ur ayam yang masih utuh dia aduk-aduk pelan. Selera makannya menjadi hilang, karena pikirannya masih kacau. S
yam yang pakai gerobak, tetapi bubur ayam yang ada di restoran terken
nutup klinik tersebut." Edric meraih sendok dari tangan Inayah, l
p membuka mulutnya. Dia tidak
anyakin minum, biar bisa cepat-cepat pipis,"
a tidak mau pergi cek kehamilan lagi." Besar harapan Inaya
banyaklah minum. Aku sudah tidak sabar kamu gunakan alat ini."
an yang dia lakukan selama ini, akan benar-benar menyengsarakannya. Inayah menenggelamkan wajahnya di telapak
Biasanya, Edric menghabiskan waktu liburnya untuk olahraga. Jadi, wajar jika dia memiliki bentuk tubuh ya
yuting film baruku. Mungkin, aku akan pulang
ertubuh tinggi semampai dan langsing itu, sudah sangat jauh terlempar dari hati Edric. Dulu, memang Edric sering terluka, karena selalu diabaikan oleh A
i mana Inayah menatapnya penuh ketakutan. Edric menghembuskan napasny
maksa Inayah memberikan
at you sweetly." Edric berkata lirih
*
ak, tetapi rasa ingin buang air kecil itu tak kunjung tiba. Inayah tetap m
ngnya dipeluk seseorang. Spontan Inayah menoleh, ternyata yang memeluknya adalah sang maj
tanya Edric. Tangannya yang kekar
elesai." Inayah menjadi tak enak. D
," ucap Edric, dia memilih untuk mengalah. Sebelum pergi, Edric mengecu
ja muncul. Dia baru ingat, tiga hari lagi bulan suci ramadhan segera tiba. Sedangkan, diriny
a. Membuatkan jus, lalu mengantarnya ke lantai dua. Inayah berjalan sangat hati-ha
k, Sa
m, barulah Inayah berani menari
p Edric. Senyumnya mengembang. Sudah hampir
ng sudah bertelanjang dada. Membua
ng menghampiri Inayah yang masih mematung di dekat pintu. Jus yang ada di nampan dia te
di. Masih bau keringat," ucap
, tangannya terulur melepaskan ikatan rambut Inayah. Penampilan Inayah pun sema
majikan. Tak ada lagi air mata yang tercurah. Di bawah se
la Inayah. Tangan kekar Edric masih betah memeluk tubuh In
ikatakan oleh ibunya, jika masa depannya sudah rusak begitu. Namun, sungguh malang nasib Inayah. Bagi ibunya–Linda,
*
k, bersamaan dengan luruhnya tubuh Inayah ke lantai kamar mandi. Pandangannya menjadi gel
tak kunjung dijawab, membawa langkah Edric keluar dari kamarnya. Padahal, dia ingin agar Inayah
t menuruni anak tangga. Tentu saja langsung menuju ke belakang. Matanya
n sang pemiliknya. Kemudian, Edric langsung menuju ke dapur. Dia me
Edric mengangkat tubuh Inayah, sehingga tespek yang dipegang Inayah terjatuh ke lantai. Melihat it
c. Dia segera membopong tubuh Inayah menuju ke kamar. Dia baringkan Inayah secara hati-hat
miliknya. Inayah tak berkomentar atas kehadiran Edric di k
hallo
biaya sekolah adik-adikmu." Suara sang ibu di ujung panggilan membuat hati Ina
Inayah usahaka
ah langsung berubah sendu. Dia belum g
nta uang la
a ada sang majikan di kamarnya. "Ya, Tuan. Bul
yang kamu kandung. Aku tidak mau pikiranmu terbebani dan mempengaruhi janin yan
-benar sudah hamil. Bayangan garis dua
aruskah aku melakukan dosa lagi?
----
nya? Nantikan cerita selanjutnya. Jan