Y RE
*
padanya. Ia sudah bertahun-tahun bekerja sebagai corporate, sangat cocok dengan istilah ini. Setidaknya hidupnya menjadi tera
nya, ia merasakan pusing luar biasa. Ia bukan seorang wanita yang senang begadang. Mungkin kegiatan ini tergant
nya terjaga. Ada sebagian yang terbangun sebelum alarm yang disetel bunyi. Jika ditanya apakah ia akan cocok dengan
atnya jarang sekali mengajaknya ke club, karena club memang bukan tempatnya. Ia
tan. Rambut panjangnya ia ikat seperti ekor kuda. Ia melirik jam menujukan pukul 06.30 menit.
en, ia menyiapkan oatmeal gandum, ia seduh dengan air hangat dan tidak lupa den
onsel. Ia membuka social media, melihat berita apa saja yang
an Ca
u pada layar, ia letakan po
n, ia memasukan maka
bangun?" T
i lagi sarapan.
dari rumah. Ini ma
ti-hati
ya
narnya ia cukup percaya bahwa kekasihnya itu tidak pernah lancang kepadany
an? Pacaran tapi tidak berani menyentuhnya? Paling tidak dia menciumnya sekali saja selama pacaran. Apaka
takan gelas dan mangkuk di wastafel. Ia akui bahwa Febian itu tampan, memiliki tubuh nyaris sempurna, dan cender
sti ada kalanya hasrat itu untuk menyentuh pasangannya. Bukankah seperti itu? Apa dia gay? Tiba-tiba pikiran itu terlintas di kepalany
i apartemen. Ia melangkah menuju lift lalu masuk ke dalam dan menekan lantai dasar
ju lobby, ia melihat banyak sekali orang yang hendak pergi kerja. Ia keluar lalu me
sih pagi. Ia memberi pesan singkat kepada Febian bah
an coffee shop langgannya. Kinan tersenyum kepada kekasihnya yang sed
sayang,"
pintu, dan lalu mendaratkan pantatnya di kur
ini menuju Sudirman Central Busines Distric
udio mobil. Kinan melirik Febian sedang memanuver, pria
ucap
ndang Kinan, "Iya
pan aku ke
, "Owh ya, sama sia
"Enggak, aku dinas dari ka
kan dari, "Sa
ngangguk
dua
tionship juga ada," ucap Kinan memberi alasan, jika ia mengatakan ba
eyakinkan kepada sang kekasih, masalahnya ia tidak terlalu suka kepada boss Kinan. Pria itu seperti ingin merebut Kinan dariny
ih, kalau nggak percaya. La
aku tidak terlalu suka kalau kamu
kamu kan tahu kalau aku ini sekretaris. Kerjaan aku memang selalu sama b
ini," dengus Kinan, mereka selalu bertengkar dua b
mu paham kan, bagaimana baiknya. Aku nggak set
am. Kamu terlalu egois kalau kamu nun
jemen bisnis, sekarang kamu malah menjadi sebagai sekretaris. Aku lebih se
aik mental aku. Kamu kan tahu, aku di posisi ini, bersaing dengan puluhan wanita cantik
Kinan. Bagaimanapun aku ngga
ran masing-masing. Sejak awal Febian memang tidak setuju ia mengambil pekerjaan ini. Namun ia justru senang dengan profe
r office Kinan. Kinan memandang Bian yang hanya mendi
atap Febian yang masih di kemudi
an," ucap Kinan, lalu
dah menduga kejadian ini pasti seperti ini. Aksi ngambek Febian, ia pastikan pria itu akan mendiaminya
untuk membeli roti untuk boss nya. Ia membeli k-red bean bread kesukaan Erlan, tampilannya sederhana nam
kerja di sini. Kini lift berhenti di lantai 20, ia melangkahkan kakinya
njukan pukul 08.00, ia membuka pintu office,
at pag
gi, juga,"
saya kel
, ma
pak Erlan sudah terbuka. Ia mendengar suara derap langkah di dalam sana. Kinan lalu bergegas menghampiri rua
Erlan sudah duduk di meja kerjanya. Ia tida
Erlan, ia memandang sekretar
pagi ju
*