" jerit Kirana sambil
nyata." Jin lain ter
bisa berada di tempat ini. Semua manusia bisa melihatmu! Kau bisa saja ditangkap
di sana para jin dijadikan budak ol
usta! Mereka yang dijadikan budak adalah jin yang kabur d
aku pergi ke gunung? Aku sudah tidak bisa meng
kimu!" peri
motor di sini
n para jenazah untuk ked
rana berdiri da
rti gelandangan!! Bajuku juga kotor!! Rambutku, astaga baru saja 6 bulan menin
yaya!" jerit Kirana dengan nada y
tilanak sedang menari dengan menaik-turunkan bahunya. Ti
ak
wujudku seperti ini," gerutunya lagi. Ia juga melihat bayangannya yang terbias cah
benar-benar lelah dan memutuskan untuk beristirahat sejenak d
Bagaimana dengan makananku? Kenapa sekarang terasa la
elihat sosok pocong dengan wajah yang buruk dan beraroma hangus.
Kirana. Pocong itu malah mencoba untuk menakut-naku
n kedua matanya seperti hendak terlepas. Kirana menatapnya dengan bingung.
a. Pocong itu ikut bingung,
ga dan meniup wajah Kirana. G
n akan maksudnya. Tiba-tiba mata pocong itu berubah
u tahu maksudny
makhluk peliharaan dukun seperti itu!"
i mengingat rumor yang disampaikan oleh para jin di tempat asalnya.
ntul!" perintah jin itu
seberangan dengan warung tadi. Ia melihat sosok Kirana di ujung jalan. Namun, ia
ya. Ia kembali mengingat obrolan yang
rti ini, pastinya harus dibuang dan itu merugikan. Jika, berdagang ju
k warung makan. Pria berusia 25 tahun, susah re
u ramai, ikut denganku ke Gunu
alam dan semesta memaksa Aska untuk melakukan hal curang yang tak ia se
*
n Gunung Suntul. Ia satu-satunya sosok yang tidak bisa me
ari, ia disuruh raja untuk mencari makanannya sendiri. Baru tiga hari Kirana berada di san
tnya. Saat ia berjalan menuruni rute pendakian. Dua orang pria melihatnya. Mereka adalah A
SETAAAANNNN!!!" teriak teman Aska
ana. Kirana pun ikut berjalan karena merasa tertantang u
. Kirana membesarkan matanya. Aska menja
IR PUTUS LEHERKU!! AWW!!" teriak Kirana samb
orang di tempat gelap seper
terlepas rambutku!!
tanya Aska melepa
!! Sudah mati pun masih sial!!
seperti hantu di tem
us naik turun gunung!" je
aju putih-putih seper
makan saja, aku harus mencuri!!" balas Kirana ikut berteriak. Tiba-tiba
ksa aroma tubuhnya. Tidak a
au kepiting. Baunya persis sekali dengan aroma laut," ucap K
ya menjauh dan pergi m
erutu Aska menur
hnya dari ujung rambut hingga ujung telapak kaki. Semoga tidak ada ma
. Saat ia membuka pintunya. Lagi-lagi Kirana mengejut
isa ke sini?!
awab Kirana tersenyum dan merapik
ikuti aku ke sini?!
, Mas. Aku ingin mencicipinya,
desah
auh ini. Jika tidak men
ntu rumahnya dan membuat Kir
cap Kirana pasrah. Ia duduk di lantai dan
*
ng berkerumun di depan rumah Aska. Hingga sang pemilik rumah ke luar. I
terbangun. "A-a-aaaww!!!" jerit Kirana ikut b
adis itu
berdandan
dia h
lihat seperti hantu? Dia ha
gat ucapan Susanto yang mengatakan bahwa ia bisa saja ditang
aya jika ia menyebut dirinya hantu. "Aku ... Adiknya Mas Azka! Aku berdandan sepe
. "Dia bahkan menyebut namaku Azka,
alam rumahnya. "Kau ini siapa?! Mau a
utuh pelaris untuk usa
mu!! Keluar d
makan milikmu! Dan barang itu dihuni makhluk h
g kau bi
meminta bantuan padaku agar kau segera membua
rumahku!!" bentak Aska lagi dan
sa kembali ke