okoh Devardo House, membuat bayangan panjang nan besar yang memayungi taman bunga yang ada di samping k
dari 20 orang wanita muda umuran sekitar 25 tahunan, dan sisanya
dalam satu bulan, sesuai kebijakan pemerintah Meksiko pasal gaji par
ayan menyapa Isabell yang baru
saja, tak ada respon untuk si pelayan. Dan si pelayan hanya tersenyum
emindai netranya pada seisi kamar. Dia sedan
t ke kantor? Ah, sial!" Isabell berkata sendir
," ucap si pelayan dengan tangannya yang sedang membenahi ranjang Isabell,
kat," tukas Isabell dengan wajah sinisnya kem
huni Devardo House selalu menunjukan sikap yang tak bersahabat. Mungkin i
Di gesernya dua daun pintu lemari itu pada masing-masing sisi. Matanya me
gaun dengan warna hitam. Tangannya yan
a. Gaun dengan bahan lembut dan nyaman di pakai, panjang selutut dengan bagi
s," tukasnya memuji dirinya sendiri denga
ntuk mencari suaminya. Ah, entah dimana pria tampan itu berada. Isabel
ian ada di sana, pikir Isabell. Namun langkahnya te
au merasa nyaman di sini," ucap Nyonya Deva
ena dia sedang fokus mencari Damian y
ndangi penampilan Isabell
am pasti Isabell tak
o dan Isabell
ng panas dengan Damian, kan? Lihat saja, rambutmu s
tawa kecil, sedangkan Isabell tampak terdi
ll. Ucapan Pedra memang benar, dirinya hanya bisa tidur pukul
seperti itu. Apakah sebagai seorang istri, Berto t
saja." Nyonya Devardo menghentikan tawanya lalu matanya memandangi Isabell. Matanya mem
Kenapa kau tidak mengenakann
an perhiasanku yang la
a saling pandang lalu t
nyak pelayan yang bisa saja mencuri perhiasan itu di kamarmu," tawaran Nyonya Devar
sanku sendiri," balas Isabell mulai jeng
dra saling pandang sa
u harus menuruti semua perintahku. Cepat berikan per
ya dengan mulutn
perhiasanku kepada siapa pun!" pungkas Isab
i ini. Dia seperti Jalang yang biasa duduk di bar untuk mena
nya yang tampak marah. Tentu s
g Jalang yang tak tahu sopan
ll menjadi murka. Gadis itu segera menghampiri keduanya, tang
rkata seperti itu tentangku!"
ang sialan!" P
usaha melerai pert
pa ini?" suara Damia
terkejut melihatnya. Suasana hening sejenak. Nyonya Devardo terhuyung
ua perhiasannya. Pedra mencoba menasehati Isabell, namun dengan teganya istrimu itu menyaki
bell hanya menggelengkan kepalanya, dia tak meny
ya Devardo dan Damian dengan wajah sedihnya yang di
dalah miliknya. Lebih baik kita pergi saja sekarang," ucap Pedra sambil m
elasnya, dia tak bersalah. Namun Dami
atakan Ibuku dan Kak Pedra?"
lanya dengan sepasang mata
Ibu. Apalah artinya wanita tua ini di hadapan kalian, kami hanya
lian adalah keluargaku satu-satunya," ucap
nya. Apa lagi wajah-wajah dua
u padanya. Biarkan Ibu yang menyimpannya," perintah Dami
, dia sangat kesal. Kenapa Damian
rhiasanku kepada siapa pun!" pungkas Isabell segera
kuti langkah Isabell yang
hiraukan Ibu, Nak," ucap Nyonya De
bergegas menyusul Isabell ke kamarnya. Nyonya Devardo se
Isabell akan menyerahkan semua pe
rima piala Oscar tahun ini." Pedra menimpali sambil merangkul