/0/6867/coverbig.jpg?v=66057c19aa0def8f4279b697443577cd)
Serafhine Ariana, gadis pekerja jasa apa saja dalam dunia online yang bisa memuaskan para costumer lelaki dengan caranya tersendiri tanpa harus membuat dirinya berdarah untuk yang pertama kali. "Maaf Tuan, layananku hanya satu malam untuk satu klien. Dan aku tidak pernah menerima repeat order dari klien mana pun meski ditawarkan dengan harga tinggi!"
Desah napas tersendat-sendat saling bersahut-sahutan mengisi keheningan ruang kamar hotel. Di atas ranjang yang berhamburan pakaian lelaki dan perempuan nampak tubuh polos berlekuk layaknya jam pasir menunggangi seorang lelaki berkulit sawo matang.
"Mmmmh ... mmmhh...."
Gerak pinggul sang wanita yang mengalun lembut kini semakin cepat saat kedua jemari tangan mencengkeram pinggangnya.
Ranjang berderit, desah bariton dan serak manja semakin menjadi ketika tempo kecepatan gesekkan di bawah sana yang menempelkan kedua tubuh mulai meningkat. Keringat bercucuran membasahi tubuh polos sang wanita.
Sedangkan lelaki yang ada di bawah sana juga mengerang penuh kenikmatan memandang gadis cantik dengan segala keindahan tubuh yang sedang menungganginya. Sorot mata menjadi tajam, dia menjatuhkan sang gadis di atas ke sampingnya.
Kini mereka bertukar posisi, sang lelaki menindih kuat gadis cantik itu lalu memainkan pinggulnya dengan tempo cepat. Otot lengan yang memegang pinggang sang gadis hingga terangkat bergerak mengikuti ayunan pinggul.
"Oooh! ... kau sangat luar biasa, Lea!" serak bariton bercampur napas terengah memuji sang gadis yang tergoncang dalam pukulan kasar dari lelaki di bawah sana.
Sang gadis tersenyum manja, sorot matanya begitu sayu dalam kenikmatan, "mmhh! ... bagaimana dengan Aria-"
"Jangan bicarakan dia!" sang lelaki menyentak kuat, menyela perkataan itu hingga membuat mulut sang gadis menjerit penuh kenikmatan, "wanita culun itu tidak bisa dibandingkan denganmu."
Tak jauh dari ruangan, ada sepasang mata memerah dan sembab dengan telapak tangan yang menutup kuat mulut. Seorang gadis berpenampilan sederhana dengan rambut bergelombang yang diikat satu ke belakang, berdiri di depan pintu sambil melihat ke celah.
Melihat pemandangan itu isak tangisnya pecah meski sudah berusaha menahan dengan kedua telapak tangannya. Apalagi ketika mendengar sendiri pernyataan sang lelaki.
PRAAAKH!....
Gadis di balik pintu kamar mandi berbalik cepat, hendak menghentikan melihat pemandangan itu, tapi sayang tubuhnya malah melemah dan tersandar di belakang pintu.
!!!
TERHENTI!
"Apa itu!? ... kau mendengarnya?" ucap sang gadis menahan bidang datar dari lelaki yang begitu agresif di atas sana.
"Bagaimana sih!? Katamu tak ada siapa-siapa di sini? Apa kau menyembunyikan temanmu untuk memamerkan kau meniduriku?!" lanjut sang gadis memasang wajah kesal.
"Tidak ada, mungkin itu hanya tikus," jawab sang lelaki acuh, lalu menggoyang kembali pinggangnya, melanjutkan kenikmatan yang hampir terlepas dari dalam.
Mata sang gadis tampak sayu mendapatkan beberapa hantaman kuat hingga membuat tubuhnya terenyak berulang kali ke atas. Namun kenikmatan itu teralihkan, dia tidak fokus, melirik ke arah pintu kamar mandi, "hentikan dulu! Tikus tak mungkin bisa menutup pintu sekeras itu, cepat perik-"
Perkataan sang gadis terhenti sebab telapak tangan lelaki telah menempel kuat di mulutnya. Hentakan kasar berkali-kali mengeluarkan desahan kenikmatan hingga leher sang lelaki memanjang sebab wajahnya menengadah ke atas.
"Kenikmatan seperti ini tidak bisa dihentikan, Lea."
Satu persatu keringat menetes dari wajah sang lelaki hingga jatuh ke perut gadis yang berada di bawahnya. Dia menarik pelan pinggangnya, mengeluarkan sesuatu yang panjang dan tegang, menjauh dari tubuh sang gadis.
Sang lelaki turun dari ranjang dengan tubuh polos yang mengkilap karena keringat. Dia berjalan perlahan ke arah pintu kamar mandi sambil mengembus napas lega. Ketika hendak membuka pintu sesuatu yang berat seperti mencegahnya untuk membiarkan pintu terbuka.
Di dalam sana seorang gadis berusaha mempertahankan agar pintu tidak terbuka dengan kedua kakinya yang berpijak. Namun kekuatannya tak bisa menandingi lelaki berotot, dia terlempar kuat ke depan hingga kepala membentur dinding.
!!!
Mata sang lelaki terbuka lebar begitu melihat seorang wanita di dalam kamar mandi. Meski dalam posisi membalikkan badan, tapi ekspresinya jelas menunjukkan kalau dia sangat mengenal wanita itu.
Sang wanita meringis kesakitan sambil memegang dahinya. Dia berbalik perlahan, memandang lelaki tanpa busana di depan yang berdiri kaku menatapnya. Air mata di pipi tak bisa berhenti mengalir meski seharusnya dia malu melihat kepolosan tubuh sang lelaki.
"Se-Sera? Bukankah kau sedang sakit?" tanya sang lelaki kaku.
"Sakitku semakin parah setelah mengetahui perbuatanmu, Cliff!" balas gadis bernama Serafhine memelototi lelaki di hadapannya.
"Kenapa kau melakukan hal ini, kenapa harus dia?!" lanjut Serafhine berteriak kuat.
Teriakkan itu membuat gadis yang ada di atas ranjang cepat-cepat menarik selimut, menyelimuti tubuh polosnya lalu berjalan menghampiri Clifford. Matanya juga membulat begitu melihat gadis bermata sembab dengan benjolan di dahi.
"A-ariana?"
"Siapa lagi kalau bukan aku!? Kau ingin siapa yang berdiri di sini dan melihat perbuatan kalian berdua!" bentak Serafhine mengarahkan telunjuknya ke arah Clifford dan gadis berbalut selimut di sebelahnya.
"Hentikan!" bentak Clifford dengan suara lantang, "jangan meneriakiku! Kau pikir siapa dirimu bisa mengatur kehidupanku!?"
!!!
Bagai tersayat pisau berkali-kali jantung Serafhine mendengar perkataan Clifford. Kedua bola matanya memaku, manik hitam itu bergetar menatap Clifford. Pening di kepala juga semakin menjadi, lututnya hampir tak kuat menahan tubuh untuk tetap berdiri. Namun dia menyadarkan diri sendiri kalau saat ini harus ada penjelasan atas pengkhianatan Clifford.
"Siapa aku? ... aku ini pacarmu, Cliff, kau adalah kekasihku!"
Clifford menyeringai. Dia berkacak pinggang dengan tubuh polos sambil menatap Serafhine dari bawah kaki hingga ke atas kepala, "lihatlah dirimu! Kau tidak menarik sama sekali! Bahkan meski kau bertelanjang di depanku, aku sama sekali tidak tertarik untuk menidurimu!"
PLAK!....
Telapak tangan Serafhine menampar kuat pipi Clifford hingga wajahnya terenyak ke samping, "kau berengsek! Lelaki biadab!" kata umpatan pertama yang tak pernah terucap, kini keluar bagai bom yang meledak. Tak menyangka orang yang berhasil membuat dia bisa sekasar itu dalam bertutur kata adalah kekasihnya sendiri.
Clifford menoleh kembali, sorot matanya menjadi tajam menatap Serafhine. "Kau!-"
"Hentikan, Cliff!" sergah Leandra menahan tangan Clifford yang terangkat ke udara, hendak membalas balik dengan satu tamparan, "jangan mengotori tanganmu. Aku tidak suka kau menyentuhnya!"
Pandangan Serafhine masih tetap lurus ke depan, menatap Clifford tanpa takut meski tahu akan ada tamparan balasan. Setidaknya lewat tamparan itu sudah melampiaskan kepedihan yang menyiksa di dada meski tidak sebanding. Dia menoleh ke samping tepat di saat Leandra mengejeknya lalu berucap, "kau juga! Tak kalah berengsek dengannya. Kau sahabatku, Lea, tapi kenapa kau malah melakukan hal ini!?"
Leandra memalingkan wajah sejenak, seolah merasa bosan. Dia merangkul lengan Clifford dengan erat, "terserah kau mau bilang apa, Ariana. Intinya sekarang kami berdua saling mencintai, dan Cliff telah memutuskan perasaannya terhadapmu, hanya tinggal menunggu waktu untuk mengatakannya padamu."
Serafhine masih tak percaya dengan perkataan Leandra, dia menoleh kembali ke Clifford, menanti jawaban dari kebenaran yang didengarkan.
"Bagaimana denganku, Cliff? Aku mencintaimu, rasa cintaku lebih besar dari Leandra."
Pada hari Livia mengetahui bahwa dia hamil, dia memergoki tunangannya berselingkuh. Tunangannya yang tanpa belas kasihan dan simpanannya itu hampir membunuhnya. Livia melarikan diri demi nyawanya. Ketika dia kembali ke kampung halamannya lima tahun kemudian, dia kebetulan menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki. Ayah anak laki-laki itu ternyata adalah orang terkaya di dunia. Semuanya berubah untuk Livia sejak saat itu. Pria itu tidak membiarkannya mengalami ketidaknyamanan. Ketika mantan tunangannya menindasnya, pria tersebut menghancurkan keluarga bajingan itu dan juga menyewa seluruh pulau hanya untuk memberi Livia istirahat dari semua drama. Sang pria juga memberi pelajaran pada ayah Livia yang penuh kebencian. Pria itu menghancurkan semua musuhnya bahkan sebelum dia bertanya. Ketika saudari Livia yang keji melemparkan dirinya ke arahnya, pria itu menunjukkan buku nikah dan berkata, "Aku sudah menikah dengan bahagia dan istriku jauh lebih cantik daripada kamu!" Livia kaget. "Kapan kita pernah menikah? Setahuku, aku masih lajang." Dengan senyum jahat, dia berkata, "Sayang, kita sudah menikah selama lima tahun. Bukankah sudah waktunya kita punya anak lagi bersama?" Livia menganga. Apa sih yang pria ini bicarakan?
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Sinta butuh tiga tahun penuh untuk menyadari bahwa suaminya, Trisna, tidak punya hati. Dia adalah pria terdingin dan paling acuh tak acuh yang pernah dia temui. Pria itu tidak pernah tersenyum padanya, apalagi memperlakukannya seperti istrinya. Lebih buruk lagi, kembalinya wanita yang menjadi cinta pertamanya tidak membawa apa-apa bagi Sinta selain surat cerai. Hati Sinta hancur. Berharap bahwa masih ada kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki pernikahan mereka, dia bertanya, "Pertanyaan cepat, Trisna. Apakah kamu masih akan menceraikanku jika aku memberitahumu bahwa aku hamil?" "Tentu saja!" jawabnya. Menyadari bahwa dia tidak bermaksud jahat padanya, Sinta memutuskan untuk melepaskannya. Dia menandatangani perjanjian perceraian sambil berbaring di tempat tidur sakitnya dengan hati yang hancur. Anehnya, itu bukan akhir bagi pasangan itu. Seolah-olah ada penghalang jatuh dari mata Trisna setelah dia menandatangani perjanjian perceraian. Pria yang dulu begitu tidak berperasaan itu merendahkan diri di samping tempat tidurnya dan memohon, "Sinta, aku membuat kesalahan besar. Tolong jangan ceraikan aku. Aku berjanji untuk berubah." Sinta tersenyum lemah, tidak tahu harus berbuat apa ....
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
Angeline adalah seorang pekerja keras, ia baru saja dipecat dari tempat kerjanya karena fitnah rekan kerjanya. Angeline yang harus menjadi tulang punggung keluarganya berusaha mencari pekerjaan apa pun yang bisa menghasilkan. Hingga akhirnya ia bertemu dengan Bryan yang menawarkan sebuah pekerjaan dengan bayaran yang sangat tinggi. Bryan adalah seorang presdir perusahaan ternama. Dirinya yang sebagai keturunan terakhir dituntut untuk segera menikah agar bisa meneruskan keturunan. Dijodohkan dengan kenalan ibu tirinya, membuat Bryan enggan melakukannya karena tau niat dibalik sikap sang ibu tiri. Bryan pun bertemu dengan Angeline dan menawarkan pekerjaan untuk menyewakan rahimnya dan melahirkan keturunannya. Apakah Angeline bersedia untuk menyewakan rahimnya dan melahirkan anak dari Bryan? Akan kah benih-benih cinta tumbuh di antara keduanya dan menjadikan pernikahan mereka sebagai pernikahan yang sah?
Julita diadopsi ketika dia masih kecil -- mimpi yang menjadi kenyataan bagi anak yatim. Namun, hidupnya sama sekali tidak bahagia. Ibu angkatnya mengejek dan menindasnya sepanjang hidupnya. Julita mendapatkan cinta dan kasih sayang orang tua dari pelayan tua yang membesarkannya. Sayangnya, wanita tua itu jatuh sakit, dan Julita harus menikah dengan pria yang tidak berguna, menggantikan putri kandung orang tua angkatnya untuk memenuhi biaya pengobatan sang pelayan. Mungkinkah ini kisah Cinderella? Tapi pria itu jauh dari seorang pangeran, kecuali penampilannya yang tampan. Erwin adalah anak haram dari keluarga kaya yang menjalani kehidupan sembrono dan nyaris tidak memenuhi kebutuhan. Dia menikah untuk memenuhi keinginan terakhir ibunya. Namun, pada malam pernikahannya, dia memiliki firasat bahwa istrinya berbeda dari apa yang dia dengar tentangnya. Takdir telah menyatukan kedua orang itu dengan rahasia yang dalam. Apakah Erwin benar-benar pria yang kita kira? Anehnya, dia memiliki kemiripan yang luar biasa dengan orang terkaya yang tak tertandingi di kota. Akankah dia mengetahui bahwa Julita menikahinya menggantikan saudara perempuannya? Akankah pernikahan mereka menjadi kisah romantis atau bencana? Baca terus untuk mengungkap perjalanan Julita dan Erwin.