en segera mendekatinya dan bertanya dengan penuh per
Marvin memalingkan wajahnya
an hal itu membuatnya merasa bahwa wanita yang
ba, Klub Goldi men
han di area masuk. Marvin turun dari
Di meja depan di tengah aula, Wahyu sedang bermain dengan cincin meterai
etika mereka bertatapan. Jelas bahwa Wah
tanpa menunggu balasan dari Wahyu Taryana. "Jika kamu tidak ingin bergabung dengan kam
n, hanya untuk menemukan ekspresi muram di wajahnya. Dia mengangkat alisnya dan bertanya, "Aku ti
nya menga
sebelum dia bergumam pelan, "Tope
lah dia menutup pintu di belakangnya, dia bertanya dengan
mengangkat bahunya dengan pasrah. "Sampai s
s anggur untuk Marvin. "Ayolah. Apakah kamu
u malam dengan seorang wanita asing. Keesokan paginya, dia menemukan bahwa c
antai dan menyesapnya. Ada sesuatu tentang sikapnya yang membuatnya terlihat sangat menawan. "Tetapi aku menemukan
juan mengolok-olok. "Kamu pasti sangat menderita malam hari itu, ka
in terlihat tersenyum, tapi rasa dingin menjalari punggung Wahyu ketika mereka
adi lainnya di Klub Goldi, A
ol-botol berisi minuman keras. Seorang pria gemuk sedang duduk dengan santai di atas sofa. Ketika kedua wanita it
sedikit, Alisa merasa
enyuman genit. "Selamat malam, Tuan Bud
a, jika aku membiarkan seorang w
urkan tangannya untuk membelai paha
ngan tenang dan memberi sebuah isyarat kep
alihkan perhatiannya kepada wani
yang menyelimuti kulit lembutnya dan
u dia melihatnya. Dia segera bangkit berdiri dan m
dur selangkah dan mena
aaf, Gita meletakkan gelas di tangan Alisa dan membungkuk untuk berbisik, "Keberhasilan proyek kita sangat bergantung p
untuk segera bangkit dan pergi saat itu juga. Namun, jika dia ingin mengetahui kebenaran tentang masa lalunya, di
napas dalam-dalam dan bersulang untuk Anwar. Dia k
tepuk tangan dan mengisi
as demi satu gelas, Alisa mu
berkarpet. Dia tergeletak di sofa dan mengangkat tangannya
ah tepat, Gita dengan cepa
Anwar sudah tidak sabar untuk menyentuh tubuh lembu
pada waktunya untuk melihat wajah gemuk Anwar membu
a lakukan, tangannya menampa
ema di seluruh ruang pri
sudut meja ketika dia jatuh. Kemudian dia meringkuk seperti sebuah bola dan
tuk mengobrol dengannya. Dia segera melompat dari sofa
ka dia mencoba bangkit untuk
ntu ruang pribadi di sebelahnya, jadi dia
ba-tiba kehilangan semua kekuatannya dan terj
palanya dan melihat wajah maskulin yang asing,