ingin menandatangani surat ini?" tany
itu," sahut Gabriella dengan alis berkerut. Na
saya jika hal buruk te
dah menandatangani surat itu. Kalian
kan kekesalannya lewat kata-kata. Tidak b
CEO begitu masuk ke mobil. Laki-laki di
ormal ba
air garam. Dia bahkan tidak memberiku air untu
, dengan apa ka
tadi ia kecup masih terbayang-bayang dalam benaknya. Setel
tu lagi. Yang penting, kita berhasil
ah?" Sebastian mendekatkan gore
Sekarang, ayo kita berangkat! Agendaku ja
ai sopir pun menancap gas. Mereka pergi meninggalkan s
m-macam dengan Gabriella," gumam si
uh jejak kecupan yang masih terasa hangat. Ta
jadi kehilangan ciuman pertama
hal yang telah lalu. Lebih baik aku k
Fokus Gabriella hanya terpaku pada k
ama. Membawa pulang piala itu
ingah. "Mama pasti senang karena aku berhasil lolos
a. Reruntuhan di kanan dan kiri tidak lagi mengusik pi
a terhenti oleh keterkejutan. Senyum di w
nga
tersibak angin. Sesekali, langkahnya terhala
a lengan ekskavator menghancurkan atap ru
angan hancur
n dinding rumahnya. Setengah dari b
pir tiba di pekarangan rumah. Namun mala
sana, Nona!
! Kenapa kalian m
tahkan untuk menghancurka
idak sepakat untuk menjualnya! Lalu
orang pekerja itu
askan aku!
rinya tetap dipaksa menjauh dari m
..." eran
onster kuning itu tidak mengerti bahwa setiap ia merob
ahku
berdiri. Sambil terduduk di pinggir jalan, ia menyaksikan rumahnya diratakan dengan t
*
bastian melangkah m
erius sekali?" tanya sang CEO dengan
aporan. Rumah gadis i
tahan. Setelah menegakkan kepala, pr
seorang telah mengirimkan perintah yang s
dengan sebelah tangan. "Siapa itu? Sia
tah itu dikirim me
rtarik oleh kening, ia menatap sekr
stian tak berani memba
a. Setelah mencerna informasi itu dengan s
ngan rumah itu. Lalu, bagaimana dengan perempuan
yang berarti. Gabriella terus mena
akan perempuan aneh itu lakukan? Apakah dia akan mengamu
lain. Kita harus segera menemukan orang yan
elangkah pergi, meninggalkan Max de
tak kunjung menemukan terkaan yang bagus. Segala sesua
di dekat reruntuhan rumahnya. Ia sudah berkeliling memeriks
, dan bahkan boneka beruang kutub yang selalu menemaninya tidu
lla yang sesungguhnya hanya bicara. Otak
na
bingkai pandangnya. Dengan tenaga yang tersisa, ia mendongak men
ri sudah hampir gelap. Kami harus pulang. Tidak baik
mulai terbentuk di ujung pelupuknya. Setelah me
pulang, sedangkan aku ... aku tid
ah sang gadis pun meringis. Ia
memangnya Nona tidak punya saudara? Atau keluarga jau
sedih untuk menjelaskan bahwa ia tida
inan perusahaan Quebracha? Saya dengar, beliau orang yang bijak
am gaunnya. Kemarahan yang teramat besar
nggungjawaban. Rumah saya t
ungkin ... tempat untuk menyambung hidup. Itu jauh
ucapkan oleh pria itu memang benar. Bergerak jauh lebih baik daripada diam. Ora
, gadis itu ba
lamat pimpinan perusahaan ya
rja men