ng terus menyergapnya. Belum lagi kakinya yang berdenyut hebat memberikan sensasi nyeri
th, dan setahuku ia tidak pernah berencana untuk menjual rumahnya sebelum ..." Lilian terhenti
jam Lilian. Dan wanita itu hanya mengangguk pelan
lampu terang benderang yang menyilaukan dari rumah wanita itu, cukup membuat Jaden un
k terhalang oleh kacamatanya yang selalu bertengger di hidung
lah pegangannya satu-satunya. Sedang tangan yang satunya m
belah kakinya, Jaden tahu bahwa ada kemungkinan wa
u bertelanjang kaki dan menginjak rumput dengan sedikit gemet
kita melakukannya di sini bukan?"
ndengarkan," ucap Lilian. I
erang benderang yang menyilaukan itu, atau tempatku
an kondisi kakinya yang nyeri seperti sekarang ini. Ia akhirnya mengalah, ia mulai melangkah
ng sekarang sedang berkecamuk saat dilihatnya Lilian yang sedang berjalan
a," gumamny
tetap berjalan menuju teras samping tam
u terluka." te
berjalan. Baru sedetik ia mendaratkan jemarinya di len
ucapnya cu
ter
rlakuan Lilian. Ia kembali
Jangaan!!! Jangaaan
steris. Tidak hanya sekali, tetapi ia berteriak
atas rumput, terlihat seolah seperti sedang
dan sangat shock melih
entuhan kecilnya tadi. Tapi ketika melihat bagaimana wanita itu setelahnya
anggilnya c
ebih agresif dengan menendang-nendang dan memundurkan tubuhnya seo
r begitu hebat dan menggigil secara bersamaan. Napasnya terlihgitu kesakitan dan wajahnya memerah. Ia m
g tampak setengah merangkak dengan tangan satun
i!" Lilian berlinang air mata, ia seperti sedang terceki
sakitan? Apa kau punya oba
ra membopong tubuh Lilian dan membawanya masuk. Tidak peduli ba
ini. Jaden bergerak menuju kamar Lilian. Kakinya terhenti saat dili
rsebut sebelum akhirnya mendudukka
Jaden memperlihatkan beberapa b
tampak kosong dan gemetaran hebat
us! Yang man
ita itu agar pandanga
i. Jaden menepuk-nepuk pi
khirnya menunjuk salah satu beluar untuk mengambil segelas air, dan kemb
tnya dan memberikannya pada Lili
enelan obat itu. Bahkan wanita itu kemudian menangis dengan begitu pi
. Tapi kali ini wanita itu tidak berteriak histeris. Lilian hanya mengeluarkan air mat
a menenangkan wanita itu. Jaden dengan sabar mendekap Lilian yang meronta. Mengungku
ilian ... ss
us perbuatannya itu, hingga perlahan m
memilukan, kali ini kedua lengan Lilian sudah terkulai dan kep
sendiri tak begitu mengerti. Ia hanya terus mengelus-elus punggu
ada lagi perlawanan, Jaden sedikit demi sedikit mengendurkan pelukanny
t menyimpulkan wanita itu seperti sedang tertidur. Ia
in wanita itu benar tertidur atau pingsan karena shock. Ja
tak menampakkan lagi kesakitan, ketakutan sekaligus penderi
tampak ia sendiri sedang berus
a begitu mendadak? Apa wanita itu me
muk dalam pikiran Jaden. Ia tak dapat
meraih botol-botol pil yang berceceran yang beberapa isinya berser
seorang dokter beserta alamat pra
an membutuhk
ih mandinya kotor penuh dengan tanah, jari dan kukunya pun menghitam karen
cakkan pinggangnya sejenak, ia bingung apa yang harus dilakukan sekarang. Ia meras
a wanita itu dan mengobati lukanya. Menyesal dan be
****