lam sontak hampir terlmpar. Cahaya menyilaukan masuk dari depan mobil
i yang menyetir lalu menekan klakson mobi
g setengah terbaring di kursi mobil. Dilihatnya kedua le
aja dia!" desak
an menambah m
dia menghalang
angi saja?! Ini pasti karena wanita y
dia tak tahu siapa lelaki yang mereka sebutkan, tapi terima kasih bany
ga lelaki itu. Sinar cahaya dari motor menghalangi mata untuk mengenal siapa penolongnya, tapi tidak me
u akan menghabisi kalian semua!" ucap Serafhine memb
ya sendirian. Menurutmu kam
ghampiri mobil. Dia bahkan belum melepaskan helm di kepala
NGG
tak mau membuka pintu, tapi kaca mob
nghancuran itu. Sementara Serafhine malah diam terpaku di d
r biasa dilihat langsung oleh Serafhine. Dia mengepalkan tangan meninju telapak tangan sendiri saat
iri setelah selesai menghajar ketiga pria berengsek itu. Bahkan ketika telap
aik-bai
!
ra
yang dipakai, membiarkan Sera
saja? Mereka t
penolongnya adalah lelaki yang telah diusir, dan benar saja kalau d
an penampilan Serafhine, "syu
ng memakai sarung disodorkan di hadapannya. Kali i
pnya kesal. Dia melepaskan tangan Daffin lalu berjalan cepat m
KH!
KH!
aninya kau m
a. Dia bahkan menginjak kuat tangan yang telah berani menyentuh tubuhnya. Tind
k menyangka kalau Serafhine sangat pendendam dengan seseora
s?" tanya Daffin me
n ke bawah, tepat ke arah helm yang dipegang Daffin lalu berjalan cepat mendekatinya, "puas? ... tidak! Sebelum
aaa
i sejak tadi. Belum puas dengan apa yang telah mereka lakukan, satu persatu da
ne. Dia mengambil kembali helm dan menarik tanga
jalanan dengan wajah babak belur. Setidaknya dia telah melampiaskan s
utiku ke sana!" Daffin kembali menghampiri ketiga lel
a membuat wajah mereka ketakutan sambil berangguk-angguk seolah
n pada mereka?" tanya
pa," jawab Da
bukannya mendapatkan jawaban, Daffin justru membuka jaketnya dan memakaikan di pundak
n meski satu persatu tangannya masuk ke da
o na
sebelum jawaban yang sebenarnya diberitahukan, "aku hanya mengatakan akan mengirimkan rekaman CCTV ke
u?" tanya Serafhine, tak percaya dengan situasi yang kebetulan ini. A
dapan Serafhine, "bersyukurlah pada ponselmu karena ditemukan olehku!" Mesin motor dihidu
uduh penolongnya. Dia cepat-cepat menghadang Daffi
Jangan dimasukkan ke hati, yah,
berdiri di sana? Apa kau tak terbiasa naik moto
la. Dia segera naik ke atas m
*
l?" tanya Daffin dal
ucapan Daffin hingga Serafhine terpaksa harus mem
mpel di belakang pengemudi. Hal ini dilakukan Serafhine setelah menunjukkan alamat rumahnya melalui ponsel yang dilihatkan ke Daffine. Saya
a kehangatan dan aroma menenangkan saat hidungny