gemetar gitu? Apa kamu t
njengkelkan itu. Gadis dua puluh tahun itu tentu saja tidak mau larut dalam ket
bir Sena cemberut kali ini. Tristan sungguh membuat Sena kesal. S
h pada pulang, kamunya nggak pulang-pulang. Nungguin
ri, ngapain di sini? Bukannya aku b
gak boleh kangen sam
dah kelewatan." Sena membuang muka, dia bersiap untuk berbalik dan meninggalkan Tristan. Ngomong sama Trist
mu kok ninggalin Mas,
Sena hanya bisa geleng-geleng kepala akan tingkah absurd Tristan. Bagaimana
kamu manggil mas. Masa mas
waktu urgent, jadi n
tanpa sepersetujuanku, aku nggak marah. Giliran
Mau Om apa, sih? Ngikutin aku terus. Udah kayak parasit tahu nggak, sih?" Sena benar-
gat 'kan, kamu udah pernah aku t
Aku bakal balas budi sama Om. Tapi
a hal sepele. Kamu n
i Om nggak boleh ngintilin aku la
g duda. Ingin mengabaikan, tetapi mata Tristan terlihat seperti seekor kucing yan
"Baiklah .... Tapi, aku ngg
kamu?" Tristan mengernyitkan dahinya. Apa
aling mesum yang Sen
ni? Kamu mau ba
a? Aku nggak mau kayak jadi kayak punya sasaeng. Serem ...." Sena m
sih?" Bukannya langsung menjawab, Sena ju
gi ngelawak, ya?" Dahi Trist
ak tahu sih a
ggeleng. "E
emampuan otak Om berkurang jadi tidak bisa
ukti, bisa kok aku buktiin sekarang juga, kalau tenaga aku masih seperti pemuda dua puluh tahunan. Jadi, mau
hotel? Om mulai mesum,
dzur. Dan juga semakin usia bertambah,
ng pikirannya ngeres aja. Aku pulan
ikut aku ke mobil. Aku bu
ah ini dia tidak akan lagi mendapat ganggu
hanya senyum-senyum saat di dalam mobil. Sedari tadi mereka tidak berbicara dan Tris
ang dengar itu eneg tahu nggak, sih?" Sena mulai sewot lagi. Dia tidak habis piki
u nggak pernah dia
as. "Serah, deh! Serah Om
rtanya, mau ke mana Tristan mengajaknya? Semoga saja dia tidak mengajak ke tempat ane
a, Sena mulai merasa was-was. "Kenapa nggak sam
t dengan cermat, Tristan memang tampan. Hidungnya mancung serta bibirnya sangat sek
au mau cium aku, boleh kok. Nggak usah sampai ngiler kayak gitu. Ni!" Trista
angsung terbahak. "Kamu bener-bener nggemesi
a memikirkan hal mesum. Bagaimana bisa dia berpikir untuk mencium
k sadar jika telah sampai di tempat tujuan. Kepalanya terlihat menoleh
kecil memutar lalu memb
e tengah hutan kemudian membunuhnya. Memikirkannya saja tubuh Sena sudah bergidik ngeri. Tapi i
gulurkan tangannya, tetapi Sena tidak menanggap
Tristan sama sekali tidak marah meski Sena bersikap dingin
toran itu. Sena langsung merinding kar
telan jas langsung menyambut Tristan. Sena memicing
menuntun jalan mereka. Sena yang dilingkupi rasa penasaran yang besar, memilih
an Sena untuk masuk. Sena sangat gugup kali ini. Siapa yang t
luh tahun yang terlihat masih sangat bugar. Rambutnya memutih dan kulitny
arah oma dan mencium pipiny
Oma mengalihkan pandangannya ke arah Sena
apa Tristan nggak ngomong kalau
memperkenalkan diri. Dia melihat
n." Tristan dan Sena pun menuruti permint
dis itu tersenyum kikuk. Apa ada kesalahan yan
Apa hubungannya Sena dengan perjodohan Tristan? Gadis itu
Sena kekasi
ha