img Darah Sang Mafia  /  Bab 7 Sudah biasa | 13.73%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Sudah biasa

Jumlah Kata:1138    |    Dirilis Pada: 02/10/2022

uk belajar, atau keluar kamar. Mereka bilang, itu hukuman karena ... karena saya jadi Bunda meninggal. Jadi saya harus

a mereka dendam de

ang, saya cukup di kamar aja, tunggu sampai malai

i jaminan karena hutang Ayah Dara

kan jaminan, atau dijual ke orang kaya raya yang mau perempuan muda, kare

g di kamar atau di rumah?" dada Tina

un sepertinya, Bi, say

Kalau, perlakuan kasar, Dara juga sering diperlakukan sama Ayah dan

a ajak bicara saya, tapi jika jawaban saya kurang memuaskan mereka, mereka suka cubit, dan memaki juga, untuk itu saya terbi

Dara." Tina terdengar sedih d

asa sedih, sakit hati bahkan mau balas dendam. Tidak Bi, karena saya hidup hanya tinggal menunggu kapan dijemp

elai rambutnya. Dara memejamkan kedua mata, menikmati buaian angin yang menenangkan

B

suara Tin

sah karena air mata. "Apa nanti saya bisa pulang lagi ke rum

Atau, Dara bisa tinggal di paviliun bersama kami, nggak masalah, Dara. Kamu jangan se

Dara pelan. Tina hanya bisa menghela napas panjang, ia juga

*

idur. Kamarnya terkunci dari luar dan ia sedang duduk di te

tidur?" suara

a beranjak sambil berdir

sang sama teh manis ha

ima kasih Bi, oh iya, apa Dastan belum pulan

segini Dastan sudah pulang," ucap Tina. Dara meng

angkir yang ia pegang jatuh dan pecah. "Dara, ayo, kita bermain," suara Dastan yang terdengar me

encabut pecahan beling yang sudah

p Dara dengan

gue yang main duluan, sini cantik." Dastan berjalan perlahan dalam kead

aikan misi dan klien gue sangat puas!" Dastan merengkuh pingga

n," protes Da

n bersama orang yang tenaganya masih besar dari

n," tanya Dara p

buat gadis itu berteriak memanggil Tina. Dara terus berteria

Den Dastan stop! Jangan!" ucap Tina sa

ihan Dara." Tina sudah mena

h. Ia lalu menyeret Dara. Menarik tangan g

AMPAI BIBI TERIAK MARAH KE

l

ngkur. Dara diam, Tina kembali merengkuh tubuh Dar

den Dastan, lihat ini

a keluar kamar. Dastan menarik Dara dengan seenaknya menuruni tangga

tan menoleh. Menatap Dara yang te

anya Das

usir saya dari sini, tapi itu tidak bisa, karena saya han

coba bohong sama saya

r

il. Dara meringis. Kepalanya juga terbentur tembok, ia merasa pusing.

GGAK ADA ORANG TUA YANG TEGA KASIH ANAKNYA

udah... jangan siksa dia lagi karena kebencian juga kemarahan kamu yang tidak beralasan. Lihat ini!" Tina terpaksa membuka dress yang dikenakan dara hingga terlihat bekas jahitan melintang sepanjang pinggang kiri. Dastan diam, jelas t

namun masih bisa mengontrol semuanya, tadi, ia hanya pura-pura, mau mengetes D

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY