ahun k
a suara tangisan seorang anak kecil. Sherly yang sedang memasak ik
. Bergegas Sherly mengangkat tubuh anak berumur dua tahun itu. Tampaknya Bryan terjatuh dari kasur
berusaha menenangkan. "Astaga!" Sherly teringat masakannya di dapur. De
ngus Sherly, lantas
ing. Sherly pun mengangkat t
ho nih. Mau dibawain
ain Bryan. Dari tadi masakan gue belum kelar juga, Bi. Ma
akan nasib sahabatnya itu. "Oke.
la dan menghembuskan napas berkali-kali. Sudah maghrib tapi ia baru makan roti dan susu dari tadi pagi. Bryan yang berada dalam pangkua
. Tapi saat pintu dibukakan, ternyata yang berada di hadapannya bukan
eina. Mereka berdua tampak canggu
l dengan peralatan yang seadanya, belum lagi barang-barang yang berceceran di lantai, ditambah bau badan Sh
alita kecil di pangkuan Sherly. "Ke
n Kakak, ini anak a
sendiri. "Dek, kamu ma
sini tuh apa? Kalau cuman buat basa-basi doang atau malah
at jemput kamu, D
luarganya yang datang menjenguk ke sana. Sherly melewati masa-masa sulitnya seorang di
masih menatap sinis pada kakaknya itu. Ia memang tahu pernikahan sang k
ak bisa hamil oleh dokter. Kakak dan suami sudah melakukan berbaga
h belum bisa menerka pembicaraan
Nanti Kakak juga akan bantu bicara ke Mama dan Papa. Kamu bisa kembali ke rumah seolah-olah kamu baru pu
na Kakak waktu aku hamil besar dan butuh seseorang untuk menemani aku? Kakak, Mama, dan Papa, tidak seorang pun dari kalian yang memperdulikan aku. Bahkan Kakak bisa saja melangsungkan acara pernikahan Kakak nan megah
sud jahat. Kakak hanya ingin membantu kamu dan anakmu agar ka
n anakku tidak layak? Tidak punya masa depan?" Sher
ah turunkan egomu sedikit saja! Jangan keras k
Kakak ke luar dari rumahku sebelum kulempar waja
tapi tolong kamu pertimbangkan saran Kakak yang tadi
ena menahan emosi. Matanya juga terasa perih, tapi ia tidak menangis. Sherly mera
an heran melihat wajah Sherly yang ma
"Mulai besok, gue akan
emenjak hamil, Sherly memang menjadi penulis lepas agar punya penghasilan, dan menurut Bianka itu cuk
kerjaan yang laya
ya? Butuh berapa, Sher? Gu
h bisa ngasih kehidupan dan masa depan yang lay
jadi, Sherly?" tanya Bianka yang masi
gi dengan membawa sebuah map. "Lo lihat, ini adalah ijazah dan sertifikat perhargaan yang gue terima sel
erja, entar Bryan siapa yang ngurus, Sherly? Lo kan tahu gue ju
an anak selama gue kerja," jawab S