sihkan debu-debu di atas nakas. Ia juga menggeser jendela yang sebesar pintu. Jendela tersebut menghada
an melanjutkan kembali tugasnya. Selesai menyapu debu, Mona mengambil penyedot
na masih memakai mesin sedot debu dan
li berjalan menuju lemari, di laci bagian bawah terlipat rapi seprei pengganti. Mona bergegas mencopot seprei dan menggantinya de
ali. "Sudahlah, lama, ini aja. Wangi Apel kan kalem." Mona mengambil botol pewangi harum
asuk kembali ke dalam kamar. Mona membuka semua jendela di ruang televisi juga pintu masuknya. Semua ia kerjakan berurutan, mulai
, Papa, Kalian semua menyiksaku!" gumam Mona den
on
berdiri, lalu mengambil semua peralatan. "Ya?" Mona menatap ke sebera
alau sudah, kedepan. Nyony
riza kembali ke ruang depan. sementara Mona berjalan menuju tempat peny
id berjajar rapi. Reya dan Riza berdiri ber
lu perabotannya, na
aja lama." Reya menggerutu.
enyambut kedatangan mereka. Sementara di belakang, seorang pemuda berambut coklat sedikit gondrong sibuk denga
s pada ponsel. Sapa
id yang berjajar rapi di kiri dan kanannya. "Um, Sela
lajang itu. Lalu, semua maid itu menunduk untuk memberi h
Biibi, a
" jawab Plum sambil
ya sudah siap, k
k gabung di sini? Plum gelagapan lalu menol
ar. "Pergilah sendiri,
. Semua kembali bubar, Ozzie mengambil koper miliknya dan meminta pria itu
?" tanya Plum pada Riza. Gadis
menyuruhnya untuk
, itu tug
sangat lamban." Plum berdecak samb
nghirup udara segar. Ozzie berjalan ke sisi kanan kolam renang. Ia menyusuri lorong tersebut sambil melihat-lihat, banyak yang berubah di
ei kotor. Ozzie bergeming, menatap gadis yang sedang berjalan ke arah
memijaknya. Mona jatuh terlentang dengan seprei dan baju bantal itu berhamburan be
ap orang yang sedang berdiri di depan pintu. Matanya terbelalak setelah menyadari kalau orang itu adalah lak
ksama. Wajah gadis itu sangat cemong, bajunya juga kotor. Oz
a?" tanya Oz
yang akan menempati kamar ini?" tanya Mona terbata-bata. Ozzie mengangguk.
zie menatap kepergian Mona, lalu menyunggingkan senyum.
inan. Wanita yang bertugas di dapur bers
lit." Mona menyimpan keranjang baj
tiba di sana. Mona tersenyum tipis, ia membawa sep
ei dan baju bantal ke dalam mesin cuci, menabur deterjen bubuk, lalu menutup pintunya. Ia berdiri kembali dan menekan tombol untuk mengisi air. Set
g memasuki dapur. "Ada yang
" Siera menjawab sambil menat
aundry. Reya yang mengetahui Plum mencari Mona, hatinya b
sila di lantai menikmati sepotong kue. Wanita itu berdehem, m
dari mesin cuci dengan keadaan kamu yang kotor begini?" tanya Plum sambil menahan rasa geramnya. Mona memil
hkan dirimu, da
ng kotor tersebut. Ia membungkuk
ngerti!" cibir Reya. Ia memasuki ruang Lo
a. Setelah itu, ia berjalan menuju kamar Maid. Sesampainya di kamarnya, Mona menutup pintu d
Jian? Aku juga, kok bodoh!" Mona menggerutu, ia mulai berjalan menuju lemari untuk mengamb
sudah ia cuci kembali dan di jemur dibelakang gedung kamar ini
ah datangnya Mona. "Mona, kamu antarkan makanan itu k
nya Mona
kamu yang mengantarkannya
Kenapa harus dia? Apakah orang yang tadi ia temui adalah Ozzie?
egas menuju bagian belakang rumah. sesampainya di pintu masuk area kolam renang, Mona menghirup udara segar. Ia berusah
jalan hati-hati lalu meletakan nampan berisi makanan itu di atas meja di depan Ozzie. Ia tida
nuju keluar. "Siapa yang men
lalu ia menoleh ke arah Ozzie.
en
meski enggan. Ia berd
p Ozzie dengan santainya. Mona terkejut dan me
kasarnya. Benarkah apa yang di dengarnya saat ini? Hatinya menjerit, ingin ia berontak dan memukul