
g, menghantam jok hitam yang terlihat mahal. Hanya ada seorang pria di balik kemudi, menatapnya tanp
Namun, teriakannya tak dihiraukan sama sekali. Dengan sisa tenaga y
pedal gas dalam-dalam. Mobil hitam seharga miliaran rupiah melaju dengan kecepatan
s. Dia tidak tahu apa salahnya sampai harus ada di situasi seperti seka
yang
ucapkan selamat tinggal pada dunia ini!" Sua
yang harus diperjuangkan. Hingga akhirnya, gadis itu hanya bisa duduk dia
an pada pria yang fokus dengan jalanan di depannya. Perjal
usah
ayah kandungnya membuat masalah. Yang ingin dia ketahui, siapa yang akan ditemui u
engetahui se
enggan bertanya karena tidak akan ada jawaban yang akan diperolehnya. Dia h
pelik seperti apa yang dilakukan oleh Jonathan sampai melib