a Apr
orang bodoh, yang hanya tersenyum paksa saat
ak ada yan
awati baru dan belu
reka mau menyapaku sedangkan me
akan mengajarimu seminggu ini." teguran kakak ipar membuatku ter
jadi sekretaris yang baik, karena dia baru pe
yakin dalam waktu kurang satu minggu dia pasti sudah bisa menj
g pergi memasuki ruangannya t
aku anak kecil apa h
an, kau siapa?" tanya per
r Lilla tersenyum manis dan sikapnya juga lembut tapi
?" tanyanya m
ang tadi, ku pikir Lilla m
g jadi aku pun tersenyum pada Lilla ... "Namaku Ra
O
a Kaliendra?" tanya Lilla
ra dan kapan
endra?" tan
"Kau baru saja bersamanya dan sekara
namanya
ndra W
" gu
ipar lumayan bagus juga ya, selama
nya
tanyak
kau kerjakan ini semua." Lilla mena
i?" tanyaku
ja, setelah itu kau tinggal berikan ini
u bagaimana cara menjadi sekreta
u dengan memberikan aku kerja
selesai
n, aku yang sedang fokus mengerjakan
m." b
etaris itu harus bisa mengerjak
anpa membimbingku, lalu kau datang sepuluh menit kemudian bertanya apakah aku sudah selesai atau belum?
mbentakku!" Lilla
ung menepis tangannya dan b
au bisa mel
t Lilla memegang pipinya ya
tanya kakak ipar yang entah sejak
sudah mengerubuni kami seperti s
arku, padahal aku hanya mencoba mengajari
ahnya. Bagaimana dia bi
pi kan dia yang marah marah duluan
r Rara?" tany
an Kaliendra."kata Lilla dengan gaya menyebalkan sambil menun
ami ... "Apa yang kalian lihat? Cepat pe
dan duduk di tempatnya masing-masing. Aku bis
" Kakak ipar dengan see
pa? Kau tidak lihat ya pekerjaanku masih banyak." Aku
n, pekerjaan itu biar Li
ra itu kan pekerja
mengerjakannya." kakak ipar dan langsung
kesal, tampaknya Lilla tidak suka dengan keputusan kakak ipar itu dan
n Kaliendra?" tanyaku saat
hku. "Untuk apa aku marah
rena hal tadi
ela diri dan jangan pang
manggilmu apa? Pak
Panggil
dalah kakak iparku." tentu saja aku menolak memanggilnya
ulusan universi
a?" tamyaku balas bertan
a aku lulusan universitas
engan nama saja ... Sudahlah jangan banyak tanya, kau bisa memanggilku Tu
nya. Masalahnya walaupun aku adik iparnya, tapi kami tidak sed
diam, kakak ipar fokus menyet
ah sampai." per
il kemudian berjalan mengikuti kak
ak ipar pada seorang lelaki saat k
i baru saja dat
kan duduk dulu."
pa mempedulikan aku hanya berdiri di belaka
perempu
Dia Rara Aprillya
yum sopan ke ara
adalah rekan kerjaku.
illya." sapa mereka berdua
yang bernama Ronald itu m
uran tangannya.
nama Gilbert yang menjabat tangan
Apri
tidak pegal berdiri di
di sofa deka
nnya sudah selesaikan? Bi
harus menunggu satu orang
kita tunggu, Tuan Gilb
Aldi
enjawab melainkan Tuan Ro
ng
di namanya T
l nama itu, apa itu ad
negri?" tanya kakak ipar menatap Tua
h itu dia." ucap Tuan Ronald
ian." ucap seseorang lelaki yang langsung memeluk Tuan Gilbert
pah." ucap
ahabat bukan?"
ku jadi aku tidak bisa melihat mukanya,
nar Aldist
rang itu kompak membuatku hampir
ngan seenaknya dia duduk di sofa
ia tetap tidak men
ku tidak te
seperti dulu main seenakny
maksu
ingmu dan kau mengabaikann
lalu kemana-mana bersama sekre
ama terkejutnya sepertiku, terny
ku dan dia sec
cap kami be
ling mengenal?"
engenalnya." Aldista tersenyum
sam