ya saja dia tidak berkhianat," monolog Allea ketika sudah duduk di atas tem
kehadiran Rena yang dulu dia kenal sebagai sahabat dekat ibunya di rumah ini, kala ini All
kan Morgen berada di atas tempat tidur tan
hi oleh air mata, emosinya meledak-ledak, dia merasa dunianya hancur, segala hal b
malah tidur dengan perempuan lain, apalagi perempua
n bahagia, pelangi, yang dulu selalu menghiasi hari-hari Allea. Semauny
ng berbeda jauh dari Allea si anak penurut, baik hati, dan segala hal posi
mat menyakitkan untuk Adam, Rena dan Dena. Jika saja dia tak disakiti sampai sedalam itu, Allea yakin dia masih
bisa aku lakukan demi mempertahankan apa yang sudah Ibu siapkan untukku," uc
berada di atas awan, aku akan membalas dia dengan rasa sakit yang Ibu rasakan
a sakit mampu membuat Allea berub
*
ersyaratan yang aku ajukan," kata Allea dengan ekspresi wajah yang begitu datar, ter
untuk menghampiri Adam dan Rena yang baru saja turun dari lantai atas, keduanya te
g, Tuan Maxwe
dari kejauhan sambil melipat kedua lengan di depan dada, bahkan dia terang-terangan memandan
sambil menikmati teh," ajak Adam sambil memper
tenang, sesuai dengan kenyataannya, Morgen terlihat begitu menarik perh
udah duduk bersisian dengan Rena yang
sisi yang sama. "Aku tidak mau duduk j
ga!" tegur Adam, sambil melirik
sesuatu yang serius dengan Tuan Maxwell dan Allea, rasanya kurang tepat ji
sa dari pada dirinya, dia tidak berani untuk melawan pria itu. Maka yang Adam lakukan selanjutnya a
diusir begitu saja, namun karena menyadari bahwa dia harus tetap menjaga si
pat memperhatikan Allea yang melambaikan tangan ke arahnya dengan ekspresi congkak, mungkin mera
a mengusir wanita kesayangan ayahku," puji Allea sambil dudu
g terkesiap karena sentuhan itu. "Tentu saja, Saya
mahal oleh Ayahku, dia tak boleh dikatai orang jahat. Hatinya begitu l
gur anaknya yang dirasa sudah sangat keterlaluan terhadap istrinya, dengan sa
, Tuan William?" tanya pria pa
membawa Allea, kami perlu mempersiapkan pernikahan da
li. Morgen ini terlalu seenaknya dan mendominasi, bahkan dia merasa tak perlu untuk menanyakan p
ku sebelum kamu membuat keputusan! Jangan seperti ini, tiba-tiba saja kamu merencanakan sesuatu tanpa meminta penda
ang menaruh tiga cangkir teh camommile ke atas meja sofa, begitu pelayan itu
a sang ayah. "Ah, aku lupa jika Ayah
menyesap teh hangat itu, dia terl
i pihakku, kamu tak bisa lagi menolak
a Dena, tapi tidak dengan dirinya, terkadang Allea merasa seperti bukan anak kandung Adam, atau mungkin akan lebih baik jika perasaannya itu berubah menjad
ai anak pembangkang, rasa sakit itu membuatnya tak peduli lagi soal perasaan orang-orang yang sudah menyakitinya."Bai
rgen sambil menepuk pelan puncak kepala Allea, terlihat manis, a
membuang parasit yang selama ini menetap di rumahku, keh
an baik dan berfungsi secara normal itu mulai menggertakkan gig
yarat yang diajukan Allea, karena saya sudah sangat tidak sabar untuk menikahi putri anda ini," desak Morgen dengan senyuman miring di wajah