img Ranjang Kakak Ipar  /  Bab 4 Maora Artis Papan Triplek | 33.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Maora Artis Papan Triplek

Jumlah Kata:1023    |    Dirilis Pada: 02/04/2022

un berl

aat yang tidak tepat, atau memang tidak

tuk mengajaknya berdebat panjang atau menyindir s

nci Maora, dia seperti a

tersebut, akan tetapi ponselnya kembali b

elpon lagi," omel Maora di pagi buta. Dia dengan sangat

masih serak-serak becek,

amu ini nggak kaya kakakmu!" Suara Johan begitu mengg

ada di Semarang. Ada alasan tertentu membuat dia memilih untuk memisa

hirup udara bebas di kota de

at bandingin aku sama kak Laura, mending matiin aja

nta, anggun, dan tau tata krama. Nggak kaya kamu, urakan!" sungut Johan, dia me

guap sangat lebar hingga mampu menghisap apapun yang ada di depannya. Akan tetapi beruntung

?! Maora udah terbang sampai bulan, sedangkan kakak, dia terjebak dengan dunia halunya yang mendekam

lang, Papa nggak mau kamu bikin alasan yang nggak masuk akal kaya pas hari tunangan kakak kemarin. Kalo nggak, Papa akan putusin

an menirukan gaya bicara Johan. Dia

, matanya yang berwarna perak, bibir yang berwarna merah mudah, batang hidung yang m

n Tuhan yang begit

uin hal bodoh dua tahun lalu." Maora mengecup pigura

mu itu kaya Malaikat, sedangkan aku cuma remah

rgegas untuk mandi. Panggilan dari Papa dan ditambah ocehan Johan,

k terlalu baik. Akan tetapi setiap panggilan Johan p

bukitnya, dia membayangkan malam panjang yang dia habiskan s

gi ke tempat kerjanya di salah satu mall yang terkenal y

ggoyangkan pinggul ke kanan dan kiri, dia melamba

inta, salah satu teman kerja Maora. Dia sangat membe

ada situ papan triplek juga buka

inta dan meningg

bener nggak gaes?" imbuh Ayu, gadis keturunan Jawa Sunda dengan sua

ja angin lalu,

Nenek l

ir Sinta habis-habisan. Membuat wanita itu kesal setengah mati lalu meng

ai pegawai SPG salah satu brand ternama. Dia dituntut untuk selalu berpena

n, Mar?" tanya Ayu. Matanya nyaris lepas dari tempatnya saat melihat pria ya

l melipat pakaian yang berantakan, kare

ak bisa liat orang seneng,

Mau makan siang dengan ayang beb."

unia nyata!" teriak Ayu, suaranya begitu

ah tangan menjulur masuk dan lift kemba

a sampai tidak bisa bergerak. Suara bariton yang menjadi ba

isa gese

but, seakan keberaniannya mendadak cair sep

rdiri, dia sengaja melepaskan untalan rambut

n rambut, sebab dia sangat yakin kalau orang yang berdiri di hadapannya ini ad

yang diucapkan Maora dalam hati, langsung terkabul dan pintu lift

yang seorang Haidar

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY