ajakan nikah dari tetangga rumahnya. Dia yang masih berusia
skan rambutnya di hadapan lelaki itu. Dia segera masuk ke
ata membuat gadis itu kesal. "Sena ... Sena ... kamu kok ngegemesin banget, sih." Se
Nggak sadar umur apa, ya? Bener-bener kelakuan masih k
ah satu universitas negeri di Jakarta. Dia tinggal sendiri di rumah itu, rumah milik bibinya yang nganggur k
ngan harap!" Sena mengambil buku yang ada di atas nakas, dia segera menggunakan b
n. Dan sialnya, tetangga samping rumah itu adalah seorang duda mesum berusia 37
at beasiswa untuk kuliah di salah satu universitas negeri di Jakarta. Dia anak terakhir dari tiga
ya, "tadinya hidup gue udah adem ayem banget. Kenapa tiba-
sebulan yang lalu. Tetapi, yang membuat Sena kesal adalah dia sel
rsabar dengan suara musik yang sungguh mengganggunya, hingga membuat
mandi. Dia saat ini tengah mengguyur tubuhnya di bawah shower. Ud
edang mandi dan itu terasa sangat menjengkelkan. Buru-buru dia menyelesaikan
gan udara Jakarta yang panas. Rasanya haus menerpa tenggorokan. Tristan membuka
tok ...
ak dengan kencangnya sembari terus menggedor pintu. Dia begitu kesal dengan ulah tetangga ya
Buru-buru dia meletakkan botolnya dan berjalan dengan santai
diganggunya tadi tengah melongo menatapnya. Trist
ku?" Tristan mengedip menggoda ke arah Se
nnya terlihat liat dengan pahatan roti sobek yang begitu sempurna di bagian perutnya. Jika ti
guh kesal. Meski hatinya terus menolak, tetapi matanya sedari tadi tidak berhenti menat
Tristan sedikit mendekatkan telinganya ke wajah
ya. "Berisik, Om. Berisik! Bukan kangen. Mana bisa dari berisik ko
lihat tubuh Tristan yang hanya mengenakan handuk saja. Dengan cepat dia menutupi tubuh
dia salah telah datang ke tempat ini. Andai dia punya ua
m ke arah sang duda. Tristan terus cekikikan. Dia seolah kembali muda lagi. Menggoda Sena me
n memutuskan berbalik, tidak mau lagi berurusan dengan lelaki itu. Tetapi, matanya menangkap hal yang lebih meng
oleh gadis itu padanya? Tanpa berbicara apa pun, Sena mendorong masuk Tristan dan m
i menatap Sena yang terus mengintip ke arah
eer! Gue nggak nafsu sama, Om!" Kembali Sena melihat ke arah luar, te
ungkung tubuh Sena dengan tubuhnya. Gadis yang baru tersadar dengan apa yang dia lakukan itu pun hanya bisa menela
mpatnya d