onar di kelab mililku?!" tanya Hans sa
penuh wibawa, pria itu melepa
a yang robek. Melihat itu Hans langsung mele
ni," per
lu melilitkannya ke pinggang. Setela
u menolak orang-orang cabul sebagai pelanggan kelab mi
mereka akan menerima sanks
lalu menyusul Mila yang sud
baju ganti?" tan
n saya dalam perjalanan mengantarkan sera
...?" tany
ng ... menampar Anda ... mal
ati-hatilah. Jangan pernah menemui tamu
kan lebih berhati-
tuk pergi. Namun, setelah
menggantung. Terlihat ada keragua
Mila dengan perasaan was-was, khawatir jika
erja di mana?
freelancer. Tidak terikat ke
or?" tanya Han
ga kurang tahu pastin
na jika
eru Mila, menunjuk
ggun menuju meja bar. Hans tercekat. Tidak bisa dip
tidak digangguin tamu, kan?" tanya Shenka khaw
mbil minuman di gudang. Jangan khawatir,
akan Shenka, lalu menghilang d
Hans tengah menatapnya dengan intens. Namun, hanya s
nat untuk menegu
dak saling kenal,"
han diri untuk bersabar d
adi. Bagaimana kalau kita mulai p
dalam hati pria itu. Akan tetapi, semakin lama menatap mata Hans ia justru merasakan dirinya te
mbuyarkan lamunan Shenka. Tangannya terulur, mena
i ia menemukan ketulusan di mata itu. Meski terselip rasa ragu, akhir
Hans dengan bibir melengkung m
jawab Shen
k ada nama panjang?
a gunakan nama itu untuk m
. Namun, hati kecilnya berbisik, semakin ya
um? Untuk merayakan awal pe
muncul dari belakang justru mengom
sana. Aku mau kerj
oft drink jika tidak suka
itip sahabat saya ya, Pak
menga
nggigit kok," jawab Hans ya
un mengikuti Hans yang ber
jika kita minum di si
ruangan. Di kiri dan kanan meja itu ada beberapa p
minum di lantai dua. Di sana tida
a di sini saja,
adapannya. Namun, langkahnya terhenti karena salah satu pengunjung
epat menarik tubuh Shenka agar t
k kita minum di lant
dada Hans yang bidang. Tenggorokannya mendadak terasa ke
kamu saja," jaw
g menuju lantai dua. Ia tidak melepaskan tangan gadis itu, hingga saat
aksud lancang," kata H
mbuatmu merasa gerah, telapak tanganku m
asa gugup. Hal itu membuat Hans merasa senang karena itu mem
ns sambil menarik
kecewa, tetapi ia berusaha untuk tetap tenang. Hans duduk di kursi itu, berhadapan dengan Shenka
mati irama musik yang terde
tiap inci wajah Shenka, mulai dari mata, hidung, dan bibir. Hans merasakan jantungnya semakin berdebar. Arah pandangannya mulai beranjak k
i pada Shenka. Bukan hanya tubuhnya yang merasakan
ereka pun bertemu. Hans tergagap, malu
di tubuhku ada yang aneh?" tanya She
hkan tenggorokannya yan
h," jawab
al
, tubuhmu, semuanya ...