g yang sangat besar dan bertingkat. Seumur hidupku, baru kali ini melihat bangunan besar yang di dalamnya terdapat berbagai macam
di sana. Sementara orangtua angkatku dan pengunjung lainnya berjalan dengan santai. Papa dan mama tak menyadari jika aku masih berdiri di sini, ing
jika aku tidak berada di dekat mereka. Buliran bening mengalir, orang-orang yang berjalan mel
t melihatku yang mematung di pembatas. Dengan tergesa-
apa gak ikut naik?" tan
eka tirta netra, lalu mengu
t ken
aku takut tersangkut," jaw
a? Ayo kita ke atas bareng mama, kamu mela
rasa takut masih saj
sama mama?"
n mama kuat-kuat, mama jam
la melihat senyuman mama yang selalu menghias wajahnya. Aku
gkah menuju tangga itu. Ada rasa cemas, tetaapa, kan?" Aku membalas senyumannya, m
aat aku dan mam
jangan segan-segan untuk berkata jika ad
malu
a, jangan ada kata segan di
megangi tangan kiriku. Tiga hari ini aku benar-b
tempat makan yang sering muncul di iklan tv. Sontak s
langkah, lantas
par, ya, Sayang?" Aku tersipu mal
iajak kompromi apa? Aku 'kan jadi malu sama
elanja kita makan dulu, biar ada te
angan yang saling mengait. Alangkah senangnya aku
a, wajarlah karena aku memang tidak pernah diajari untuk baca dan tulis.
pesan ap
k gambar tanpa me
kamu mau pe
Roti tump
ak, entah apa yang l
g." Aku menunduk, merasa m
ly sayang," ucap mama seraya meng
ti kemauannya, ya walaupun ha
Mama janji bakal langsung carikan guru buat
kenyataan. Tak sabar rasanya ingin segera sampai ke rumah orangtua
*
bu ka
yaris menyerah untuk melangkah. Ah, andai saja si Inah tak
n biarpun lelah telah mendera. Semua ini kulakukan demi putrak
tanya tetanggaku sembar
ekolah Di
belum
bapaknya sibuk, jad
gak khawatir jam se
mput walau harus jalan kaki!" ketusku y
Bu Titin naik motor se
nih,
njang besar yang berisi tumpukan rump
gsung menaiki motor, lantas melaju
ah sampai ke sekolah. Terlihat Dino sedang duduk t
" pang
beranjak dan men
lama sekali
o hanya diam, terlihat
n ibu y
apa
ik! Mamang harus a
naik, kami pun melanjutk
g teman-teman? Anak kelas dua harus
ah selesai belajar, tapi kata ibu Din
nar itu
ngah sebelas itu bapaknya udah jemput, cuma tadi karena harus ke kebu
harus diajarkan menjadi pemberani dan mand
i, merasa tak suka jika ada orang lain i
ud apa-apa, cuma m
akan, Mang. Kita gak boleh membiark
as, lantas menghentikan motor
rumput ini segera. Maaf, ya ta
ang. Apa gak kasihan meliha
anggaku itu langsung tancap gas dan meninggalkan kami di tengah jalan. Memang dasar tetangga gila, gak punya pera
takut,
ing. Apa yang Dino rasakan, aku ikut merasakannya. Di sekitar tak ada tanda-
pohon co
no. Ayo kita
n menambah kecepatan. Ingin berlari, tetapi aku takut Din
cont