engah. Dengan sisa-sisa tenaganya, dia masih mampu untuk me
saku lagi?" tanya Lyn
lapar, bukan?" tanya Josh. Sesekali dia menoleh ke belakang untuk memastikan bahw
daripada harus mene
lalu berjongkok. Wajahnya tepat berada di bawah wajah Lyn. Dengan begitu, dia bi
mamu?" ta
Aku telah hampir mat
l itu, lalu memberikannya kepada Lyn. Dengan rakus, Lyn meneguk minuman
n tali ini?" tanya Lyn denga
mungkin membiarkanmu ma
ingin maka
k tidak melarikan diri,
jan
sa dipe
akutan, Josh? Adakah seseorang y
erjanjilah dahulu untuk tidak mela
u juga menceritakannya kepadaku,
sebungkus makanan untuk perempuan yang sedang bersamanya itu,
t lapar dan perih karena sama sekali tidak terisi mak
ah kau yang memukulku
perasaan bersalah yang secara tiba-tiba menyerangnya ketika mengingat pemukulan itu.
lku, Josh? Apakah S
ngatakan bahwa memang Samslah yang menyuruhnya. Hanya saja, dia tidak mau mengam
h padaku
akan-akan menjawab berbagai pertanyaan yang berkecamuk dalam pikiran Lyn. Ya, pand
h kau menget
ih baik kau cepat sajalah makannya. Jika ak
lah mala mini, kau sering-seringlah ke sini. Jangan
ikl
nya kepada Lyn, lalu kembali mengikat wanita itu. Secara bersamaan, sebuah suar
Josh? Seperti
h kau harus terikat kembali sampai aku benar-benar bisa meyakinkan
an tetapi, jika kau tidak berhasil membujuk Sams,
jika aku tidak menepati janji
h berjalan secepat mungkin untuk menghindari CCTV, pendengaran Lyn justru menangkap sesua
tidak akan melakukan itu! Lyn mulai menggoyang-goyangkan tubuhnya dan berusaha melepaskan ikatan yang tid
g terjadi. Tubuhnya masih sangat sakit dan lelah. Akan tetapi, itu tidak akan membuatnya menyerah. Sejak kecil, dirinya sudah terbiasa tidak
entang-rentangkannya sehingga talinya tak sekuat tadi. Usahanya tak berakhir sia-sia. Tali-tali itu terlepas me
ngat bahwa dia membawa sebuah kamera portable yang bisa dibawa ke mana pun. Kamera itu dapat diatur sebagai alat perekam dan dapat diletak
rekam dengan waktu yang cukup lama. Setelah mengaturnya, Lyn perlahan membuka pintu. Jantungnya berdegup kencan
k pintu. Lyn cepat-cepat mencari tempat bersembunyi dan dia menemuka sebuah tembok yang kokoh di dekat pintu itu. Untuk mend
dapatkan penyiksaan fisik itu adalah anak remaja yang saat itu dia temui untuk mencari informasi. Lyn menutup mulutnya rapat-rapa
peristiwa beberapa tahun yang lalu ketika dirinya mengalami hal yang sama. Saat itu usian
ang tuanya menitipkannya di asrama itu untuk mengajarkannya segala sesuatu karena Lyn adalah tipe a
n kebiadaban pria-pria terhormat di mata orang lain itu. Lyn ingat, dulu, setiap kali masuk sekolah, tubuhnya terasa begitu sakit. Bagaimana tidak, set
nya harus meregang nyawa akibat penyiksaan itu. Untung saja dia bertemu dengan seorang reporter yang mampu membuka kedok
seperti reporter yang menolong dirinya saat itu. Usahanya begitu gigih, mulai kuliah Namun,
i diri dan melawan ketakutannya sendiri. Ya, dia masih takut ketika harus menghadapi i
yang sudah berdiri di belakangnya. Orang itu membekap mulutnya, lalu menariknya sed
?" tanya pria yang menari
ran apa yang sebenarnya terjadi. Nyatanya, dugaanku benar. Ada s
begitu saja. Dia ingat saat itu wajahnya pernah ditenggelamkan dalam bak berisi air. Tak hanya itu, rambutnya bahkan pe
ka melihat perempuan yang sedang berada di sampingn
kkannya di dekatnya tadi. Josh tak bisa langsung mengerti maksud Lyn. Akan
ngambil kamera itu tepat Sams menyelesaikan misinya. Sams bahkan melihat tang
nnya dilihat oleh seseorang. Dia pun berjalan perlahan, sement