kap waspada takut terjadi sesuatu, otomatis ada dalam
epat berpamitan kepada orang-orang di sekitarnya. Apalag
menelanjangiku." Barshi bersung
nah lihat perem
ok, sebel!"
r," kata suami
rgi terhadap sinar matahari. Mereka akan betah mengurung diri
akan penuh dengan bilur-bilur merah. Seolah-olah ter
sebut. Dulu Barshi tidak punya penyakit tersebut. Kehidupannya normal sepert
*
tai isak tangis selesai juga akhirny
elas kasih penduduk. Tak habis pikir, mengapa harus ada lagi kejadian seperti ini? Se
utan, seolah-olah makhluk mengerikan ada di depannya. Ibunya menangis
atlah bunga pengantinmu, wangi," ujarny
yanya lagi kepada Enok sambil me
si. Pandangan ibunya menatap lesu ke arah anaknya yang terbaring tak
*
r. Memikirkan semua yang terjadi di
ambil jiwanya. Pengantin laki-laki mesti
h mahluk yang datang kepada pengantin laki-laki adalah seorang perempuan? Lalu yang datang kepada pengantin peremp
gan jiwa, yang perempuan kehilangan kegadisannya, yang laki-la
tu mondar-mandir di kamarnya, sebelah tangan di dada sebelah
endela. Udara dingin menyerbu memasuki kamar, mencipta
t masuk ke dalam kamarnya. Sepertinya dia pernah mencium bau tersebu
ohonan itu. Mata semerah saga menatapnya. Mata kecil tapi menyala dalam gelap.
itu?!" ter
lihat sosok berbulu seperti beruang, tetapi berdiri seperti manusia. Diperhatikan begitu
ngg
tu begitu cepatnya menghilang, sehingga Wisaka kehilangan jejak. Gamba
yang tadi menyeruak samar ke dalam kamarnya seolah-olah terc
engenalnya," Wisaka bergumam. D
tu adalah bau yang sama saat Wisaka datang ke tempat mayat Da
u itu adalah pembunuh Dayat. Hanya dedaunan yang bergerak baru tersen
Sesuatu berkilat tersentuh cahaya bulan yang mulai muncul. Dipetiknya daun tersebut, semacam olesan lendir menemp
aak
h kewaspadaan Wisaka berbalik dan mencari arah suara. Siapa ta
tanpa suara, melesat dengan cepat, mungkin
seekor ular
atau serangan yang mungkin terjadi. Nihil, akhi
ng baru saja dilihatnya. Keningnya berkerut, memeras ingatan, menuangka
seperti beruang atau orang utan, tapi
da ular?" Wisaka
. Apakah itu ular siluman? Hatinya sibuk bertanya-tanya. Wisaka terin
alan menyusuri jalan setapak menuju rumah Pak Amir. Dirinya bermaksud ber
hnya. Bunyi batang dan daunnya menciptakan nada seram di malam dingin seperti ini. Apal
ngin yang masuk dari celah-celah bilik rumah Pak Amir.
mm
ka kaget dan refleks berbalik. Terlihat Pak Amir
a menetralkan suasana. Hatinya berdegup kenc
ke sini?" ta
sini, lalu ingin mampir ke ru
u kamu berniat menyambangiku
yan dan hio dupa. Pak Tua itu memang penganutnya ilmu kejawen. Dalam hati