mah mungil yang terlihat sangat nyaman itu ia beli sebulan yang lalu dengan
tepat di sebelahnya itu memberikan setengah cluste
untuk membeli rumah sendiri itu, akhirnya menyerah karena bujukan Edith. Ia kemu
setelah ia membeli rumah Edith, Edith j
sendiri. Ia merasa takut karena dirinya sadar ia sudah tak memiliki tetangga hangat yang menyenang
kerja mau pun saat pulang, Edith sering membawakan Lilian masakannya. Ia akan mengajak Lilian bercerita
Saat itu Lilian sedang berada di sebuah restoran untuk me
ia terjatuh. Saat pria itu berjongkok kemudian mengulurkan tangannya sembari menatapnya untuk memban
apas, sangat takut dan gemetar tak dapat berb
anya keluar restoran untuk meredakan serangan paniknya. Edith membawanya duduk di sebua
ang ada yang salah dengan dirinya. Walau begitu ia tak pernah sekali pu
ith dimulai, hingga akhirnya ia membeli rumah wanita i
ian sambil menatap pilu balkon koson
lalui pintu penghubung antara rumahnya dan taman samping miliknya. Ia dengan ceria selalu menyemangati Li
ian merasa hampa dan kesepian. Ia menangis semalaman sa
yakit kankernya yang telah kronis. Lilian saat itu terlalu takut untuk pergi ke rumah
berapanya adalah tempat pemakaman dan rumah sakit.
untuk yang terakhir kalinya. Jika ia tahu Edith akan segera
kesepian." ratapnya lag
udah lama tak ada lagi cahaya kamar atau balkon indah dengan lampu temaram yang set
ali pun mematikan lampu kamarnya. Ia tak dapat b
ya begitu saja tanpa berganti baju. Ia terlalu letih untuk melakukan
*
ara it
epan meja kerjanya sembari menatap seber
at wasiat yang ia dapatkan da
tang kepemilikan rumah Edith yang tertuju untuk seorang wanita denga
entah bagaimana juga ia berhasil membujuk Edith agar mencantumkan namanya menjadi salah satu a
tanya, bagaimana bisa Edith begitu sa
kematian Edith, ia sengaja mencari informasi dari pengacarany
ng ternyata adalah salah satu karyawan Starry. Dan informa
n. Bagaimana gerak-geriknya, hingga bagaimana ia bersikap, Jaden dapat menyimpulkan bah
den semakin yakin, bahwa ada sesuatu tentang wanita itu yang sangat mencurigaka
surat wasiatnya? Sedangkan seingatnya wanita itu tak pernah tampak
teringat raut wajah Lilian. Saat ia mendapati mata itu, tatapan mata yang
itu? Ditambah saat Jaden mulai mengerjainya, r
dith, atau sekadar penipu saja, yang pasti mulai sekarang ia memutuskan akan selalu berada di dekat wanita itu agar
ti benda yang ada di tangannya dengan raut penasaran. Dua buah benda serupa. Gelang ku
tengah-tengah hamparan bunga itu, membuatnya curiga dan penasaran. Jaden
okkan Lilian. Dilihat dari gerak-geriknya, Lilian sangat tidak su
en, sama seperti saat Jaden memungutnya di taman berbunga kemarin. Ia bahka
****