menangkap suara isak tangis seseorang. Entah dirinya sedang
agetnya dia saat mendapati Vanessa yang tengah tertidur pulas sembari mendekap tubuhnya da
an lagi dengan sosok yang tengah berdiri di seberang t
gnya dan langsung menghampiri Isabell yang
ariku? Aku pasti akan menjemputmu," tukas Dam
tama kacing kemejanya yang tampak terbuka seluruhnya. Isabell
Vanessa. Bahkan aku tak tahu kapan Vanessa datang ke kamar kita. Percayala
palanya dengan kedua pipinya y
melihat semua ini!" Isabell memaling
lanya sembari menatap Isa
g. Aku tak pernah melakukan apa pun dengan Vanessa
n dari tidurnya. Gadis itu tampak berusaha duduk di
ada Vanessa. Dia segera mengusap kedua pipinya d
hah?! Kubunuh kau!" Tangan putih Isabell segera menjamba
kukan kasar Isabell padanya. Sedangkan Dam
skan cengkeraman tangan Isabell dari rambutnya. Namun Isabell yang sudah ters
gerang kesakitan dengan tubuhnya yang
ya dan melempar wanita itu ke lua
Aku tak segan-segan menguliti tubuh kurusmu itu!" Isabell seg
ang sedang istrinya itu lakuk
n di atas ranjangnya, lantas ia berjalan cepat menuj
Isabell. Setibanya di ambang pintu Isabell segera me
an! Beraninya kau menggoda suamiku! Rasakan ini!" Isa
yang sudah memalingkan wajahnya untuk menghindari tam
. Biarkan dia perg
di sampingnya itu dengan tegas. Bahunya naik turun
wab, Damian!" Isabell membulatkan bola matanya yang memerah
k ingin kau sampai mengotori tanganmu dengan menyentunya. Kau adalah cintaku, aku hanya milikmu saj
noleh pada Vanessa yang sedang mengena
akan benar-benar membunuhmu, Jalang sialan!" Isabell segera menarik lengan
ai terperanj
a segera pergi setelah selesai mengenakan semua pakaiannya. Jujur saja, dalam
rambutnya masih terasa membekas. Vanessa sangat
i dan melemparnya keluar seperti seekor anjing. Dia tak bi
*
tu memalingkan wajahnya dari tatapan Dam
elimut. Namun dirinya pun tak mengerti kenapa Vanessa sampai senekad itu. Sungguh d
u sedang tertidur. Tapi sungguh, aku tak melakukan apa pun dengannya. Kau pe
tak menj
t menekan sembari berusaha men
menoleh
buk dengan karirku sampai-sampai seseorang mencari kesempatan untuk menemani suamiku ti
a. Dia segera meraih bahu I
wajahku pada Vanessa. Aku sungguh tak menyangka jika teman kecilku itu sampai berpikiran seperti itu.
ari tersenyum tipis. Da
terakhir kita bercinta?
heran atas perta
i Devardo Hause," jawabnya kemudian. Tangannya meny
tersenyu
lagi?" Isabell bertanya lagi, kali ini sembari meli
hnya dengan tatapan
n? Kau baru saja pulang, tapi kau mengajak
awa kecil me
ingin bercinta denganmu sekarang." Isabell berb
n segar. Dia segera meraih
u akan memuaskanmu malam ini
sebelum menggendong istrinya itu menuju tempat tidur. Keduanya terus berpangut
l dengan tatapan yang
nyum seringa