merah marun tampak sedang berlarian di tengah kegelapan hutan. Dia tidak sendiri,
erus berlari sebisanya. Napasnya terengah-engah. Dia sudah tak kuat l
awah sebatang pohon maple yang daunnya cukup rindang. Cukup untuk m
" tukas Guru Li, pria jubah hitam yang mengapitnya.
nita yang sedang kita bicarakan tadi. Rupanya dia adalah permaisuri
at mereka berlari di h
jam yang lalu saat Guru Li dan beberapa petinggi istan
? Itu tidak terlalu buruk, bukan?" gagas Hong Li-Jun, salah satu petingg
a dalam satu tahun. Aku tetap tidak setuju," jawab sang raja tegas. Pria bernama Lu Chia-Hao itu memang seorang pri
ia berusia 35 tahun itu akhirnya terpilih untuk menggantikan ayahnya menjadi raja selanjutnya. Ternyata
ntuk menggulingkan sang raja. Mereka mengajak Yang Jingmi, jende
aja Dong Taiyang!" Suara bariton itu berasal dari mulut Pangeran Delun. Pr
uat semua pejabat istan
cang pada Yang Mulia!" sambut Guru Li yang langs
ni juga!" Kali ini Pangeran Disung yang berkoar. Pria itu juga sudah berdiri
tiba menyerangnya. Dia pun bangkit dan segera melawan mereka. Namun Jenderal Y
yang sudah terpulai bersimba
ung dan Pangeran Delun tertawa senang melihat sang raja meregang ny
ti!" Yang Jingmi sege
yang pertama mendapat sabetan pedang dari Yang Jingmi tak bis
era maju. Namun Yang Jingmi langsung menyamb
ayah. Jauh dari rasa serakah mereka yang begitu besar. Ingin menggulingkan raja
nderal Yang. Mungkin mereka tak tahu jika Yang Jingmi juga memil
sudah diancamnya untuk bergabung memberontak pada sang raja. Dan kebetulan sekali
angkat pedangnya dengan bangga. Dia pun menoleh pada semua pet
daku atau mati?" tukas Yang Jingm
n saling pandang antara
lian!" Yang Jingmi menodongkan pedangnya pada wajah-waja
pada tahtamu, Yang Mulia." Hong Li-Jun yang takut akan kematian segera berbaik hat
tegas Yang Jingmi pada sem
set
uga se
Mulia Raja Y
id
gmi sebagai raja baru mereka. Hal itu membuat Guru Li sangat gera
n ruangan rapat. Dia berlari menuju kamar Permaisuri Fang Yin. Benar, istri
ri dan pangeran sebelum Yang Jin
huyung Guru Li memasuki
Sang permaisuri marah besar melihat pria itu memasuki kamarnya. Terleb
egera meninggalkan istana sekarang!" jawab Gu
a maksudmu?" tanyanya sembari
geran Lu. Sekarang pasti dia sedang menuju kemari untuk membunuh An
n sangat terkejut mendengar berita buruk itu. Sepasang netra
hamba. Kita harus segera pergi dari sin
melihat mayat su
agi, Yang Mulia.
gera menggendong bayinya meninggalkan istana. Namun ternyata tak semudah i
!" teriak Yang Jingmi sembari duduk di atas kudanya. Dia sudah
Fang Yin. Dia sangat sedih atas kematian suam
ni dirinya dan Guru Li
m pahit memandangi wajah mungil itu. Tangannya mele
ku di sini. Aku sudah tak kuat lagi," guman sang p
" balas Guru Li. Dengan wajah cemas diraihnya pangeran kecil itu dari
kau bawa pangeran pergi. Besarkan dia be
meninggalkan permaisuri seorang diri di tengah hutan
mer
ngkap m
Fang Yin dan Guru Li. Suara sepatu kuda mereka pun terdengar m
ermaisuri sembari mendorong bahu kekar Guru Li
nyelamatkan pangeran. Pria berambut abu-abu sepinggang itu pun membungk
hingga terbang rendah meninggalkan hutan. Dia mendekap erat sang pangeran kecil di
oleh sejenak pada sang pangeran kecil yang mulai tertidu