dari teman sekelasnya. Ia pun tidak tahu siapa yang mengantarkan dirinya sampai ke rumah. Ia melihat sekeliling kamarnya dan dilihatnya seisi kamar seperti terbalik. Kembali ia menutup matan
coba minuman "mushroom" yang ia dengar saat itu. Mereka mencoba minuman itu, beberapa saat kemudian, ia merasa semua yang dilihatnya terbalik.
Tara setelah tahu penyebab dari s
asuklah seorang wanita p
an dirimu Nak?" tanya
a paruh baya itu adalah mamanya, seorang wanita tegar yang selalu menyayanginya dan selalu memberikan kata maaf ketika Tara melakukan kesal
ucap mamanya berusaha membangunkan dari tid
at ini kepala Tara," sahut T
n mamanya. Karena harus menghadapi kenakalan dirinya. Dan sudah sering kali juga Tara berjanji pada dirinya untuk memperbaiki diri, mencoba meninggalkan kebiasaan bu
berjalan keluar kamar menuju tempat makan. Karena saat ini rasa lapar sudah menghampiri
p Tara memberikan
kopi yang ada di hadapannya. Selesai makan, ia beranjak dari tempat duduk. Tida
anya. "Kamu sudah cukup dewasa untuk bisa memilah hal yang baik dan buruk untuk hidupmu," lanjut mama meneruskan ucapannya. "Seben
telah ini diharapkan Tara mampu masuk ke perguruan tinggi negeri. Dan itu harapan besar bagi mamanya. Setidak
jarkan Tara untuk bisa menghargai uang dan waktu. Mungkin mamanya terlambat memberikan pembelajaran ini pada Tara, tetapi setidaknya den
bisa berencana tapi segala sesuatu itu mengikuti apa yang menjadi takdir dari diri kita masing-masing. Kehidupan yang awalnya bak seorang putri berubah drastis ketik
a part time?" tanya Tara
us untuk belajar karena ujian kelul
ruang tamu untuk membukakan pintu. Dilihatnya seorang lelaki, sahabat dari papanya bertandang
ntuk menyampaikan kepada ibu kalau sebenarnya
t papanya. Lelaki itu pun memperlihatkan surat perjanjian yang telah
u untuk mengosongkan rumah ini. Sampai k
yetujui permintaan mamanya Tara dan pamit untuk meninggalkan rumah mereka. Setelah tamu itu pergi, terlihat mamanya Tara pergi ke kamarnya dan me
Ma," pinta Tara sambil me
ng diketuk Tara. Tidak ada jawaban dari balik kamar i
Pinta Tara untuk kedua kalinya sambil
Tara masuk. Mama kembali duduk di sisi tempat tidu
kontrakan untuk kita ya," ucap Tara sambil me
sedang menghadapi sebuah masalah. Tetapi, terkadang ia masih seperti seorang remaja putri yang manja dan sulit diatur. Rasa cinta Tara terha
art time, keadaannya saat ini sudah terasa sangat sulit. Memang mamanya tidak memberikan izin untuk hal ini. Tetapi jalan ini adalah jalan terbaik untuk kelangsungan hidup mereka saat ini
*
gi untuk mereka. Tara membuat nasi goreng untuk sarapan pagi. Mamanya sangat terkej
ketika mamanya mengham
Mama sudah berubah drasti
diri Tara. Setidaknya sebuah perubahan kecil bia
ra pada mamanya untuk bersam
da putri kesayangannya. Dirinya terus mengucapkan rasa syukur. Setidaknya Tara bisa menerima kenyat
a berpesan pada Tara untuk langsung pulang ke rumah. Karena mereka akan mencari rumah kontraka
*
ang yang harusnya dijual dikarenakan tidak semua barang akan cukup diletakan pada rumah kontrakan mereka. Oleh karena itu, mamanya Tara mencoba untuk mengiklankan beber
k terlalu mahal. Yang terpenting bagi mamanya Tara, barang-barang itu cepat terjual. Sehingga, mereka akan lebih cepat keluar dari rumah yang saat ini sudah
ara suda
g yang akan mereka bawa, ketika mereka sudah menemukan rumah kontrakan. Lalu, mamanya juga menjelaskan pada Tara, bahwa ada beberapa bar
a pula rumah kontrakan yang lebih murah, tetapi untuk lingkungan dan rumahnya tidak sesuai dengan harga yang seharusnya. Setelah beberapa rumah mereka jumpai, akhirnya mereka mendapat rumah kontrakan yang cukup bersih dengan lingkungan yang terlihat lebih nyaman. Serta
i, akhirnya mereka bertemu di ruang makan. Beberapa kali mamanya Tara menanyakan perihal sekolahnya dan menanyakan perihal kapan ujian akhir sekolahnya dilakukan. Serta ma
dalam kamar, Tara menerima panggilan telepon dari perusahaan yang menawarkan pekerjaan part time padanya. Hari ini
*
. Dirinya kini telah sepenuhnya menyadari hal yang seharusnya ia lakukan. Apalagi sejak melihat mamanya menangis karena rumah yang mereka tempati ternyata sudah menjadi milik orang lain. Tara berjanji dalam hatinya, su
kepada wali kelasnya untuk tidak mengikuti pelajaran hari ini. Karena memang seluruh materi pelajaran di masa pembelajar
Tara memoleskan sedikit lipstik dengan warna lembut pada bibirnya dan menambah sedikit bedak pada wajahnya. Saat ini wajah Tara terlihat lebih dewasa dari usianya yang baru menginjak delapan belas tahun. Dengan postur tubuh yang tinggi, langsing dan berisi, penampilan Tara saa
u tahu kalau pekerjaannya adalah sebagai sales / marketing yang menawarkan produk dari sebuah showroom. Ia pun tidak bekerja di kantor, tetapi ditempatkan pada beberapa mall atau di beberapa event ketika ada pameran mobil pada tempat yang berbeda nantinya. Melihat hasil yang didapatnya lumayan dan jam kerja sesuai dengan jadwal pu