n tanpa henti. Napas Kaisar memburu dengan tangan terkepal
u mudahnya?" Kaisar tersenyum miris, mengetatka, aku tidak akan melepaskanmu kali ini." Ujar Kaisar dingin, lalu berbalik melangkah keluar da
mpat
nganya. Berdiri diam menghadap dinding
" Tanyanya pelan dengan bibir gemetar
tuk memanggilmu kembali, hanya ingin men
tidur yang ia kenakan. Ingin sekali dia kembali sekar
t merindukan
coba untuk membujuk adiknya. Masalah besar bisa saja terjadi jika Adiknya kembali, karena s
Aku mengerti
. Ingatlah, kami sanga
u
uruh ke lantai din
han. A-aku sungg
*
memburu. Terus berlari dan tersenyum kecil saat mel
t larinya, hingga hampir
ba-tiba sosok tegap dengan setelan jas ra
ia kala tak bisa me
r
sakit kala bokongnya men
ampilkan sosok wanita cantik yang
nyum tipis di bibirnya. Cukup cang
lihat terkejut mendapati pos
amu terjatuh. Ap
itu, lalu perlahan mendongak menatap so
meraih tangan itu tanpa ragu d
lannya yang berantakan tanpa menoleh ke arah lain, hingga
ahkan tulang-tulangnya?' batin Kaisar bertanya pada dirinya s
mana bisa kamu terjatuh?
dari bosnya itu, lalu menoleh ke belakang dan terkejut saat tanpa se
ika Adelia menatapnya, hingga membuat A
n Adelia segera menggeleng dan
ru hingga tidak sengaja menabrak Tuan itu d
kala mendengar percakap
' batin
kat,' lanjut Kaisar dalam hati, lalu tersenyum s
ukup terkejut saat menyadar
Ada apa?" tanya Zeline mendekati Kaisar, seda
batin Adelia tersentak saat tatapannya