nderu, Marvin melesat mel
dela, dia melihat kelompok ti
rasa sedikit tidak puas dengan wani
eroboh! Bagaimana dia bisa kehilan
ia terlintas kembali di ben
nghilang setelah berbelok, meningg
h marah denganku?" Emilia berbisik d
Ini semua adalah salahmu. Mengapa kamu mema
an melakukannya lagi," janji E
adar. Dia tersenyum kepada putrinya d
njawabku?" tanya Emilia, ce
aan itu, Alisa te
bahwa itu merupak
ah dengan sengaja merencanakan untuk membuat Grup Pohan bangkrut. Setelah
alam urusan itu, tetapi dia hanyalah satu dari b
ngan pukulan yang dialaminya, dan bahwa ibunya juga bunuh diri karena dia tidak tahan dengan kemat
yadi berada di balik
manggilnya dengan cemberut dan menggoyang-g
akal sehatnya. Dia menyentuh k
mui orang yang telah d
asing-masing anaknya, Alisa me
uah mobil Lincoln memekik
segera turun dari mobil. "Anda bisa memanggil saya Kusmiati. Tuan Bintoro tel
girang. "Hore! Om Johan telah mengirim
l itu dan segera melesat ke rumah yang
mengeluarkan ponselnya dengan sedikit rag
ak, Johan," ucap A
n untuk didengar. "Aku tahu bahwa kamu telah kembali ke rumah untuk menyelidiki mas
agi, teri
lisa tidak tahu apa lagi yang
ah menyelamatkan hidupnya k
hnya, mereka mengetahui bahw
uk, dan sebuah aborsi dapat membahayakan nyawanya. Jadi, berkat ba
dia tidak bisa memaksakan dirinya sendiri untuk mencintai Johan. Karena dia bisa m
a dia menolaknya, tetapi dia juga tidak bisa meyakinkan dirinya sendiri unt
han, Alisa menggelengkan kepalanya u
ntis. Prioritas utamanya adalah menyelidiki kebenaran tentan
lagi dan mengetuk tawaran p
hormat, selamat data
ya dengan erat-erat dan
an, diikuti oleh kematian orang tuanya ... Dia
.
Alisa pergi ke kan
tegis, dan gedung mereka yang bernama
dan mengingatkannya dengan suara rendah, "Ini ad
uk dan segera
-tengah ruangan. Dia melihat Alisa dar
. Namun, Alisa tetap tenang dan membalasnya denga
ia menatap Alisa dengan penuh makna dan berkata, "Aku ada r
tetapi dia segera menyembun
rjalan menuju pintu, mengayunkan pinggu
elangkah keluar dari lift, dia melihat wajah para karyawan menjadi se
leh para eksekutif senior. Dia mengenakan setelan yang rapi, dengan postur
dan menatap pria itu. Dia
ti di lorong it
memanggilnya d
ing sebelum dia bisa
n Mulyadi adalah seseorang yang kejam dan sulit untuk didekati. Jika kamu menunjuk
Marvin, CEO da
lum menundukkan kepalanya d
antor, tetapi Alisa tetap tidak bergerak. Dia menga